pukulan telak (END?)

6 0 0
                                    

Tubuh Arkano seketika membeku, tangannya yang saat itu memegang gelas tiba-tiba saja merasa lemas membuat gelas itu terjatuh dan menjadi kepingan

Renzu dengan cepat menghampiri Arakno

"Ano, ada apa ini?" tanyanya kahwatir sambil mendudukkan tubuh Arkano di kursi

Arkano hanya menatap kosong ke depan membuat Renzu semakin panik

"Ano, ada apa? Kau baik-baik saja Ano?"

Setetes air mata meluncur, Arkano seketika terkesiap. Ia menatap Renzu dengan tatapan tak percaya, sambil menggeleng kencang air matanya pun ikut mengalir deras

"Hey, hey. Ada apa Ano?" Renzu berlutut, ia menggenggam kedua tangan Arkano yang kini semakin dingin

"Tidak, ini tidak mungkin" racaunya, tatapan tak tentu dan bahkan lebih seperti orang yang linglung

Renzu semakin cemas, ia dengan cepat mendekap tubuh Arakno dan menempatkan kepala Arakno di dadanya

"Tenang lah aku ada di sini"

Arkano menangis pilu di dalam dekapan Renzu "kenapa? Kenapa kau biarkan mereka pergi!?"

Renzu mengerutkan keningnya "siapa?"

Tiba-tiba dari arah depan muncul si kembar dengan wajahnya yang semakin pucat, di sekitar tubuhnya juga terdapat retakan-retakan yang membuat Renzu paham apa yang di maksud oleh Arkano

"Lagi?" gumamnya

Si kembar dengan mata berkaca-kaca menghampiri Arakno, Renzu melepaskan pelukannya membiarkan Arkano untuk mendekap kedua tubuh mungil itu yang semakin lama semakin hancur menjadi debu

Saat tubuh si kembar telah benar-benar hancur, Arkano meraung keras

~🌹~

Tubuh Azrial terjatuh dengan keras, darah mengucur deras di perutnya.

"Sudah ku bilang, kalian hanya akan menjemput kematian" Mikahel mencabut paksa sabit yang tertancap di perut Azrial

"Dasar.....Breng....sek..hhh" umpat Azrial di detik-detik terakhirnya

Saat tangannya terjatuh seketika tubuh Azrial menghilang menjadi debu begitu juga dengan tubuh Gabriel

Mikahel menyaksikan semuanya tanpa berkedip sedikitpun

"Sungguh ironis" seseorang bertepuk tangan di belakangnya "kau bergitu kejam terhadap mereka, apa kau tidak kasihan dengan Ano...?"

Sekelebat belati terhunus tajam ke arahnya yang berasal dari Mikahel yang tidak menoleh sedikitpun

Makhluk itu menyingkirkan sabit milik Mikhael dengan jari telunjuknya "kau seharusnya tau, dia tidak mungkin menjadi milikmu apapun kondisinya", "bahkan jika kau membasmi seluruh keluarganya"

"Ini bukan urusanmu!!" desisi Mikahel

~🌹~

Renzu menggenggam erat tangan Arkano yang tengah terbaring di atas kasur di kamarnya

"Maaf, aku tak bisa mencegah segalanya" lirih Renzu

Arkano tak menggubris, tatapannya kosong tertuju pada jendela yang menunjukkan hujan

"Ini sudah takdir" Arkano berkata dengan dingin

Renzu mendongak, tatapan mereka bertemu. Renzu semakin menggenggam erat tangan Arkano, berusaha untuk menyalurkan semangat kepadnya

"Cepat atau lamabat kita akan kembali ke tanah"

"Dan saat itu terjadi, tidak akan ada lagi penyesalan"

Renzu menggeleng keras "tidak, jangan katakan itu."

Suasana kembali hening, mereka berdua termenung satu sama lain. Arkano hanya bisa bernafas perlahan, jika di tanya apa hatinya hancur? Jelas pasti hancur, selama ini tidak terlintas sedikitpun pikiran jika satu persatu teman yang telah ia anggap keluarga meninggalkannya

Namun takdir telah bertindak, Arkano tidak bisa melakukan penolakan walaupun ia berusaha ia akan tetap kalah

Ini adalah hukum yang mahakuasa, walaupun jalannya berbeda takdir tetap lah takdir

~🌹~

Renzu mendorong kursi roda yang di duduki Arkano, pemandangan indah tersuguh di depannya. Itu seperti jarum dalam tumpukan jerami, walaupun tak terlihat tetap dapat menusuk

"Sampai kapan kau akan begini?" Renzu mengelus kepala Arakno pelan

"Sampai akhir" jawab Arkano pelan

Renzu berjalan ke depan dan membungkuk "tapi kenapa?"

Arkano terdiam, bola matanya yang coklat menatap mata Renzi yang kian menggelap

Arkano bangkit ia berjalan menuju pagar pembatas, angin sepoi-sepoi menerjang tubuhnya. Renzu berdiri di sampingnya

Arkano menghela nafasnya

"Tidak ada yang abadi di dunia ini"







.........…....………………………………………....

Yoooooo, akhirnya ceritanya selesai ^-^

Maafin Ren yang kalo ceritanya nggak menarik sama sekali, bahkan dari 30an bab nggak ada yang jelas sedikitpun sama alurnya

Terimakasih semuanya >♡<







5 Legenda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang