19. Perdebatan Cinta

260 26 1
                                    

Terikat Namun Tak Bertali Ke Sembilan Belas: Perdebatan Cinta.

"Satu-satunya kesalahan yang tak pernah ku sesali adalah mencintaimu. Bahkan ketika kerinduan itu membunuhku, aku dengan senang hati menikmati setiap rasa sakitnya. Ketika lagi-lagi aku menerima kenyataan yang sama beribu kali, bahwa dirimu tidak mencintaiku."
-Winnie.

(WARNING!! BEBERAPA PART PADA BAB INI HANYA DIPAHAMI OLEH ENGENE)

Manakala di sore hari yang dijanjikan telah tiba. Dua remaja itu kini kembali lagi mengunjungi taman bunga terpencil yang hanya diketahui oleh mereka. The real dunia serasa milik berdua.

Bagaimana mereka duduk berdua sambil melihat kupu-kupu yang berhinggapan di lautan bebungaan putih itu, yakni bunga daisy. Bahkan kalau boleh Winnie jujur, ia kali ini benar-benar mengagumi wajah tampan seseorang yang duduk tepat disampingnya.

"Spider lily," gumam lelaki itu begitu pelan hingga Winnie pun hanya mendengarnya samar-samar.

"Spider lily?" Winnie mengulangi. Netra gadis itu jelas saja mengikuti ke arah perginya jalan sang tuan.

"Kemari, Nona."

Panggilan itu membuat Winnie ikut bangun dari duduk manisnya di atas rerumputan. Gadis itu lantas berjalan ke arah dimana tuannya berjongkok menatap sebuah tanaman yang memiliki bunga warna merah.

"Bunga apa ini, Tuan?"

"Spider lily, atau biasa pula disebut dengan bunga higanbana. Bunga ini terkenal dengan makna kematian atau kesedihan dari Jepang. Tapi, sekali lagi, itu hanya mitos. Bagaimana mungkin bunga seindah ini di sebut-sebut bunga yang melambangkan kematian?"

Winnie bahkan mengangguk, Jupiter sangat benar. Memang mungkin tak banyak orang yang suka dengan higanbana karena mengandung makna yang jelek. Karena katanya ketika ada yang memberimu bunga ini, mungkin artinya memang dia mendambakan kematian indahmu. Acungkan tangan bagi siapa saja yang pernah di beri mantan bunga spider lily atau higanbana!

"Saya tak pernah melihat bunga ini, Tuan. Langka ya?"

"Bunga ini memang kebanyakan di temukan di Jepang, namun tidak mustahil untuk menemukannya di Indonesia. Mungkin memang jarang tumbuh liar seperti bunga yang ini." Jupiter menunjuk bunga yang tengah mekar indah di hadapannya.

"Tapi masih dapat ditemukan di toko-toko bunga. Tapi itu, harganya cukup mahal."

Winnie menangguk paham, lantas Jupiter kembali lagi berjalan mengitari bebungaan itu. Winnie dengan segera mengekorinya di belakang, agar terus bisa melihat aktivitas si tuan.

"Rasanya, ingin sekali mengajak anda berdansa. Anda tau? Itu tarian yang elegan. Tapi disisi lain, kita harus menjaga batasan," ucap Jupiter tanpa menoleh kebelakang.

"Itu benar. Apa anda tau, Tuan? Saya selalu suka jika dibuat berbunga-bunga, tapi setiap kali saya bersama anda. Anda seolah mengajari saya cinta yang tak menggebu, cinta yang penuh dengan kedamaian dan juga kesederhanaan."

"Begitulah cara saya mencintai anda, Nona. Cinta yang menggebu-gebu atau meledak-ledak akan mudah di temukan kelelahan di dalamnya. Sedangkan cinta yang damai dan sederhana, akan anda temui kebahagiaan didalamnya."

Sudah sebanyak ini Winnie diperlihatkan ketulusan cinta, namun masih saja gadis itu enggan mengakuinya. Padahal tinggal bilang 'iya tuan, saya juga jatuh cinta pada anda. Saya sudah menaklukkan rasa takut saya, dan lihat, sekarang saya yang mengungkapkan perasaan cinta saya' namun gadis itu masih tak bisa.

Terikat Namun Tak Bertali [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang