Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
."Havis, izin pulang ya nek, ma" pamitnya pada kedua wanita itu setelah mencium tangannya sopan. Setelah selesai mengerjakan semua pekerjaan nya dan sudah memberi obat pada nenek juga jadi ini sudah waktunya dia untuk pulang.
"Iya sayang, hati-hati ya" balas Gita sembari tersenyum.
"Nggak mau pamit sama gua juga lu?" ujar Andra yang kebetulan sedang duduk di ruang tv.
"Ogah" balasnya ketus lalu menyambar tas nya yang ada di sofa, tapi sebelum hal itu terjadi Andra sudah lebih dulu membawa tas itu dari tempatnya.
"Balikin nggak, gua mau pulang" pinta havis dengan menukik
"Kalo gue nggak mau" ucapnya bermain-main dengan tas itu.
"Balikin, gua mau pulang keburu malam, jeo!" pintanya lelah, pasalnya Ini sudah pukul 10 malam, ibunya pasti bertanya-tanya kenapa dia belum pulang. Sedangkan, beliau belum tahu tentang pekerjaan barunya ini, ingin memberitahu siang tadi namun ponselnya malah kehabisan baterai.
"Tinggal nginep, apa susahnya?" Ucapnya enteng tanpa beban.
"Bentar, tadi lu manggil gue apa?" tanya nya saat mendapati nama panggilan baru.
"Jeo, Andra kepanjangan" balasnya ketus.
"Boleh juga" beo Andra dengan pose orang seperti berpikir.
Dirasa Andra sedang lengah, Havis pun berusaha untuk merebut tasnya.
"Jeo, pliss jangan nguji kesabaran gua" ia terus berusaha merebut tas itu dari tangan babon serigalanya, melupakan bahwa ada orang tua yang melihatnya.
Brukkk
Tanpa diduga Havis malah terjatuh tepat diatas tubuh kekar itu karena tersandung, salah kan kakinya yang terus menyandung kan diri.
Aroma mint yang menyegarkan itu menyeruak masuk kedalam penciumannya, karena wajah nya tepat berada di antara perpotongan leher pria itu.
"Awhhh, sialan lu kempis!! perut gua sakit!!" ringis nya saat Havis memelintir perutnya tanpa perasaan, dirinya langsung bangun dari atas tubuh kekar itu lalu merebut tas nya, kembali pamit pada kedua orang tua itu lalu langsung ngibrit pergi keluar.
Sedangkan, kedua wanita itu hanya menggeleng tidak percaya akan pemandangan yang terjadi dihadapannya tadi, ini baru satu hari Havis bekerja di rumah ini dan bertemu dengan putranya tapi waw kelakuan mereka berdua benar-benar membuat keduanya terperangah kaget.
Tidak menyangka bahwa putranya akan benar-benar se jahil ini pada pria yang menyandang status sebagai perawat neneknya ini. Semoga Havis kuat menghadapi kelakuan putranya ini, ya tuhan.
🐺💙🦋
"Havis pulang" ucapnya sembari memasuki rumahnya, ia mendapati Lisa yang ternyata tertinggal di sofa ruang tv.
Havis yang melihat itu merasa bersalah di buatnya, ibunya ini pasti ketiduran karena menunggu nya.Ia mengangkat tubuh ringkih wanita itu untuk dipindahkan ke kamar nya, berusaha sepelan mungkin supaya ibunya tidak terbangun.
Ia menidurkan ibunya itu di atas kasur empuknya, lalu menyelimuti nya. Ia mengamati wajah damai ibunya itu ketika tertidur, walaupun sudah berumur tetapi cantiknya tidak pernah pudar sedikit pun.
"Maaf ya, Havis nggak bilang sama ibu tadi, harusnya aku bilang biar ibu nggak perlu nungguin aku pulang" ujarnya sembari merapikan anak rambutnya.
"Selamat tidur, wanita hebat ku" ucapnya lalu mengecup lembut ibunya itu. Pergi keluar lalu menutup pintunya dengan pelan-pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nurse/JeongHaru
Novela JuvenilBurung berkicau dan semilir angin kini tengah menemani kedua insan itu, menikmati keindahan alam dihadapannya. Mengenyampingkan rasa sakit dan juga sedih, memilih untuk menenggelamkan satu sama lain dalam perasaan cinta yang masing-masing dari merek...