Terikat Namun Tak Bertali Ke Dua Belas: Fajar Dan Ketulusannya.
“Fajar seolah berkata, buka matamu wahai manusia, belum waktunya untuk tidur lelap selamanya, banyak orang yang menantikan kehadiran dirimu dalam hidupnya, banyak kenangan indah memanggilmu diluar sana. Bangunlah, ciptakanlah bahagia versi dirimu sendiri.”
-Winnie.•
•
•
“Eee ... pip ...." Ghea berucap refleks akibat kaget karena ada sesuatu yang menyebrang cepat.
“Ghe, Ghe, kenapa Ghe?” Sementara Winnie bertanya panik, pasalnya mereka hampir jatuh dari sepeda.
Ghea mengatur napasnya, tadi itu benar-benar membuat Ghea senam jantung pagi-pagi buta.
“Kucing! Hampir saja tertabrak, untung kita tidak terlalu cepat bersepeda. Kalau tidak, em ... pasti tertabrak.” Menjawab kesal.
***
Nizar sedang merapihkan alat lukisnya, tinggal ada tiga kanvas lagi. Bisa-bisa akan habis sore ini sebab dipakai mereka melukis.
Lelaki itu melihat lukisan Ghea malam tadi, indah, bahkan sangat indah. Walaupun hanya lampu dan bulan yang menerangi, namun hasilnya tak kalah bagus dari milik Nizar.
Malam tadi, di belakang rumah Nizar, mereka latihan melukis di sana. Lampunya lebih terang daripada lampu yang ada di dalam rumah Nizar. Tentu saja, cahaya terang sangat di butuhkan untuk mereka melukis.
Meskipun dalam keheningan malam, yang dilukis Ghea adalah dua insan yang berada di lapangan hijau, di bawah awan yang menyelimuti lelangitan.
(Ilustrasi yagesya)
Nizar tersenyum menatap lukisan itu. Kata Ghea, itu adalah mereka, berdua, di lukis pun juga oleh mereka berdua. Sebenarnya, Nizar hanya menambahkan. Pasalnya lukisan Ghea sangat polos.
Ketika Ghea memperlihatkan lukisannya, Nizar merasa itu terlalu kosong. Lalu menambahkan gunung, bunga, dan juga sedikit coretan putih di dekat awan.
Padahal Nizar sudah menyuruh Ghea untuk membawa pulang lukisannya, namun gadis itu menolak. Katanya, takut di buang oleh ayahnya.
“Lukisan secantik ini tidak dihargai?” gumam Nizar.
Ia lantas memajang lukisan itu di kamarnya, di samping lukisan-lukisan kesukaannya. Kebanyakan lukisan Nizar disimpan di gudang, dan hanya lukisan kesukaannyalah yang dipajangnya di kamar.
Lukisan secantik itu mubazir kalau tak diabadikan, Nizar pun bahkan sangat menyukainya. Apakah mata ayahnya Ghea rusak? Sebagus dan seindah ini dibilang sampah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Namun Tak Bertali [ SELESAI ]
RandomPadma Arumi, gelar yang Jupiter sematkan untuk Winnie. Padma yang bermakna teratai merah, dan Arumi yang memiliki arti wangi. Diambil dari diksi. Bukan tanpa alasan gelar itu Winnie sandang, pasalnya gadis itu terlahir dengan rambut merah, serta mem...