Nurse 16

439 45 4
                                    


Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.


Hari sudah gelap, matahari itu telah tergantikan oleh rembulan malam yang indah dengan gemerlap bintang yang menghiasi nya.

Tubuh kekar itu terpampang jelas dihadapan pantulan cermin, mengusak rambut basahnya dengan handuk kecil lalu menutupi tubuh atasnya dengan kaus oblong navi tanpa lengan dengan celana hitam pendek. Setelah selesai dengan dirinya lalu ia membawa tungkainya untuk keluar dari sarang hibernasi pribadinya, menuntun tungkai itu untuk menuruni tangga.

"Wihh, mama masak ayam pop ya?" tanyanya saat hidung nya mencium bau makanan kesukaan nya, yang mendapat tanya hanya tersenyum dari meja makan yang berada tak jauh dari posisi putranya.

"Mana nenek?" tanya nya lagi.

"ini nenek, sayang" jawab sang nenek yang datang dengan kursi rodanya, wanita paruh baya itu sekarang tidak kuat untuk berdiri lama dan berjalan lama karena itulah dia memakai kursi roda.

"Malam, nek" sapa nya dengan menuntun sang nenek untuk ikut duduk dekat dengan meja makan.

"Mama nggak di sapa tadi" Rajuk sang ibu dengan bersidekap dada lalu memalingkan wajahnya.

"Malam, mama"

Cup

Ia mengecup pipi sang ibu dengan lembut yang di balas dengan usakan pada kepalanya oleh sang ibu.

"Ayok makan" ajaknya antusias, sudah tak sabar untuk menyantap hidangan ayam pop dan juga sambal tomat yang ada dihadapannya.

"Hmm, rasanya kok beda ya, bukan mama yang masak ya?" tanyanya saat mendapati rasa yang berbeda dari masakan ibunya itu.

"Kenapa emangnya? nggak enak kah?" tanya sang mama sembari bersidekap diatas meja mengamati putranya.

"enggak enak apanya, inituh enak tau enak banget" balasnya dengan menunjukkan dua jempolnya, kedua wanita itu hanya terkekeh saja saat mendapati reaksi putra sulung dan cucu satu-satunya itu.

"Itu emang bukan mama yang masak" jujurnya.

"terus siapa yang masak? ah mama beli ya" sebenarnya dia penasaran masakan siapa ini, karena jika boleh jujur masakan malam ini lebih enak dari masakan ibunya hanya saja dia tidak berani mengatakannya, takut di kurangin uang jajan gess.

"itu orangnya di dapur lagi buat teh, nanti juga kesini kamu kenalan deh sama dia" balasnya dengan menyantap makanannya dan ya kata putranya benar makanan ini memang sangat enak.

"Teh nya datang" ujar seseorang dengan membawa nampan di tangannya, sang putra mengernyit kan dahinya saat mendapati suara yang beberapa hari lalu memenuhi rungu nya kembali terdengar, atau dia yang salah dengar?

Ia memalingkan wajahnya untuk memastikan apa dia salah dengar atau memang orang itu, saat berbalik matanya langsung melotot kaget saat mendapati ternyata memang orang itu dan yang di pelototi juga tak kalah membalasnya dengan pandangan kaget yang terpampang jelas .

"Lo!/Lo!" ucap keduanya dengan bersamaan, bahkan sang putra sampai berdiri dari tempatnya karena kaget.

Sedangkan yang membawa nampan memundurkan langkah nya saat benar-benar mendapati perwujudan orang yang menurutnya sangat menyebalkan dan seenaknya ini ada dihadapannya, hingga ia tak sadar bahwa salah melangkah kan kakinya sehingga kedua kaki itu malah terbelit dan malah membuatnya tersandung kebelakang.

Grepp

Ucap kan terimakasih pada tuhan karena dirinya tidak jadi jatuh, Jika dirinya terjatuh kebelakang tadi maka nampan dengan dua teh panas itu di pastikan akan menimpanya.

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang