Pagi itu, sinar mentari menerobos lembut melalui jendela kamar Alysha, mencerahkan ruangan yang masih terasa sepi. Alysha duduk di depan lemari pakaian yang terbuka lebar, tumpukan pakaian berserakan di sekitarnya. Matanya berkaca-kaca memilih baju yang tepat untuk menghadiri acara pernikahan sahabat tercintanya. "Duh, ini terlalu formal... yang ini terlalu santai," gumamnya sambil memilah-milah gaun-gaun cantik yang tergantung di rak.
Di sampingnya, meja rias dipenuhi berbagai macam produk kecantikan. Alysha tersenyum tipis, berpikir betapa beruntungnya dia memiliki banyak waktu pagi ini untuk menyiapkan diri dengan cermat. Dia merogoh kantong baju tidurnya, mengambil ponsel, dan mengirim pesan cepat kepada suaminya, Husain. "Sayang, aku udah nggak sabar banget buat hari ini ke acara nikahannya Dara. Aku bakal pilihin baju yang pas biar kita serasi ya," tulisnya dengan emoji hati kecil di akhir pesan.
Setelah beberapa menit yang panjang dalam memilih, Alysha akhirnya memutuskan gaun yang sempurna. Warna pastel yang lembut dan potongan yang elegan membuatnya merasa cantik dan percaya diri. Dia melangkah menuju lemari Husain, memikirkan warna dan gaya yang akan cocok dengannya. "Mas husain pasti bakal keliatan ganteng banget sih kalau pakai batik," gumamnya sambil mengeluarkan beberapa pilihan baju dari rak.
Alysha pun turun tangga dengan hati hati, semoga saja dirinya tidak terlambat untuk melihat riasan sahabat nya itu. Pasti Dara akan terlihat sangat anggun pada saat ini, dirinya pasti akan terus menahan tawanya melihat tingkah sahabatnya. Membayangkan nya saja membuat dia tidak percaya bahwa sahabatnya akan segera menikah, setelah sekian lama men jomblo dan akhirnya menemukan kebahagiaan nya juga.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat Alysha bergegas untuk mengecek keluar, sudah ia tebak pasti suaminya telah pulang.
"Assalamu'alaikum, ya zaujati"
"Wa'alaikumussalam, ya zawji"
Husain menatap sekitar dan melihat Alysha dari bawah hingga atas, "ini saya tidak salah rumah kan? Kenapa di depan saya ada bidadari yang cantiknya Masya allah ya?"
Alysha tersenyum, "tidak salah rumah tuan, saya mau menyambut pangeran tampan yang ada didepan saya ini untuk pergi ke pesta,"
Mereka berdua pun tertawa atas perkataan konyol nya, Alysha membawa Husain naik untuk membantunya bersiap.
"Sudah mandi di rumah sakit?" Tanya Alysha.
"Belum, tunggu lima menit, saya mau mandi dulu. Kamu disini aja jangan keluar."
Alysha mengangguk, setelah kurang lebih lima menit pun suaminya keluar hanya mengenakan handuk saja.
"Ayo, buruan mas, aku mau liat Dara keburu selesai dandan loh," Alysha memalingkan wajahnya.
"Iya sayang, sebentar, ga perlu buru-buru begitu, temen kamu pasti paham juga kok."
Akhirnya, Alysha dan Husain bersiap-siap untuk pergi bersama ke acara pernikahan sahabat Alysha. Alysha tersenyum puas melihat mereka berdua, sesuai dan serasi dalam pakaian mereka yang dipilih dengan teliti. Mereka pun siap untuk menghadiri hari istimewa sahabat tercinta mereka dengan penuh kebahagiaan.
_________
Setelah memarkirkan mobil, mereka berdua berjalan menuju gedung yang lumayan megah itu. Dara pintar sekali memilih tempat, selain pemandangan nya yang bagus, juga karena banyak jajan tentunya.
Husain menggandeng tangan istrinya agar tidak hilang karena mencari aneka street food yang tertata rapi di depan gedung. "Ga boleh jajan sembarangan loh, ingat?" Ucapnya membuat Alysha mengangguk lemas.
"Yaudah mas, kamu disini aja terserah mau ngapain, mau pargoy juga gapapa, aku mau samperin Dara di belakang," Alysha melepas cekalan tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nahkoda Membawaku Melewati Badai
Novela Juvenil[BELUM REVISI!] Jadi, Harap maklum kalau ada bagian yang belum rapi ya...🤗 Seorang laki-laki yang misterius, tersimpan di dalamnya seribu lukanya yang tersembunyi di balik lapisan prestasinya yang gemilang. Meskipun dikelilingi oleh decak kagum ora...