Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.Matanya memicing saat melihat orang yang tampak familiar dimatanya, dia inget dan tau wajah itu setelah dua kali pertemuan.
Ia yang hendak keluar dari kamar mandi mengurung kan niatnya saat melihat orang itu bersama temannya? ataukah bukan?
Bersembunyi di balik pintu bilik kamar mandi dan mengintip melalui celah yang ada disana, matanya membulat sempurna saat melihat apa yang sedang mereka lakukan di tempat wastafel cuci tangan.
"Mmhh ahh mphh" lenguh nya yang terdengar jelas oleh telinga orang yang sedang mengintip itu.
Dia tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, kenapa dia bisa melakukan hal itu di tempat seperti ini?
"Udah ya, ini masih di kafe" ucap orang itu pada kekasihnya? Mungkin
"Okey, kita lanjutkan di rumah ku sayang" balas kekasihnya sembari merengkuh pinggang itu erat.
"Sure, babe" timpal nya lalu mengecup bibir tipis itu.
Orang yang bersembunyi di balik kamar mandi itu membekap mulutnya untuk menahan keterkejutannya, kenapa? kenapa dia melakukan hal tidak senonoh seperti itu di tempat seperti ini dan apa dia tidak memikirkan tentang perasaan seseorang?
Mereka berdua pun keluar dari sana, "ck, menjijikkan" gumam nya, dengan tangan mengepal kuat lalu keluar dari sana.
🐺💙🦋
Ctakk
"Sakit, bang!!" Ringis nya saat kepalanya di jitak begitu saja oleh pria yang baru saja datang menghampiri dirinya yang sedang menyantap makan siangnya bersama ke empat kawan nya.
Ia mendudukkan dirinya di samping pria yang sedang merenggut kesal itu, "ciaelahh, ngambek si neng" godanya dengan menunjuk-nunjuk bahu sempitnya dengan telunjuk, yang di panggil neng pun mendelik tak suka.
Plakk
"Sakit anjir!" Ringis nya saat pria yang di panggil neng itu menggeplak bahunya keras.
"nang neng nang neng, di kata gua cewek apa!!" sewotnya tak terima. Keempat Kawan nya yang melihat itu hanya ikut tertawa saja.
"Kemana aja lu Jun, baru gabung sini lagi" tanya Yasa yang duduk tepat di hadapannya dan disampingnya ada Marcel yang sedang menyantap lahap soto yang di pesannya tadi dengan wajah tertekuk?.
"Ada kok, cuma ya gua lagi nggak mood aja buat ke kantin" balas Arjun dengan tangan yang sedang menyomot mendoan milik Havis lalu mencocol nya dengan sambal kecap.
Yang mendapat jawab hanya mengangguk saja, ada yang aneh disini. Kenapa Arjun yang biasa nya saat datang dan ikut bergabung bersama mereka ini akan selalu mengganggu Marcel baik menggodanya ataupun menjahilinya, tapi ini tidak? bahkan dia tak menyapa Marcel sama sekali.
"Sayang!! Kok ninggalin aku sih, kenapa nggak bilang mau makan ke sini" itu Wilona, gadis itu tiba-tiba mendatangi meja mereka lalu langsung bergelendotan manja pada Havis.
"Dih, ketempelan demit dari mana lu vis" tanya Arjun dengan wajah julidnya yang dibalas dengan delikkan mata oleh Wilona.
Gadis itu memang selalu menempeli Havis semenjak dia di tolak waktu itu, Havis sendiri sudah bingung harus bagaimana menghadapi wanita ini, dia ada dimana-mana.
"Di kebun bambunya pak RT dari komplek melati" balasnya dengan ketus namun pelan tapi tetap saja terdengar oleh kelima orang yang ada disana begitu juga oleh Wilona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nurse/JeongHaru
Подростковая литератураBurung berkicau dan semilir angin kini tengah menemani kedua insan itu, menikmati keindahan alam dihadapannya. Mengenyampingkan rasa sakit dan juga sedih, memilih untuk menenggelamkan satu sama lain dalam perasaan cinta yang masing-masing dari merek...