Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang, sudah waktunya untuk Havis pulang dari kampusnya. Seharusnya pukul tiga, tapi karena satu MK tidak ada dosen nya jadi dia pulang lebih cepat.
"Vis, bawa parfum nggak lu?" Tanya pria berbadan tegap yang dibalut dengan kaus navi dan juga jaket hitam di padukan dengan jeans berwarna hitam.
"Bawa, nih bentar" jawab Havis, seraya mengeluarkan parfum yang pria itu minta tadi.
"Kak Marcel!!" Panggilnya sembari melambaikan tangannya pada pria manis bersurai hitam dengan highlight hijau itu. Si empu yang di panggil pun menoleh dan membalas lambaian sang adik tingkat.
Ia berjalan menghampiri yang lebih muda, "hai, Jun" sapanya pada Arjun yang baru saja selesai menyemprot kan parfum pada seluruh tubuhnya.
"Hai, cel" balasnya seraya memberikan parfum itu pada Havis.
"Parfum lu enak baunya, vis. Beli dimana lu?" Tanyanya. Sedikit info, bahwa Arjun prawira ini adalah seorang kolektor parfum, ia menyukai wangi parfum yang khas dan menarik.
"Nggak beli, ini hadiah ulang tahun kemarin. Dari kak marcel, ya kan kak?" Tanyanya pada Marcel yang berada disamping Havis. Yang mendapat tanya hanya mengangguk saja mengiyakan.
"Wih, bagus juga selera lu cel" itu Arjun yang akhirnya buka suara pada pria Maret itu.
Marcel yang mendapat ucapan seperti itu sedikit terdiam untuk mencernanya, cara bicara Arjun padanya berubah ya? Apa itu artinya dia memang sudah tak mencintai nya?.
"Kak" panggil Havis dengan sedikit mengguncang bahu sempit pria Maret ini.
"Ah iya" hal itu berhasil membuat lamunannya buyar.
"Jangan ngelamun, cel. Ntar kesambet tau rasa, lu" ucap Arjun yang menginterupsi Marcel.
"Sembarangan, lu!" Sewotnya.
"Btw bentar, lu mau kemana dah mandi parfum?" Tanya havis.
"Mau ngajemput si cantik, dia dah pulang dan minta gua buat jemput tadi" balasnya seraya menaiki motor sport nya. Posisinya sekarang mereka sedang ada di parkiran.
Tadi saat Havis ingin pergi menuju fakultas damar, tiba-tiba dari parkiran Arjun memanggil nya dan ya berakhir dia ada disini.
Marcel yang mendengarnya sedikit meringis dalam hati, si cantik? Tunangan nya kali ya? Itu yang ada di benaknya sekarang.
"Okey, hati-hati" ucap Havis pada Arjun seraya menepuk bahu Marcel di dalam rangkulannya.
"Yoi, aman. Btw cel, lu harus datang ke acara pertunangan gue malam ini ya" ucap Arjun setelah memakai helm nya.
"Hmm, gue pasti datang" balasnya dengan tersenyum tipis.
Setelah mendapat jawab, Arjun pun pergi dari parkiran kampus untuk menjemput si cantik nya itu.
"Ada waktu?" Tanya Marcel dengan ragu.
"Always" balas Havis dengan tersenyum.
Havis menyalakan ponselnya yang berada di tangannya, men-dial nomer seseorang yang ingin dia hubungi.
"Hallo"
"Weh, baru aja gue mau nelpon lu" sahut orang itu di sebrang sana.
"Oalah telat, lu"
"Ada apa?"
"Gue mau bilang kalo lu nggak usah jemput gue hari ini, gue ada urusan dulu sama kak Marcel ma Damar"

KAMU SEDANG MEMBACA
Nurse/JeongHaru
Teen FictionBurung berkicau dan semilir angin kini tengah menemani kedua insan itu, menikmati keindahan alam dihadapannya. Mengenyampingkan rasa sakit dan juga sedih, memilih untuk menenggelamkan satu sama lain dalam perasaan cinta yang masing-masing dari merek...