~⚜️🌹⚜️~
Di mansion yang besar itu hanya memiliki 6 penghuni di dalamnya di tambah dengan dirinya, suasana sepi tetap menyelimuti keadaan di sana karena setiap penghuninya memiliki kesibukan tersendiri
Terkecuali Dion yang dengan santai duduk di ruang tamu sambil memakan cips dan kaki yang ia selonjorkan naik ke atas meja kecil didepannya
"Pagi" sapanya dengan senyuman cerah saat melihat arkano turun dari lantai dua
Arkano masih belum terbiasa dengan keadaan ini dan dengan kaku membal "pagi" dan berakhir duduk di samping Dion menonton sebuah film
Merasa sepi ia akhirnya kembali berucap "kemana semua orang?"
Dion menoleh sekilas "mereka tengah sibuk" jawabannya "ah, terkecuali aku dan Azrial" lanjutnya membuat arkano menatapnya bertanya
Dion tertawa kecil "jangan menatapku seperti itu" ucapnya membuat arkano memutar matanya malas, "yah, kucing itu pasti tengah menghabisi waktunya di dalam perpustakaan" ungkap Dion memasukan cemilannya kedalam mulutnya
Merasa topik semakin menjurus kepada hal pribadi akhirnya Arkano tidak bertanya lagi dan bernajak pergi
"Kau akan ke mana?" Dion menatap punggung arkano
Arkano menoleh "aku bosan mungkin akan memasak sesuatu" jelasnya lalu kembali melangkah ke arah dapur
"Aku juga lapar, tolong buatkan aku sesuatu" ujarnya sedikit menungguku suaranya, terdengar sautan persetujuannya dari arah dapur membuat Dion dengan tenang kembali menontonnya filmnya kembali
Di dalam dapur arkano termenung menatap lemari es yang penuh dengan bahan makanan, ia melirik jam tangannya yang menunjukkan hampir jam makan siang akhirnya ia memutuskan untuk memasak untuk makan siang
Dengan cekatan ia mulai mengambil bener bahan untuk ia masak, semua hampir menjurus ke arah sayuran karena hanya itu yang ia dapat buat
Tidak butuh waktu lama akhirnya aroma harum dapat tercium, Dion pertama kali datang dan ia cukup terkejut dengan apa yang ia lihat, saat ini meja yang biasanya penuh dengan makanan pesanan atau cepat saji atau juga sebuah makanan penuh daging kini menjadi penuh akan sayuran
Dion duduk di kursinya lalu datang arkano dengan bener mangkuk kecil kosong yang ia bawa dari lemari dan mulai menyusunya di setiap tempat
"Ah, Ano kau sangat pintar memasak" pujinya setelah mencuci sedikit dari masakannya yang dibuat oleh arkano
Arkano hanya tersenyum menanggapi lalu keheningan terjadi, tapak jelas dari raut wajah arkano yang tampak ragu-ragu
"Ada apa?" Dion yang peka mulai bertanya
"Haruskah kita memanggil yang lain?" Ucapnya ragu
Dion menggeleng"mereka akan muncul, tapi sebaiknya kau memanggil Renzu saja, kamarnya berada di depan kamarmu" ungkapnya
Arkano perlahan mengangguk lalu pergi, saat sampai di depan kamar rasa gugup menyandranya membuatnya berpikir dua kali untuk mengetuk, namun sebuah suara menginterupsi dari dalam
Arkano perlahan memunculkan kepalanya ke dalam dan melihat Renzu yang tengah duduk di kursi kerjanya
Renzu menoleh " ada apa?"
Arkano memasukkan seluruh tubuhnya kedalam kamar Renzu, lalu dengan gugup mulai berbicara
"Aku baru saja memasak makan siang, ingin mengabil satu?" Ucapnya
Renzu tersenyum lalu berdiri dan menghampiri arkano yang sedikit gemetar karena gugup, "sepertinya kau telah siapa sebagai seorang istri kecil yang baik" bisiknya lalu melenggang pergi sambil tertawa kecil
Arkano membeku dapat ia rasakan wajahnya yang memerah, entah itu karena marah atau malu "sial kenapa aku harus seperti ini?" Umpatnya lalu menyusul renzu
Mereka menuruni tangga beriringan lalu berjalan ke arah dapur yang kini telah di penuhi banyak orang di meja makannya,
Renzu berjalan dan duduk di kursinya sambil melirik setiap makanan yang tersaji di depannya, arkano duduk di sampingnya dengan hening
"Apa kau yang memasak ini semua?" Renzu menatap arkano yang hanya diam menyaksikan Dion mulai menyendok sup ke dalam mangkuk kecil nya dan memberikan kepada si kembar
Arkano menoleh dan mengangguk "tentu, apa ada masalah dengan menunya?" Ucap arkano sedikit gugup
Renzu menggeleng "aku tidak keberatan dengan apapun" jelasnya, yang lain mengangguk setuju membuat arkano menghela nafas lega sambil tersenyum kecil
Suasana kali ini cukup menyenangkan di bandingkan suasana makan pertama kali yang ia alami, semua orang yang awalnya makan dengan hening kini mulai bercanda gurau di setiap suapannya membuat arkano tanpa sadar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di mansion ini
Di mansion itu berisi, si kembar yang bernama Xenu dan Xeno yang berusia 14 tahun dengan tingkah laku yang saling bertolak belakang, Xenu yang pencicilan dan Xeno yang pendiam, lalu ada Dion yang tingkatannya sama seperti Xenu namun fersi dewasanya, ada juga seekor kucing pencinta daging yang suka tidur di atas buku-buku Azrial, ada juga lelaki bertubuh kekar Gabriel dan terakhir sang pemimpin dengan tingkah dingin terhadap orang lain Renzu
Dan dalam sekali bercengkrama arkano dapat mengenal mereka dengan mudah di tambah mereka yang dengan senang hati menerimanya
Arkano tersenyum melihat momen hangat yang sangat ia rindukan ini, seulas rasa sedih terlintas namun tidak ada yang menyadarinya
~⚜️🌹⚜️~
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Legenda [END]
FantasySebuah kisah yang menceritakan seorang remaja, Arkano yang tanpa ia ketahui merupakan reinkarnasi dari sang dewa bunga, Dy'Methar Kehidupan yang cukup menyedihkan menimpanya saat hampir menginjak usia 17 tahun, kehilangan kedua orangtuanya dan berak...