Terikat Namun Tak Bertali Ke Tiga Puluh Lima: Bahagia, Akhirnya Sudi Menyapa.
"Setelah lama terluka, akhirnya bahagia sudi tiba dan menyapa. Aku harap, bahagia mau singgah lebih lama, dan tak pergi dengan cepat tinggalkan duka."
-Winnie.•
•
•
Ah, akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba juga. Sebuah bahagia, ya? Seperti yang Winnie dan Jupiter nantikan, 5 bulan kini berlalu dengan sekelebat saja bagi mereka.
Semua siswa-siswi di SMA Lintang berkumpul di halaman besar sekolah itu, ada yang akan naik ke kelas XI dan ada juga yang akan naik ke kelas XII, juga beberapa dari mereka akan lulus dan mengejar mimpinya.
Seorang lelaki membawa sebuket bunga, dengan pahatan kecantikan azalea. Membawa bunga itu pada seorang gadis yang tengah berbahagia, karena hari ini, adalah hari bahagia.
"Happy graduation," ucap seseorang pada nonanya.
"Thank you," jawab si nona.
Lantas sebuket bunga azalea diberikan pada gadisnya, lihat, mereka tertawa lepas hari ini.
"Kebahagian benar-benar menyapa, Tuan." Gadis itu terkekeh manis, memandangi azalea yang ada di gendongannya.
Jupiter menoleh ke arah gadis yang ada disampingnya. "Tentu saja, setelah ini akan ada bahagia yang lebih besar menanti, Nona."
Gadis itu mulai percaya dengan bahagia, kali ini Winnie lah yang mengaku kalah. Sepertinya cinta itu memang tentang bahagia, yang saat ini dibuktikannya bersama Jupiter.
"Si Alan, berani-beraninya kalian pacaran di depan gue." Seseorang berucap sinis pada mereka berdua.
Siapa lagi kalau bukan Ghea? Mentang-mentang mereka sudah mantap dengan cinta masing-masing bukan berarti bisa seenaknya mengumbar mesra di depan Ghea yang masih mencoba cinta dengan Nizar.
"Tapi kami nggak pacaran, Ghe. Jupiter cuma ngucapin selamat dan aku membalasnya, jadi di mana letak romantisnya?"
"Pakek nanya, lo berdua senyum-senyum kek tadi apa maksud? Ngetawain gue karena Nizar nggak bisa dateng?"
"Nggak kok, Ghe. Kamu kenapa sih jadi sensi banget hari ini?" Winnie hanya tak paham, di hari yang patutnya bahagia ini, Ghea malah cemberut dari tadi.
"Ya, sorry, gue sedih aja karena Nizar nggak bisa dateng, kenapa nggak ujan aja sih hari ini?"
Sontak, tangan Ghea dipukul oleh Jupiter. Gadis itu, di hari yang cerah benderang seperti ini malah meminta hujan, memang laen.
"Emang hujan buat apa?" Jupiter bertanya.
"Supaya Nizar bisa dateng elah, gue nggak suka kalo nggak ada dia. Cuma jadi nyamuk diantara klean bedua. Ish, dah lah, gue mau jemput Nizar dulu. Huuh ... kenapa siang sih, seharusnya malam dong ngerayain kelulusan kita," ucap Ghea, gadis itu hanya berharap Nizar bisa hadir.
Winnie dan Jupiter hanya geleng-geleng kepala dibuatnya. Malam? Hujan? Ayolah, sudah ditingkat mana kebucinan dua makhluk pecinta seni lukis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Namun Tak Bertali [ SELESAI ]
CasualePadma Arumi, gelar yang Jupiter sematkan untuk Winnie. Padma yang bermakna teratai merah, dan Arumi yang memiliki arti wangi. Diambil dari diksi. Bukan tanpa alasan gelar itu Winnie sandang, pasalnya gadis itu terlahir dengan rambut merah, serta mem...