Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
."Bang, gimana kabar hubungan lu sama ntu, siapa namanya? Si Marcel ya?" tanya Andra.
Plak
"Sakit anjir!" ringis Andra saat Arjun memukul bahu nya kencang.
"Kak! Kak Marcel, dia lebih tua dari lu" Tegur Arjun saat adik sepupunya itu memanggil nama pujaan hatinya tanpa embel-embel kakak.
"Ya kagak usah mukul juga kali!" tukasnya dengan mengusap bahunya yang terasa panas, tenaganya nggak main-main.
"Ya maaf" ucap Arjun tanpa rasa bersalah.
"hari ini gua kena kdrt mulu perasaan, tadi ma si kempis sekarang ma lu" gerutunya kesal.
"Ya abis tampang lu cocok banget buat di kdrt-in orang" sahut Kevin dengan membawa mie instan yang dipesannya tadi.
"Bangsat!" umpat Andra.
"Ikut-ikutan aja lu bang" lanjutnya, kevin hanya mengedikan bahunya tak peduli lalu menyantap mie instan nya.
Sore ini, mereka berempat sedang nongkrong di warungnya mang Jajang, itu warkop langganan mereka. Kalo kata Kevin, datang ke warkop inituh sama aja dengan cuci mata, karena mereka bakal liat si janda herang dengan pantat bohay nya sedang menyiram tanaman dihalaman rumah. Jadi warkop mang Jajang ini terletak di sebuah perumahan yang dekat dengan kota, di samping warkop itu terdapat sebuah rumah yang di huni oleh sang janda herang cantik yang bernama neng Leni.
Si janda itu selalu terlihat saat sore di halaman rumah dengan pakaian yang sangat minim akan kain untuk menyiram tanamannya, dia juga tak jarang menjadi sasaran godaan para lelaki di komplek sana, tak terkecuali juga dengan kevin yang terkadang menghampiri wanita itu hanya untuk sekedar menggodanya.
Perlu kalian ketahui bahwa pria itu adalah seorang buaya yang sangat handal menggoda wanita maupun uke.
"Gue ma dia belum ada perubahan, gua kadang bingung harus dengan cara apalagi gua luluhin hati dia. Gue udah lakuin segala cara buat luluhin dia tapi kayaknya hati nya itu batu banget dah" curhat Arjun.
"Selama ini gue nggak pernah cinta sama orang sampe gua bener-bener berusaha buat dapetin orang itu kayak gini, tapi ini, cinta gue bertepuk sebelah tangan selama tiga tahun sama dia" lanjutnya.
"dia punya trauma nggak sih? nggak mungkin donk dia tiba-tiba gitu tanpa ada sebab" Artsa yang sedari diam menyimak pun menyahuti ucapan Arjun.
"Itu bener juga sih jun, bisa jadi kan dia gitu karena pernah di campakkan? nggak ada yang tau kan" timpal Kevin.
"gue pengen tanya sama si yasa, cuma gua jarang liat dia akhir-akhir ini" balas Arjun.
"Si kempis juga temen dia kan? malah gua liat waktu ke kampusnya tuh mereka deket" timpal Andra.
Ketiga orang itu mengernyit bingung saat Andra bilang pernah ke kampus nya, untuk apa dia kesana? itu yang ada di benak mereka sekarang.
"Mau apa lu kesana? Kok gua nggak tau?" tanya Arjun mewakili keduanya.
"aahh itu-hmm waktu itu tuh apa ya, ehmm gua nganterin bukunya si Havis ya nganterin bukunya si Havis" jawabnya gelagapan, ah dia lupa mereka tidak tau menahu tentang urusannya dengan Havis waktu itu.
"Sejak kapan lu jadi babu dia?" Itu Kevin.
"Yeu, itu juga gua di suruh sama nenek" bohongnya.Yang mendapat jawab hanya menggangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nurse/JeongHaru
Teen FictionBurung berkicau dan semilir angin kini tengah menemani kedua insan itu, menikmati keindahan alam dihadapannya. Mengenyampingkan rasa sakit dan juga sedih, memilih untuk menenggelamkan satu sama lain dalam perasaan cinta yang masing-masing dari merek...