Nurse 41

478 52 5
                                    

Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.



Mata serigala itu mengikuti kemana pun si perawat yang sedang membersihkan rumah ini pergi. Entahlah, rasanya diri nya tak mau terlalu jauh dengan si perawat itu.

"Lu, ngapain sih!! Kok ngikutin gua mulu!!" Sentak si perawat yang sadar selalu di perhatikan oleh cucu dari majikannya ini.

"Nggak papa, pengen aja sih gue" balasnya dengan bersidekap dada dan bersandar pada lemari hiasan yang berada di ruang tamu.

Minggu ini Havis memutuskan untuk membersihkan seisi rumah. Gita masih di rumah Rose, jadi dia mempunyai banyak waktu luang untuk membersihkan semua penjuru rumah ini.

"Minimal bantuin kek, malah cuma ngintilin do___" ucapannya terhenti kala tangan besar itu tiba-tiba melingkar di pinggang ramping nya, dirinya tersentak kaget ketika merasakan punggung nya di hantam oleh tubuh besar seseorang.

"Je" panggilnya dengan nada bergetar.

"Hmm" suara berat itu tepat berada disamping telinganya, hal itu sukses membuat nya semakin terdiam. Matanya memejam ketika merasakan terpaan nafas sang dominan tepat menyapa samping lehernya.

"Je lepasin, gue mau bersih-bersih" pintanya dengan nada bergetar karena gugup, oh ayolah selamat kan jantung nya ini!!!! Detak jantung nggak normal sama sekali!! Cepet banget!!.

Bukanya melepaskan, pria bermata serigala itu malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping itu. Kepalanya bersandar tepat diatas punggung sempitnya.

"Biarin kayak gini, vis. Sebentar aja, oke" pintanya dengan suara yang terdengar lembut.

Havis pun hanya diam dan membiarkan dirinya dan cucu dari majikannya ini,  berada di dalam posisi yang menurutnya ambigu.

Hening menyelimuti kedua anak adam yang tengah berpelukan, keduanya terdiam dengan pikirannya masing-masing.

"Lu, kenapa?" Tanya Havis akhirnya buka suara, ia tidak tahan dengan keheningan yang tercipta di antara mereka ini.

"Papa, nyetujuin negosiasi yang gue minta. Dia setuju kalo gua bakal jadi direktur" jawab nya masih dengan memeluk pinggang ramping itu.

Havis yang mendengarnya pun tersenyum senang dan terkekeh kecil, itu yang dia harapkan dan benar-benar terjadi. Syukurlah.

Andra yang melihat senyum itu dari samping nya pun ikut tersenyum tipis, ia suka senyuman itu.

Cup

Ah sudahlah! Persetan dengan harga dirinya! Dia tak tahan untuk tak mengecup pipi gembil itu.

"Makasih" bisiknya tepat di samping telinga itu.

Bugh

Andra merintih kesakitan sembari memegangi perutnya saat mendapat kan sikutan keras di perutnya. "CIUM CIUM GUA MULU LU ANJIRR!!!"

Plakk

sentaknya dengan menabok  bibir tebal itu setelahnya.

Bugh takk

"Akhh!!"

Lalu dia pergi meninggalkan Andra yang kembali merasakan sakit di tulang keringnya yang tadi ikut di tendang oleh Havis, ia pergi dari ruang tamu dengan menghentakkan kakinya kesal. Oyah, jangan lupakan wajah memerah yang sudah seperti kepiting rebus itu.

Sial! Hanya satu kecupan tapi hukumannya bertubi-tubi!!.

🐺💙🦋

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang