Aduh, maaf banget ya...
Wifi kost mati, jadi baru sempet up deh.
Mianhe gaes 🙏😭Padahal tadinya mau one day one chapter, tapi susah ternyata wkwk.
Semoga ceritanya ngga mengecewakan.Sorry for typo...
Pramuka adalah salah satu ekstrakurikuler wajib di SMA. Alex sebagai siswa kelas 12 ikut mendaftarkan diri menjadi panitia pramuka yang sayangnya tertolak karena alasan sebentar lagi akan diadakannya ujian kelulusan.
"Bukannya siap-siap buat ujian malah ndaftar ginian. Gimana si kamu Lex? Perasaan pas kelas 11 dulu lo ngga ngebet banget deh buat ikut jadi panitia. Ngga pernah ikutan malah."
Celetuk santi selaku pengurus acara pramuka."Yang sopan lo ngomong sama kakak kelas san. Gue satu tahun lebih tua dari lo kalo inget."
"Biasa lah. Kaya sama siapa aja, orang lo dari dulu juga cuman dipanggil Alex kok sama gue."
"Lo mau nyari pacar ya jangan-jangan? Hayo ngaku lo. Anak kelas 10 kan cantik-cantik."
"Engga ya, gue cuma ngawasin adek gue. Ngapain juga gue nyari pacar, yang ada malah bikin bapak gue masuk neraka gara-gara anaknya pacaran."
"Mendadak lo ngomel-ngomel. Lagian adek lo kan udah ngga ada lex, lo ngga kesambet kan?"
Tanya Santi sambil menoleh ke arah lain, ruangan sudah semakin sepi. Santi khawatir jika mendadak lelaki di depannya ini dirasuki oleh sosok astral. Mengingat adanya gosip yang beredar turun-temurun yang menceritakan jika dulu ada kakak kelas laki-laki yang meninggal di dalam perpustakaan karena kasus pembullyan, jasadnya baru ditemukan 2 hari setelah kejadian, tepatnya saat hari senin bau jasad mulai terendus dengan banyak darah yang sudah mengering dengan kondisi tubuh begitu mengenaskan.Sejak hari itu perpustakaan di pindah ke gedung baru. Dan bekas perpus kini malah dijadikan gudang. Aneh memang, tapi memang dari desas desus anak dan penjaga sekolah bilang setiap malam ada suara berisik dari arah gudang, dan jangan lupa dengan suara minta tolong yang sering terdengar dari dalam gudang, namun semakin mendekati tempat kejadian, maka suara minta tolong itu semakin menghilang.
"Lo ngga kerasukan kan lex?"
Tanya Santi sambil memandang wajah datar Alex dihadapannya yang terlihat melamun.
"Alex? Ih lo jangan cosplay jadi hantu deh."
Gertak Santi kesal. Pasalnya si Alex ini tampak melamun semenjak Santi menyadarkan Alex jika adiknya sudah meninggal.
"Lex."
"Oh... Gue pulang duluan san."
Pamit Alex sambil menaruh pulpen di genggamannya pada Santi sebelum akhirnya berlari meninggalkan Santi yang buru-buru mengakhiri sesi pendaftaran panitia hari ini. Berhubung hari sudah hampir maghrib dan Santi pulang seorang diri, takutnya ada hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi ia anak perawan gadis yang harus benar-benar hati-hati saat pulang sendirian malam-malam.
Sebenarnya panitia kemah yang mendaftar sudah sangat cukup, namun karena adanya tambahan nilai dalam raport jika sudah ikut berpartisipasi menjadi panitia kemah membuat Santi rela menunggu pendaftar hingga berjam-jam. Sangat disayangkan karena anak kelas 11 rupanya lebih memilih untuk libur dibandingkan menghabiskan waktu untuk aktif dipramuka. Tapi memang peminatnya amat sedikit, mengingat kegiatan pramuka itu sangat ribet dan berhubung kebanyakan anak muda lebih menyukai masa mudanya untuk bersenang-senang menikmati hidup.
🄰🄻🅅🄸🄽
"Vin, ada yang ketinggalan ngga?"
Tanya Icha saat mendapati Alvin baru saja datang di antar oleh Steven menggunakan mobil. Tadinya Icha dan anak-anak lain tengah menunggu di halaman sekolah sambil menunggu anak-anak yang lain kumpul. Mendapati Alvin tersenyum begitu cerah sambil menenteng tas indomart warna hijau dan ransel berukuran tidak terlalu besar itu membuat Icha tersenyum senang. Lucunyaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN PARKER (END)
FanficFamily Brothership Alvin dan kesehariannya dengan keluarga Parker yang menganggapnya seperti bayi. "Cup cup cup. Udah ah nangisnya. Besok ayah beliin motor matic kalo adek nurut hm?" "Janji?" Tanya Alvin sembari mengelap air matanya menggunakan len...