Terikat Namun Tak Bertali Ke Delapan: Cintailah Tanpa Syarat.
“Siapapun yang menghancurkanmu, maafkanlah orang itu. Tak mengapa jika kau tak bisa lupa yang diperbuatnya, sebab memaafkan bukan berarti melupakan.”
-Jupiter.•
•
•
“Bagus-bagus, puisi kamu lumayan bagus,” puji Jupiter.
Netra Winnie menangkap keberadaan lelaki pemilik suara itu, bahkan Jupiter masih memakai topi berkebunnya. Kemudian Winnie tersenyum pada lelaki itu, hanya untuk sekedar menghargainya.
“Bu, boleh aku membawa Winnie ke belakang rumah? Lanjut belajarnya besok saja, ya, Bu?” Lelaki itu membujuk.
“Terserah kau saja, sisakan Ibu satu bunganya, jangan dihabiskan semua.” Wanita itu tahu pasti apa yang akan mereka lakukan di belakang rumah.
Winnie hanya bisa menatap kedua ibu dan anak itu bergantian.
“Ayo, Win. Ke belakang rumah.”
Winnie pun berdiri, kemudian mengekori Jupiter. Winnie tahu kalau Jupiter mempunyai kebun bunga yang lumayan luas di belakang rumahnya.
Terkadang bunga-bunga itu dijual pada sebuah toko bunga yang keberadaannya tak jauh dari rumah Jupiter. Bahkan bunga-bunga yang selama ini diberikan Jupiter kepada Winnie, hampir semua berasal dari kebunnya.
Kini mereka sudah sampai di kebun bunga itu, Winnie merentangkan kedua tangannya. Gadis itu tersenyum sambil mendongak menatap langit juga tak lupa menghirup udara yang berbau harum bebungaan.
Rasanya sudah lama sekali Winnie tak diajak Jupiter ke kebunnya itu. Mungkin sekitar 3 tahun, dulu kebunnya hanya ditanami oleh bunga melati dan mawar merah, tetapi sekarang Winnie melihat ada lebih dari sepuluh jenis bunga di kebun belakang rumah itu.
Sementara Winnie sibuk melihat bunga azalea, sedangkan Jupiter tengah memetik bunga mawar oranye untuk Winnie. Bahkan ketika puluhan bunga mawar itu terkumpul, Jupiter tak berhenti memetiknya.
Winnie juga tak curiga, ia sedari tadi tak meninggalkan tempatnya. Begitu candu melihat bunga azalea itu, sungguh bunga yang sederhana namun kecantikannya begitu memanjakan mata.
“Tuan, bolehkah aku memetik bunga azalea ini?” Winnie berucap sambil sedikit berteriak.
“Petik saja, Nona. Berapa pun yang kau mau. Petik saja.”
Winnie dengan semangat dan penuh lembut memetiki bunga azalea. Satu bunga merah muda itu ia selipkan di atas telinganya. Kemudian gadis itu lanjut memetik bunga azalea agar bisa dibuat sebuket bunga.
Sekarang, azalea sudah memenuhi segenggam tangan Winnie. Gadis itu kemudian bangkit, lantas netranya mencari keberadaan tuannya. Tunggu, lelaki itu lucu sekali.
“Tuan, mengapa kau memetik bunga sebanyak itu?” ucap Winnie sambil sedikit terkekeh.
Tubuh Jupiter hampir tertutup karena banyaknya bunga yang di petiknya. Bahkan wajah pemuda itu tak terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Namun Tak Bertali [ SELESAI ]
RandomPadma Arumi, gelar yang Jupiter sematkan untuk Winnie. Padma yang bermakna teratai merah, dan Arumi yang memiliki arti wangi. Diambil dari diksi. Bukan tanpa alasan gelar itu Winnie sandang, pasalnya gadis itu terlahir dengan rambut merah, serta mem...