apa yang terjadi?

14 2 0
                                    


Dapat dengan jelas Mona dengar perkelahian Renzi dengan Lion yang sangat keras menggema di seluruh ruangan karena kondisi gedung yang telah lama terbangkalai sebelum selesai di buat

Bahkan hanya langkah kaki saja dapat menciptakan gema yang cukup memekakkan telinga

Mona mempercepat langkahnya untuk mencari di setiap ruangan ia juga menaiki tangga untuk mencari di lantai lainnya, jika ia benar-benar manusia mungkin ia akan bermandikan keringat dengan nafas yang memburu namun sayangnya ia hanya hantu yang merupakan jiwa-jiwa yang telah lama berdiam di neraka tanpa kembali bereinkarnasi setelah kematiannya yang pertama selama ribuan tahun

Ia mencari di setiap tempat dengan sangat cepat namun Arkano masih belum ia temukan, waktu masih terus berjalan dan tidak akan pernah berhenti jadi ia terus mempercepat langkahnya untuk mencari sampai akhirnya ia berhenti

"Bodoh!!" umpatnya setelah menyadari sesuatu

"Dia tidak mungkin menyekap Arakano begitu saja" ia memukul dinding di sampingnya sampai retak dan ingatan nya sekilas mengingat kejadian saat arkano hampir membantai ke-4 makhluk dari legenda "mungkinkah....." wajahnya muram dengan tangan yang terkepal penuh darah karena luka yang ia dapatkan saat memukul tembok namun darah itu seketika berubah menjadi debu yang menghilang tertiup angin

"Brengsek!!!" umpatnya lalu dengan cepat berlari menuju tangga "akan mustahil baginya menyembunyikan Arkano di tempat membingungkan" ia bergumam dengan kaki yang terus melangkah melewati setiap anak tangga

"Itu pasti..... roftop" ia berubah menjadi sekumpulan asap dan terbang ke pintu roftop yang telah rusak

Saat ia telah berada di roftop tatapannya yang tajam sektika berubah, ia membola saat melihat tubuh kurus temannya yang tergantung dengan dua tangannya yang terikat oleh rantai yang mengalir ke langit sedangkan dua kakinya terikat ranti yang menancap ke bumi

"Tidak mungkin ini...." Mona menatap tak percaya apa yang ia lihat "Rantai dewa"

Ia dengan cepat tersadar dari rasa terkejutnya, berlari menghampiri arkano yang tak sadarkan diri. Dengan tepukan pelan di pipi putih arkano yang tercetak jelas memar di sana

Namun itu tidak membuat arkano terbangun, Mona panik "bangun....Ano bangun" dengan keras ia mengguncang pundak arkano berusaha untuk membangunkannya

"Hey...putri salju bangun" dengan mata yang memerah ia berusaha membangunkan Arkano "pangeranmu sebentar lagi tiba, ayo bangun"

Langit tiba-tiba menggelap dengan guntur yang meraung kencang dan kilatan cahaya yang menghiasi, Mona menatap keindahan yang mengerikan itu sambil menggeleng dan terus membangunkan arakno

"Bangun!!!!" Ia berteriak namun tetap tidak membuahkan hasil

Sampai sebuah sambaran petir menghantam arkano membuat Mona terkejut dan terpental, namun arkano terlihat baik hanya saja aura hitam pekat mulai mengelilinginya

"Tidak...tidak...tidak" Mona menggelengkan kepalanya dan berusaha menghampiri arkano yang masih dalam kondisi pingsan namun ada sesuatu yang menghalanginya seperti tembok besar yang tembus pandang

Mona melotot tak percaya "tidak!!!" Ia memukul penghalang itu namun percuma saja

"Ano!!! Ano!!!" Ia berteriak dengan kencang, kini air matanya mengalir saat melihat sedikit demi sedikit perubahan dari tubuh arkano

Tangan kanan arkano yang memiliki kulit putih berubah menjadi hitam itu merayap dari dada pergi ke ujung jari bahkan di kening kirinya sebuah tanduk menembus kulit dan urat saraf berwarna merah gelap menonjol dari lehernya dan beberapa terlihat samar di mata kirinya

"Hati iblis" Mona berucap dengan tatapan terkejut "tidak mungkin" ia menggeleng keras "Ano!!! Bangunlah!!"

Sebuah saya muncul di punggungnya namun hanya satu yang utuh, saya kiri telah hancur dengan darah kering menempel terlihat jelas karena warna sayapnya yang berwarna abu namun sayap kanan yang utuh berwarna hitam pekat

Petir kembali menyambar dan seketika arkano melotot, matanya berwarna kuning menyala namun berubah menjadi merah darah dan terkahir menjadi hitam pekat

Mona mundur saat merasakan kekuatan besar terpancar dari tubuh arkano "tidak, Arkano kau harus sadar" ucapnya

Arkano yang kehilangan kontrol mulai bergerak ia merusak satu persatu rantai yang mengikatnya, tumbuhnya yang melayang kini perlahan turun ke lantai dan seketika kekuatannya menyebar menimbulkan efek angin yang berhembus

"Akhirnya, kebebasan" ungkap Arkano

Suara itu sangat dalam berbeda dengan suara asli dari arkano, ia memicingkan matanya mengarah ke Mona sampai satu sosok muncul di belakangnya

Dia Lion, hantu itu muncul di belakang arkano dengan tawa yang memekakkan telinga "aku tidak menyangka bahwa kekuatanmu sangat besar seperti ini" ucapnya sambil bertepuk tangan

Arkano tampak sedikit kesal karena menurutnya itu adalah sebuah ejekan baginya yang telah terjebak dalam ribuan tahun namun ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk mengikuti arus

Tak lama Renzu muncul setelah pintu roftop di dobrak dengan paksa, seperti seorang yang telah menebak alurnya ia dengan tenang menghampiri Mona dan membantunya berdiri

"Apa kau selalu setenang ini?" Mona berbisik setelah ia membiasakan berdiri

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Renzu membalasnya dengan pertanyaan

Mona terdiam "kau benar, tidak etis bagimu jika harus berdiri dengan kaki gemetar" ia mengangguk-angguk kepalanya

"Kau tau jelas itu, lalu apa yang terjadi?" Renzu menatap arkano yang tengah mendengarkan omong kosong lion "kepribadian ganda?"

Mona menggeleng "sudah jelas itu bukan kepribadian ganda biasa namun sisi lain dirinya" ia melipat tangannya "hati iblis" ucapnya pelan

Dapat di lihat ekspresi terkejut Renzi saat mendengarnya namun itu hanya sebentar sebelum kembali menjadi datar "jadi semua itu nyata?" guamamnya

Mona mengerutkan keningnya "lagi-lagi kau menanggapinya sangat santai" sinis Mona

Renzu hanya mengangkat bahunya "sebaiknya kita harus menghadapinya dengan cepat" ucap Renzi

Mona mengangguk "kau benar"

Mereka berdua bersiap-siap untuk menerima segala hal yang akan di lakukan oleh lion menggunakan arkano yang tengah kehilangan kendali atas dirinya

"Kau harus mematuhi ku sekarang" lion menatap rendah arkano

Arkano memutar matanya lalu membungkuk "yes my lord" ucapnya dengan suara beratnya

Lion menyeringai lalu menatap Renzu yang tengah menatapnya datar

"Kita lihat siapa yang menang"



5 Legenda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang