Sold Out

12 5 0
                                    

Jalan kebahagiaan ada di depan mu. Carilah ia dalam lautan ilmu, amal saleh dan akhlak yang mulia. Bersikaplah obyektif dalam setiap hal, niscaya engkau akan bahagia.
-
-
-
-

Alysha terbangun dari tidur nya yang nyenyak karena merasakan pipinya dielus pelan oleh seseorang.

Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali untuk melihat siapa yang telah membangun kan nya.

Alysha terkejut melihat Husain yang tepat berada dihadapannya, ia belum terbiasa saja dengan hadirnya Husain. Namun dengan segera ia menormalkan raut wajahnya.

Alysha mengucek matanya. "Udah pagi ya?" Tanya nya dengan suara parau.

"Belum, bangun dulu yuk kita sholat tahajud," ajak Husain dengan lembut.

Alysha kembali ke posisi semula. "Kamu aja sendiri, aku masih ngantuk," ucapnya, ia menarik selimutnya kembali hingga menutupi tubuh.

Husain tersenyum lalu menarik kembali selimut yang menutupi Alysha. "Sebentar doang sha, nanti boleh tidur lagi,"

"Iya yaudah aku wudhu dulu," Alysha beranjak dari ranjang nya dan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Air pagi ini sangatlah dingin, karena ia hanya terkadang saja melakukan sholat tahajud.

Setelah selesai mengambil wudhu ia keluar dari kamar mandi dan dibuat terkejut oleh Husain yang sedang berdiri didepan pintu.

"Astaghfirullah, kamu suka banget bikin orang jantungan," Ucap Alysha sambil mengelus dada nya.

"Maaf ya Alysha, udah bikin kamu kaget, aku mau ambil wudhu juga," Ucapnya tersenyum manis. Alysha langsung berlalu meninggalkan Husain yang akan memasuki kamar mandi.

Alysha memasuki kamar nya dan menyiapkan perlengkapan sholat mereka. Husain yang melihat Alysha menyiapkan perlengkapan nya hanya tersenyum.

"Makasih ya Alysha,"

Alysha tersenyum. "Iya sama-sama, kamu dari kemarin senyum senyum kenapa deh, padahal biasanya kalau ketemu muka kamu cuek banget tuh,"

"kamu suka liatin aku ya? Dulu kan belum bisa menatap kamu, sekarang aku bisa natap kamu sepuasnya aku bahagia, dapet pahala juga,"

Alysha yakin, Husain memanglah tulus mencintai dan menerima segala kekurangan nya. Dulu, Alysha fikir, Husain malah akan menjauh darinya karena mereka yang tidak sederajat, namun ternyata takdir berkata lain.

"Udah, Sha?" Tanya Husain.

"Udah,"

Mereka pun langsung melaksanakan sholat tahajud berdua, tahajud kali ini Husain menjadi imam untuk Alysha. Biasanya ia hanya bisa berdoa di sepertiga malamnya agar bisa beribadah dengan Alysha. Dan semua, terwujud.

Sholat tahajud sudah selesai, Alysha langsung membaringkan tubuhnya di sajadah tanpa melepas mukenanya. Sungguh tidur menggunakan mukena itu sangatlah nikmat, dan nyaman.

Husain yang melihat istrinya tertidur lagi pun hanya tersenyum kecil. Ia akan menunggu waktu subuh dengan murojaah al- Qur'an.

Lihat, Alysha sungguh berbeda dengan Husain. Padahal, banyak perempuan yang lebih sholehah dari pada gadis itu, namun mengapa Husain harus memilih nya.

Hingga waktu subuh tiba, Husain beranjak pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah. Sebelum ia pergi ke masjid, ia membangunkan istrinya terlebih dahulu untuk menyuruhnya sholat subuh.

"Alysha, bangun, udah waktu subuh. Aku ke masjid ya, nanti aku pulang kamu sudah harus sholat, kalo belum bangun aku bakal kasih kamu hukuman." Ucapnya mengelus kepala Alysha.

Nahkoda Membawaku Melewati BadaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang