Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.Motor hitam itu melaju dengan cepat di jalanan pusat kota tak lupa diikuti dengan antek-anteknya di belakang, bukan, mereka bukan mau balapan atau tawuran dan semacamnya, mereka hanya sedang mencari orang dan ya, mereka berhasil menemukan titik orang incarannya berada.
Motor itu berhenti tepat di depan bangunan kecil yang ada didalam gang kecil di pinggir jalanan
Brakk
Pintu itu di tendang keras, semua orang yang ada didalam terperanjat kaget dibuatnya, mereka mengalihkan atensi nya pada enam orang yang berdiri di depan pintu masuk.
"Mau apa kalian!" tanya pria yang berdiri di pojok tembok, wajah terkejut dan takut itu nampak begitu jelas di wajahnya.
seringai lebar itu terpatri apik di bibir tebal pria kelahiran September itu, mata serigala nya menatap penuh intimidasi pada ke lima orang yang sedang berkumpul itu, ah dia tidak menduga bahwa akan menangkap kelima nya secara bersamaan seperti ini, berterimakasih lah pada tuhan karena mempermudah pencariannya.
"Hajar mereka" titahnya, kelima orang itu menurut dan langsung menghajar mereka. Andra pun tak tinggal diam, ia ikut menghajar mereka.
Bugh
Bugh
Bugh
Tiga pukulan itu mendarat dengan apik di wajah pria yang berada dibawah tubuh Andra, "ngaku sama gue, siapa yang nyuruh kalian buat pura-pura jadi kita dan nyerang warga!!" Sentaknya, dengan tangan yang mencengkram erat kaus yang pria itu kenakan
"nggak ada yang nyuruh kita" elaknya, Andra yang tidak puas dengan jawaban pria itu lekas memukulnya kembali, iya membalik tubuh pria itu hingga telengkup, kedua tangannya ditahan dibelakang lalu dia menyikutnya dengan siku tepat di punggung pria itu
Bisa di pastikan setelah ini pria itu akan menderita patah tulang di bagian punggungnya.
kaki itu menginjak punggung tersebut, jangan tanya kan bagaimana keadaan empat orang lainnya, keadaan mereka tidak jauh berbeda dengan pria yang dipukuli oleh Andra.
"siapa yang nyuruh kalian?" tanyanya lagi sembari menekan kakinya, kalian akan melihat Andra yang lain ketika dia marah besar seperti sekarang.
Kata-kata Havis waktu itu terus terngiang di telinganya hingga untuk tidur tenang saja dia tidak bisa, marah? tentu saja!.
Hal itu benar-benar menganggu pikirannya, meskipun mereka memang tidak bersalah tetapi tetap saja nama mereka yang akan buruk, maka setelah kejadian itu dia bertekad untuk membuktikannya bahwa tuduhan pria yang menolongnya kala itu salah, bukan itu saja, ia juga harus membersihkan nama gengnya.
"nggak ada yang nyuruh kita sama sekali, akhh!!" pria itu menjawab sembari berteriak kesakitan karena Andra menekan kakinya lebih dalam lagi dan tangan nya juga tak tinggal diam
Ia meremat pergelangan yang dia ikat dengan kuat sehingga pria itu tidak dapat memberontak.
"ndra, gue rasa udah cukup, kita serahin mereka sama Johan. Dia yang bakal buat mereka ngaku" ujar Darrel salah satu anggota geng tersebut dan juga salah satu teman sekelas Andra.
"okey, tapi gue juga ada urusan sama mereka, gue harus buktiin sesuatu sama seseorang" balas Andra yang disetujui oleh Darrel.
"kalian bawa mereka ke markas sekarang, biar ketua sama andra yang urus" titah Darrel pada empat orang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nurse/JeongHaru
Teen FictionBurung berkicau dan semilir angin kini tengah menemani kedua insan itu, menikmati keindahan alam dihadapannya. Mengenyampingkan rasa sakit dan juga sedih, memilih untuk menenggelamkan satu sama lain dalam perasaan cinta yang masing-masing dari merek...