24. Medusa Trauma

230 22 0
                                    

Terikat Namun Tak Bertali Ke Dua Puluh Empat: Medusa Trauma.

"Dari sekian ratus macam jenis bunga, anyelir lah yang menarik perhatian saya. Karena saya, suka mencintai anda dengan tulus saja, tanpa menjanjikan keabadian, tanpa ingin cepat-cepat mengikhlaskan, dan tanpa rindu yang mendatang."
-Winnie.

Bebek bernama Lila itu Winnie letakkan pada tanaman yang bunganya berwarna ungu. Lila masih imut-imutnya, saking gemasnya Winnie sampai memotretnya.

"Tuan, liat ini, sangat lucu bukan?" tanya Winnie. Ia lalu memperlihatkan foto yang baru di ambilnya itu.

"Iya, dia memang sangat lucu," tanggap Jupiter.

"Tidak ada puisi untuk hari ini, Nona?"

"Hmm, ada, tapi saya lupa." Winnie lantas tersenyum lalu cengengesan.

Jupiter mengangguk saja setelah itu, ia lantas mengambil Lila lalu mendekapnya. Bebek itu tak mau, ia terus memberontak hingga berhasil lepas. Orang lagi pengen jalan-jalan, malah di tangkap, batin Lila.

"Saya bercanda, Tuan. Ini saya sudah memotretnya malam tadi." Winnie memperlihatkan foto puisi yang ia ambil malam tadi sebelum ia benar-benar tertidur.

"Baiklah, mau membacakannya untuk saya, Nona?"

"Tidak masalah, ini memang untuk anda, Tuan," ucapnya lalu tersenyum.

"Judulnya?"

"Layaknya Carnation."

"Carnation? oh, bunga anyelir ya? Itu menarik, silakan bacakan dengan nada yang seindah mungkin." Jupiter membenarkan duduknya, ia benar-benar serius mendengarkan puisi yang menurutnya tentang bunga ini.

"Layaknya Carnation."

"Tuan, jika magnolia melambangkan kerinduan, azalea menceritakan keikhlasan, dan edelweis bermakna pengorbanan dan keabadian. Lantas, bagaimana dengan bunga carnation?"

"Disini saya tidak akan mencintai anda seperti edelweis, bunga itu terlalu abadi untuk cinta saya yang sederhana ini. Pengorbanan saya yang juga mungkin tak seberapa ini."

"Saya juga enggan mencintai anda layaknya azalea, saya tak ingin cepat-cepat mengikhlaskan sebuah hubungan yang bahkan belum jelas kapan kita memulai dan menyelesaikannya."

"Saya juga tak siap untuk mencintai anda seperti magnolia, saya belum siap di terpa kerinduan lebih tepatnya."

"Namun, saya akan mencintai anda layaknya carnation, anyelir merah lebih tepatnya. Bunga itu mewakilkan ketulusan, bukan?"

"Dari sekian ratus macam jenis bunga, anyelir lah yang menarik perhatian saya. Karena saya, suka mencintai anda dengan tulus saja, tanpa menjanjikan keabadian, tanpa ingin cepat-cepat mengikhlaskan, dan tanpa rindu yang mendatang."

"Inilah saya, dengan tulus yang hanya bisa saya kata, sambil berusaha menunjukkannya. Pada anda yang sudah lebih dulu menampakkannya."

Winnie selalu saja begini, puisinya yang berjudul 'Hanya Dua Orang Sahabat' juga seperti itu. Sampai-sampai Jupiter merasa kalau Winnie benar-benar mencoba mencintainya. Ternyata tidak, semua hanya karya sastra belaka.

Terikat Namun Tak Bertali [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang