Nurse 30

480 51 4
                                    

Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.


Motornya melaju entah kemana, perasaan marah dan kecewa benar-benar memenuhinya. Dia tidak sedih melainkan dia kecewa akan wanita itu.

Sejauh ini hubungan nya baik-baik saja, ia merasa bahwa dirinya sudah memenuhi aspek sebagai seorang kekasih, tapi kenapa dia selingkuh darinya?

Dia begitu percaya pada wanita itu, ia selalu menuruti apa yang wanita itu mau dan butuhkan, berlaku lembut padanya juga selalu ia lakukan. Sejauh ini selama bertengkar pun ia tak pernah kasar padanya, dia sudah berusaha untuk menjadi kekasih yang selalu bisa di andalkan oleh pasangannya.

Dulu, bahkan ia rela naik motor berjam-jam dari Bandung ke Tangerang hanya untuk menjemput Michi yang tengah bermain dengan teman-temannya dan itupun pergi tanpa sepengetahuan nya, dia tau ketika Michi menelpon untuk meminta menjemputnya. Saat mengetahui hal itu pun ia tak memarahi atau menge-jugde atas kesalahan wanita nya itu.

Sekarang ia merasa bodoh, dia tidak pernah mendengarkan teman-temannya tentang bagaimana wanita itu karena begitu percaya pada nya.

Ia bahkan bertengkar dengan seseorang yang berusaha menyadarkan nya dan menyelamatkan nya dari fakta ini, sekarang dia tau apa tujuannya.

"Minta maaf sama Havis kalo terbukti pacar lu selingkuh" kata-kata Arjun tiba-tiba terlintas di kepalanya.

Itu benar, dia harus minta maaf pada yang lainnya juga terutama pada pria itu. Ia harus membenahi semuanya, ia tidak mau jika Havis resign dari pekerjaannya. Neneknya sangat membutuhkan pria manis itu, ibunya juga begitu menyayanginya. Jika mereka tau tentang hal ini, maka ia pasti akan habis di marahi oleh keduanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, ia memutuskan untuk pulang ke rumah saja karena mungkin nenek sendirian sekarang dan lagi dia lebih baik pulang dari pada tetap di luar dan malah terjadi hal yang tak di inginkan ketika dia marah dan kalut seperti ini.

Ia sampai di tempat tujuannya, memasuki rumah itu setelah menyimpan motornya di bagasi. Saat masuk rumahnya sepi, nenek sepertinya sedang di kamar.

Biasanya saat pulang di jam segini bau masakan akan menyeruak masuk kedalam indra penciumannya, namun sudah seminggu ini tidak ada.

Ia membawa tungkainya menuju kamar sang nenek, "nek, Andra pulang. Apa nenek didalam?" Tanyanya dengan mengetuk pintu.

"Masuklah, nak" sahut sang nenek, tanpa menunggu lama ia pun masuk, membawa tungkainya mendekati sang nenek yang sedang duduk di kursi goyang dekat jendela.

Gita terperanjat kaget saat sang cucu tiba-tiba memeluknya dari belakang, "ada apa, sayang?" Tanyanya dengan mengelus tangan besar yang melingkar di lehernya.

Andra tak menjawab, ia membawa tubuhnya untuk menghadap sang nenek, duduk di bawah lalu menarik sang nenek kedalam pelukannya, Gita tau jika seperti ini pasti ada sesuatu yang terjadi pada cucunya tapi dia memilih diam menunggu sampai cucunya ini Ingin bicara.

Ia mengelus surai hitam lembut itu dengan penuh kasih sayang, "nek, Havis kemana? Kenapa dia nggak balik kesini?" Celetuknya yang membuat Gita tersenyum tipis di buatnya.

"Kalian berdua bertengkar kan?" Tanya Gita, ia tau karena Arjun yang menceritakan nya, ia mendesak cucu sulungnya itu agar mau berbicara jujur. Sebenarnya ia juga ikut kesal pada cucu yang sedang memeluk nya ini tapi ya sudahlah, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Iya, dan Andra yang salah" balasnya, itu memang benar kan?.

Dia kecewa dan marah karena Michi, tapi entah kenapa yang ada di pikirannya saat ini adalah Havis, aneh bukan?.

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang