Nurse 14

400 48 2
                                    

Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.





Jalanan malam di ujung kota di penuhi dengan suara riuh penonton, dipenuhi oleh beberapa anggota kelompok yang akan mengikuti balapan malam ini, jalanan yang panjang dan berkelok itu sudah ditempati oleh dua pemotor untuk kloter pertama.

Disisi lain, motor Kawasaki Ninja ZX-250r berwarna hitam dengan list berwarna biru terparkir diarea teman-temannya berkumpul, gadis cantik yang ia bawa dibelakang nya berhasil menarik perhatian banyak orang.

"Wih, si Andra bawa gandengan tuh" celetuk Darrel yang melihat kedatangan Andra dan juga Michi.

Ia turun dari motor tersebut dikuti dengan Andra yang langsung memeluk pinggangnya mesra, "kenalin, dia pacar gue" ucap Andra, dengan percaya diri memperkenalkan Michi sebagai kekasihnya pada orang yang ada disana.

Sedangkan, yang dikenal kan hanya tersenyum untuk membalas nya dan menanggapi ucapan Andra, banyak yang melihatnya padanya sekarang dan tentu saja itu menjadi sesuatu yang membuatnya senang karena menjadi perhatian banyak orang disana.

Sebagian orang yang ada disana, terutama wanita dan sub mendesah kecewa saat mendengarnya. Asal kalian tau saja, Andra ini terkenal sebagai orang yang tegas dan cuek disana, namun hal itu malah menjadi daya tariknya memikat hati, banyak wanita dan sub yang mendekati nya bahkan rela memberikan tubuhnya dengan cuma-cuma pada Andra. Namun, sayang itu semua tidak pernah diterima oleh nya, usaha mereka untuk menaklukkan pria kelahiran September itu sangat sia-sia.

"Siapa yang turun di putaran pertama dari kita?" tanya Andra dengan tangan masih memeluk pinggang Michi.

"Bang Arjun yang turun, di putaran kedua lu" jawab Kevin sembari menunjuk Andra. Yang di tunjuk hanya mengangguk lalu mengalihkan atensi nya pada sirkuit sana, dimana pria yang lahir di bulan yang sama dengannya namun berbeda tahun itu sampai lebih dulu di garis finish.

Semua orang yang ada disana bersorak-sorai untuk nya, dia adalah pemenang di putaran pertama, "hebat lu, Bang" Andra berjabat tangan lalu mempertemukan bahu kirinya dengan bahu kanan pria yang menyandang status sebagai kakak sepupu nya itu.

"Yoi, udah ini giliran lu" Arjun tentu membalas sapaan yang memang biasa mereka lakukan itu.

"Gua lawan siapa?" tanya Andra yang memang belum mengetahui siapa lawannya malam ini.

"Dia Anggota BlockValska, Mark namanya" balas Johan yang tiba-tiba berdiri disamping Andra.

Mengingat apa yang telah dilakukan oleh ketua geng tersebut kembali membuat rahang tegas itu mengeras, "tenang, Bang, gua pastiin gua yang menang" ucap Andra sembari menepuk bahu sang ketua yang dibalas dengan anggukan oleh si empu.

"Sayang, kau bisa tunggu disini untuk melihatnya, aku tak akan lama" ucap Andra pada Michi yang sedari tadi terus disapa oleh teman Andra.

"Lu pada, jagain pacar gue jangan digodain" peringat Andra dengan  memicing kan matanya, hal itu malah mengundang tawa dari teman-temannya.

Dia pun segera pergi menghampiri motor miliknya, menaikinya lalu memakai helm yang ia simpan di bagian depan motor, setelan hitam yang ia pakai benar-benar menambah kesan yang sangat sempurna pada tubuh yang tinggi dan kekar itu, melajukan motornya menuju sirkuit balapan.

Pria yang diketahui bernama Mark itu menatap dengan tatapan remeh padanya, lalu mengacungkan jari tengah, Andra sendiri hanya menatap tajam padanya tanpa membalas acungan tangan itu.

Suara pistol yang ditembakkan ke udara terdengar jelas di telinga orang yang ada disana, kedua motor itu melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, saling mengimbangi kecepatan satu sama lain.

Para penonton yang ada disana nampak sangat antusias untuk melihat siapa yang akan menang di putaran kedua.

Michi melambaikan tangan sembari tersenyum sebagai sapaan pada pria di sebrang sana yang terus menatap nya tidak berkedip, ia yang merasa diperhatikan berinisiatif untuk menyapanya. Dia tampan juga, pikirnya.

Teriakan kemenangan terdengar riuh memenuhi tribun sana, sesuai janji bahwa dirinya akan menang dan dia berhasil.

"Hebat lu, ndra" puji sang ketua sembari memeluk tubuh tegap anggotanya itu.

🐺💙🦋




"

Ah, ini kau? benar-benar kau?" Tanya rose antusias, dirinya memekik senang saat mendengar jawaban dari orang di sebrang sana.

"Kau tau selama beberapa hari ini aku menunggumu untuk menghubungi ku, sebenarnya aku ingin menghubungi mu lebih dulu tapi aku tidak tau kontakmu" jelasnya dengan antusias, senyum itu terpatri jelas di paras cantiknya.

"Ah pas sekali, saat aku bertemu dengan kau sedang mencari pekerjaan kan, dan sekarang aku punya pekerjaan khusus untuk mu" orang di sebrang sana mengerutkan dahinya bingung, padahal dia belum berbicara tentang tujuannya menelpon, tapi syukurlah wanita di sebrang sana mengerti tujuannya.

"Begini saja, datang ke rumah ku saat jam kuliah mu selesai. Aku akan menjelaskan semuanya padamu secara langsung" pintanya.

"Tenang saja, aku tidak akan memberikan mu pekerjaan ilegal, nak. bisa dibilang ini salah satu pekerjaan mulia" jelas Rose saat mendengar jawaban ragu dari orang di sebrang sana.

"Baik, saya akan kesana besok siang" setuju orang itu.

"Ah syukurlah aku senang mendengar nya, akan ku kirim alamatnya lewat pesan" balas rose dengan tersenyum, ya walaupun orang di sebrang sana tidak bisa melihatnya.

"Baik, terimakasih sebelumnya karena sudah memberikan saya pekerjaan, Tante dan maaf karena saya menganggu waktu istirahat anda." Balas orang itu sopan, rose yang mendengar panggilan Tante terkekeh gemas dibuatnya.

"Ya baiklah. Saya tutup teleponnya ya, selamat beristirahat anak manis" ucapnya, lalu mematikan teleponnya secara sepihak setelah mendapat balasan dari si anak manis itu.

"Ada apa dengan mu, rose? Kau nampak senang sekali?" Ujar Gita mengejutkan rose yang sedari sedang tersenyum sendirian.

"Ah ibu, kau tau anak itu akan kemari besok, aku baru saja berbicara dengannya tadi" balas rose lalu menghampiri ibunya yang terduduk di kursi roda yang berada tepat di belakangnya.

"Begitu ya, syukurlah. Tapi apakah dia mau menjadi perawat ibu dan mengurus rumah ini? dia masih sangat muda" ragu Gita, karena jujur saja di sangat amat ingin jika dirinya di rawat oleh anak manis yang menyelamatkan nya tempo hari.

Anak itu nampak sekali adalah orang yang baik, ramah, murah senyum nan lembut, itu terpampang jelas di wajahnya yang manis dan cantik.

"Ibu tenang aja, dia pasti mau kok. Secara kata dokter Jesi kemarin dia emang lagi butuh kerjaan kan, setelah dia jadi perawat ibu maka aku tidak akan khawatir lagi. Dan ibu tau dia pernah menjadi relawan medis untuk bencana alam jadi aku sudah diyakini bahwa dia tau banyak tentang medis" jelas Rose.

"Baiklah, berdoa saja agar dia mau" balas Gita dengan senyumnya.

"Andra, belum pulang ya? "Tanya rose, waktu sudah menunjukan pukul 12 malam tapi batang hidung putranya itu belum terlihat sedari dia pulang kuliah tadi.

"Udah tidur aja, anak itu jangan dipikirin nanti juga pulang dia" jawab gita santai, ah dia sudah lampau terbiasa dengan kebiasaan cucunya ini.








Hai hai hai guysss

Maaf ges baru up lagehhh, beresin dulu kerjaan guys

KAMSAHAMNIDAAAA

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang