Nurse 03

854 70 3
                                        

Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.

"Pak, semuanya udah selesai dan bersih, Havis izin pulang ya" ujar Havis pada sang atasan yang ada di ruangannya

"ya tentu, tapi tunggu sebentar" balas sang atasan

Dia bekerja di sebuah kafe yang tentu sudah di kenal banyak orang karena setiap harinya kafe Prince ini selalu ramai pengunjung, ia mengambil kerja lembur hari ini.

waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 dan itu berarti kafe sudah tutup dan jam kerja lemburnya selesai, semua tempat juga sudah bersih.

"ini gajih mu bulan ini dan ada bonus untuk kerja lembur mu juga" ucap sang atasan sembari menyerahkan amplop coklat itu

Havis dengan senantiasa menerima amplop tersebut, "terimakasih pak" ucapnya lalu sedikit membungkuk dan melukis senyum setelahnya

sang atasan hanya mengangguk lalu mengusak rambutnya yang sudah panjang itu, "kerja bagus" pujinya, Havis yang dipuji seperti itu tentu saja senang, asal kalian tau saja, dia ini salah satu karyawan terbaik

"Pulang gih, nanti keburu kemaleman kamu vis" ucap Hiro Mahendra selaku atasan disana

"baik, saya permisi" pamitnya lalu melenggang pergi keluar setelah melempar senyuman manis pada si atasan.

Jalanan yang ia lewati kini sangat sepi, tidak banyak kendaraan berlalu lalang, hanya beberapa motor dan mobil yang lewat, ia mengayuh sepedanya dengan tenang tak menghiraukan jalanan yang sepi, ini bukan sekali dua kali dia lewat sini dan selama itu juga dia baik-baik saja, jalanan ini bisa dibilang aman, mungkin.

Swennngg

Sebuah motor model JetX 25r berwarna hitam dan berpoles merah itu melaju dengan cepat, pengemudi dengan  setelan hitam-hitam itu terkecuali sepatu mengebut sampai dia tidak sadar bahwa ada seorang pesepeda yang hampir dia serempet

"bangsat!! bawa motor tuh pelan-pelan anjirr, dipikir ini jalanan nenek moyang lo apa!!!" teriak Havis yang kini sudah terduduk jatuh ditanah dengan sepedanya yang sudah ikut terjatuh, untung saja tidak ada yang terluka

ia kembali membangunkan sepedanya, menaikinya untuk kembali mengendarainya, tentu saja perasaan dongkol pada pemotor tadi masih ada di ubun-ubun, ingin rasanya dia meneriakinya dihadapan wajahnya

"gua doain di depan sana lu jatuh ya!" ucapnya lalu kembali mengayuh sepedanya pelan dengan bibir yang masih ngedumel sedari tadi, menggemaskan.

Brakkk

suara terjatuh itu terdengar setelah beberapa saat dia mengayuh sepedanya, Havis menghentikan kayuhannya untuk mendengarkan suara tersebut

"waw, doa gue mujarab juga ternyata" monolognya

"gue liat jangan ya?, gimana kalo yang jatuh orang yang tadi?, liat jangan? ah jangan deh lah, eh tapi kalo nggak diliat terus dia ternyata luka parah gimana? dan jalanan ini sepi kalo nggak ada yang bantuin ya kasian juga" Havis terus berbicara dengan dirinya sendiri, menimang-nimang harus lihat atau jangan?

namun, setelah diputuskan sepertinya dia akan memilih opsi pertama, yaitu melihatnya. Membalikan sepeda ke arah berlawanan lalu mengayuhnya dengan sedikit cepat

bugh

bugh

bugh

alangkah terkejutnya Havis saat melihat pengendara motor itu sedang di pukuli oleh lima orang dan salah satunya membawa sebuah balok kayu di tangannya, si pemotor memegangi tengkuknya seperti menahan sakit, ah dia pasti dipukul oleh balok kayu itu

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang