16. Aku Bingung

251 25 1
                                    

Terikat Namun Tak Bertali Ke Enam Belas: Aku Bingung.

Mengapa kejadian-kejadian menyakitkan yang menimpaku bertubi-tubi, membuat jiwaku mati? Padahal ragaku masih sehat jasmani.
-Winnie.

“Kau bicara dengan siapa?” tanya ibunya sambil menatap serius.

“Bukan dengan siapa-siapa, Bu. Memangnya Ibu mau apa ke kamarku?” Gadis itu bersikap tenang.

Wajah wanita itu kembali dingin, “Kau lihat saja di dapur.”

Ibunya kemudian berjalan mendahului, dan Winnie lantas mengekori ke arah dapur. Alangkah terkejutnya gadis itu, rupanya ada Lila dan kotoran di sampingnya.

Aishh ....

Winnie hanya bisa menepuk jidat, lalu ia membawa Lila ke kamarnya sambil sesekali memarahi bebek itu. Winnie lagi-lagi terpaksa membersihkan kotoran peliharaannya.

Begitulah resikonya, bila Lila bisa keluar dari kamar Winnie, ia pasti buang kotoran sembarangan sana-sini.

Winnie kembali ke kamarnya, gadis itu menatap sinis si bebek. Sementara Lila yang ditatap, hanya bisa berlari ke arah Leila.

Lila seolah bersembunyi dibelakang kucing yang tengah duduk diam itu.

Perkara rindu tadi, gadis itu jadi berpikir, kapan kiranya ayah dan kakak perempuannya kembali ke Indonesia. Seindah apa sih Australia itu? Hingga keduanya begitu betah di situ.

Gadis itu terus melamun, sebentar, bagaimana kabar mahkota bunga yang tadi dibuatkan oleh Jupiter?

Winnie mengambil mahkota bunganya, tetapi, bunga-bunga itu tidak segar lagi. Gadis itu memakainya, namun sudah tak terlihat indah lagi.

Tak ada pilihan lain, ia lantas melepasnya, meletakkan kembali mahkota itu di meja belajarnya. Bagaimana kalau besok membuat yang baru lagi?

>WhatsApp<

Jupiter(💐)

Tuan, besok ke hutan itu lagi, boleh?

Kenapa tidak?

_____

Mendapat jawaban itu, Winnie jadi tersenyum bahagia. Seperti, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan oleh Jupiter.

***

Nizar tengah melukis di belakang rumahnya, walaupun lukisannya tak akan terpajang di kamarnya, tapi lelaki itu tetap memperbanyak lukisannya.

Seperti contohnya saat ini, lelaki itu melukis suasana malam, dengan satu pohon cemara dan juga api unggun yang terletak di bawah pohon itu, juga bulan sabit yang nampak terpampang di atas langit sana.

Seperti contohnya saat ini, lelaki itu melukis suasana malam, dengan satu pohon cemara dan juga api unggun yang terletak di bawah pohon itu, juga bulan sabit yang nampak terpampang di atas langit sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terikat Namun Tak Bertali [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang