pahala

14 4 0
                                    

My love for you is like a camera, if it focuses on one person, the others blur

-Alysha Maura Azalea-

Sudah lima hari lamanya Alysha masih harus tinggal di rumah sakit. Husain menjaga nya dengan sangat ketat dan menjadi support sistem terbaik baginya, jika belum sembuh total ya tidak diizinkan untuk pulang. Alysha hanya takut menjadi beban untuk suaminya jika terus berada di rumah sakit dan mengganggu pekerjaannya juga biaya yang mungkin cukup mahal.

Daripada bosan karena dirinya hanya sendirian di ruangan, dan keluarga nya yang sudah kembali pulang. Ia pun hanya bisa membaca novel yang Husain bawakan dari rumah entah itu novel miliknya ataupun suaminya.

Saat ia sedang fokus membaca, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Ia bergegas untuk memakai jilbab nya dan setelah itu mempersilahkan tamu tersebut untuk masuk.

Tak disangka, ternyata teman-teman sekolah nya lah yang mengunjungi dirinya. "Hai Alysha!" sapa seorang perempuan yang sedang menggendong seorang bayi.

"Hai Clara, Hai semua, makasih ya kalian semua udah repot-repot dateng kesini," ucapnya antusias.

Salah seorang laki-laki pun menyahut. "Ya ampun, sama sekali ngga repot kok Al," Ucap Adrean.

Alysha tersenyum merasa canggung dengan kehadiran Adrean, ya walaupun sudah berlalu sangat lama tapi tetap saja masih merasa tidak nyaman.

"Silahkan duduk, itu ada beberapa sedikit jajan juga, dimakan ya, maaf adanya cuma itu," ucapnya tersenyum.

"Gapapa loh Al, makasih ya!"

"Eum, kalian kenapa bisa tau aku disini?"  tanya Alysha.

"Pas tau kalau kamu jadi korban kecelakaan itu ya kami langsung tukar kabar Al, siapa yang tau keberadaan kamu," jawab Alana, "untung Sari mau buka suara kemarin, jadi kami baru bisa dateng hari ini, maaf ya al?"

"Pakai minta maaf segala kamu Al, kalian masih inget aku aja, aku udah bersyukur banget!"

Alysha melihat seorang bayi mungil yang berada di gendongan Alana. "Masya Allah, halo cantik, namanya siapa, gemes banget!" Alysha menoel lengan bayi tersebut.

"Halo aunty, namaku Quenza." jawab Alana dengan nada anak kecil.

"Berapa bulan Al?"

"Udah jalan enam bulan nih Al," Alysha tersenyum, ia tidak boleh sedih karena teringat anaknya!

Alysha pun berbincang-bincang banyak dengan teman-teman nya. Sangat tidak menyangka jika banyak teman nya yang sudah sold out. Ada beberapa juga telah menjadi dokter, perawat, dan juga tentara.

Tentu saja mereka tidak bisa hadir karena tuntutan pekerjaan.

Seperti pada hari-hari sebelumnya, yang seharusnya Husain beristirahat siang di ruangannya sekarang menjadi beristirahat di ruang rawat pasien. Beberapa centimeter sebelum sampai di ruangan istrinya, ia mendengar suara keramaian disana dan pintu ruangan Alysha yang juga terbuka.

Dan benar saja, ternyata banyak segerombolan manusia yang sedang berada di ruangan istrinya itu. Ia pun masuk dan harus tetap profesional.

Nahkoda Membawaku Melewati BadaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang