Sorry for typo..."Kemana orang-orang? Ngga ada yang bangunin Alvin, jahat banget."
Ujar Alvin sambil berjalan turun ke bawah. Kepalanya sudah tidak gundul. Rambutnya sudah tumbuh kembali seperti sedia kala."Kayaknya mereka udah ngga sayang lagi sama aku."
Sejak kemarin pulang sekolah, Alvin sama sekali tidak melihat adanya ekstensi keluarganya dirumah besar ini. Entah mereka ada dimana, Alvin sama sekali tidak tahu.Duduk di sofa depan TV sembari membawa toples berisi keripik buah. Alvin mulai menyalakan televisi dan memakan cemilannya dengan khidmat.
"Ish, bosen. Ngga suka, ngga suka."
Kesalnya seraya mematikan televisi. Beralih mengambil HP dan mulai meng-chat pacarnya.𝚈𝚞𝚗
𝚈𝚞𝚗𝚊𝚊𝚊
𝙲𝚎𝚠𝚎𝚔-𝚗𝚢𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚊𝚙𝚊?
𝙸𝚑, 𝚔𝚘𝚔 𝚘𝚏𝚏 𝚜𝚒?
𝚈𝚞𝚗𝚊 𝚢𝚞𝚗𝚊, 𝚊𝚢𝚞𝚔 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗²!
𝚈𝚞𝚗𝚊 𝚒𝚑, 𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚎𝚝 🥺Sepertinya Alvin harus mengirim pesan ke setiap orang. Ia butuh teman untuk mengatasi bosan.
Alvin bukanlah introvert yang suka dengan sendirian dan kesepian. Ia suka bergaul dan berkumpul!
Tegasnya dalam hati dan mulai membuka obrolan keluarga.𝙰𝚢𝚊𝚑 𝚋𝚞𝚗𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊?
𝙺𝚘𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞
𝙽𝚐𝚐𝚊 𝚊𝚓𝚊𝚔² 😞
𝙺𝚞𝚗𝚌𝚒 𝚖𝚘𝚝𝚘𝚛 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚍𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊?
𝙰𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚊𝚒𝚗, 𝚙𝚒𝚗𝚝𝚞 𝚍𝚎𝚙𝚊𝚗 𝚔𝚘𝚔 𝚍𝚒𝚔𝚞𝚗𝚌𝚒🥺𝙱𝚊𝚗𝚐 𝙶𝚎𝚛𝚛𝚢 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚜𝚒𝚒?
𝙰𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚒𝚑
𝙱𝚊𝚗𝚐 𝙶𝚎𝚛𝚛𝚢 𝚒𝚜𝚑𝙱𝚊𝚗𝚐 𝚁𝚊𝚏𝚒...
𝙻𝚒𝚊𝚝 𝚔𝚞𝚗𝚌𝚒 𝚖𝚘𝚝𝚘𝚛 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚗𝚐𝚐𝚊?Alvin berniat lanjut bertanya pada dua abangnya yang lain, namun keduanya tidak online. Terakhir kali dilihat kemarin sore. Sebenarnya ada apa dengan orang-orang, semua orang seperti sengaja membuatnya terkurung dirumah. Padahal sudah 1 bulan Alvin pemulihan di dalam rumah, tidak main keluar-keluar dan menurut. Bahkan janji yang katanya Julia akan membelikannya mobil juga dibatalkan.
"Aaaa..."
Alvin berteriak kesal. Gara-gara ia tersandung tali sepatunya sendiri di halaman rumah, efeknya sampai semua orang melarangnya untuk keluar bermain. Padahal ia benar-benar sudah sehat betul, bahkan untuk lari keliling lapangan 5 kali tanpa berhenti pun ia mampu. Tapi ia malah terjebak didalam rumah seperti Rapunzel.🄰🄻🅅🄸🄽
Disinilah mereka, menyiapkan sebuah kejutan untuk ulang tahun Alvin yang ke-17.
"Aduh, anak kita kasian tau mas. Ngechat itu barusan. Dibales kek."
Julia berceletuk. Merasa risau karena anak bungsunya sendirian dirumah. Pasti anaknya itu sangat kesepian, mengenal bagaimana aktifnya Alvin dalam bersosial.
"Tenang sayang. Kita selesaikan ini dulu, ntar kalo kasih tau Alvin malah ngga jadi kejutan."
Julia mendengus. Sebagai seorang ibu ia sangatlah khawatir pada anak-anaknya. Saat satu anaknya yang paling kecil jauh dari pengawasan, rasanya itu seperti ada yang hilang. Hatinya tidak bisa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN PARKER (END)
FanfictionFamily Brothership Alvin dan kesehariannya dengan keluarga Parker yang menganggapnya seperti bayi. "Cup cup cup. Udah ah nangisnya. Besok ayah beliin motor matic kalo adek nurut hm?" "Janji?" Tanya Alvin sembari mengelap air matanya menggunakan len...