Hari-hari yang damai telah berlalu dan kini arkano di hadapkan dengan sebuah masalah, saat ini ia tengah berada di sebuah taman kota yang terletak sekitar 2 jam lebih dari mansion tempat ia tinggal. Awalnya ia hanya ingin berkeliling sebentar sambil menunggu Mona yang tengah melakukan tugasnya namun siapa sangka ia akan bertemu dengan musuhnya yang tak lain adalah hantu dari neraka
"Hantu mana lagi yang kalian kirimkan kepadaku" desis arkano menatap sesosok hantu yang tengah berdiri di depannya
Hantu itu seperti manusia pada umumnya namun ia memiliki tanduk dan ekor, ia juga tidak memiliki mata hanya menyisakan dua lubang gelap dengan darah yang bercucuran. Tidak ada penjelasan tentang hantu itu di buku yang dulu pernah ia baca namun yang pasti ia adalah musuhnya
Hantu itu menyeringai menatap arkano di depannya, dalam kondisi seperti ini hampir mustahil baginya untuk bertarung karena kondisi taman yang cukup ramai. Walaupun mereka tidak bisa melihat hantu atau mahkluk lain tetapi dampaknya akan mereka rasakan jadi demi menghindari hal-hal yang tidak ia inginkan ia memilih untuk berlari menjauh
Hantu itu melesat mengejar Arkano dari belakang lalu menghadang Arkano "kau tidak bisa lari" ucap hantu itu
Arkano menarik nafasnya secara perlahan memetik sekuntum bunga dan menyelipkan di sela-sela telinganya, ia berjalan mundur secara perlahan. Hantu itu kembali melesat menyerang Arkano, tapi sebuah kekuatan melindunginya membuat hantu itu terpental lumayan jauh
Namun kekuatan itu tidak akan dapat bertahan lama mungkin sekitar 4 serangan lagi dan kekuatan itu akan hancur, Arkano melirik sekitar mencari tempat yang cukup sepi untuk bertarung. Setelah menemukannya ia berlari, hantu itu kembali menyerangnya namun lagi-lagi ia terpental
Layaknya hantu pada umumnya, ia terus menerus berusaha menyerang Arkano sampai Arkano sampai di tempat yang lumayan sepi. Kali ini kekuatan itu hanya memiliki satu pertahanan saja dan jika hantu itu menyerang lagi maka ia tidak memiliki pilihan lain selain melepaskan kekuatannya
Arkano berusaha untuk menghindari setiap serangan, pertempuran terjadi. Mereka berkelahi di dalam gedung parkir yang telah lama di tinggal kan rapuh, Dengan sekuat tenaga Arkano menahan kekuatannya untuk menghindari kerusakan di sekitar
Namun saat ia hendak menghindari serangan yang di lakukan oleh hantu itu tiba-tiba ada seorang anak yang berdiri di belakangnya, dengan cepat Arkano memeluk tubuh anak itu sesaat kekuatan itu langsung menghantamnya sampai ia terpental cukup jauh. pelindung itu hancur membuat Arkano mendapatkan benturan keras di punggungnya karena melindungi anak kecil di dalam pelukannya
Hantu itu tidak berhenti di sana saat melihat Arkano yang memuntahkan darah di mulutnya di situ lah hantu itu bersiap menyerangnya lagi, Arkano masih setia memeluk anak itu membiarkan tubuhnya menjadi tameng. Namun tidak ada serangan yang menggempur tubuhnya membuat Arkano mendongak dan menoleh ke arah sang hantu
Seseorang melindunginya, dia memiliki rambut panjang bergelombang dengan otot di lengannya yang cukup menonjol walaupun dia seorang wanita. Arkano dengan cepat mengamankan anak kecil yang berada di dalam pelukannya ke tempat yang cukup aman "menjauhlah dari sini untuk sementara" ucapnya, anak itu mengangguk lalu berlari menjauh
Arkano kembali namun hanya ada wanita yang menyelamatkannya saja di sana jadi Arkano pun bertanya "di mana hantu itu?", wanita itu meliriknya "dia telah pergi" jawabnya sambil menatap sekumpulan asap hitam yang perlahan tertiup angin. Arkano mengangguk paham "trimakasih" ungkapnya
Wanita itu tidak membalas ia menatap Arkano dalam diam membuat Arkano sedikit merinding dengan tatapannya, tidak lama Mona kembali dengan tergesa-gesa "Ano, kau tidak apa apa?" ie memeriksa sekujur tubuh Arkano dan melihat jika di sisi bibir Arkano terdapat noda darah yang membekas "sialan, hantu mana yang telah menyerangmu?" marahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Legenda [END]
FantasySebuah kisah yang menceritakan seorang remaja, Arkano yang tanpa ia ketahui merupakan reinkarnasi dari sang dewa bunga, Dy'Methar Kehidupan yang cukup menyedihkan menimpanya saat hampir menginjak usia 17 tahun, kehilangan kedua orangtuanya dan berak...