kembali seperti semula

31 4 0
                                    






Di pagi harinya arkano terbangun karena suara berisik di dalam kamarnya, saat ia bangun ia sedikit terkejut karena ia telah berada di dalam kamar lamanya "apa aku salah kamar?" gumamnya namun ia mengabaikannya dan memilih untuk mandi

Di lantai satu Mona tengah asik menonton film dengan cemilan di tangannya, arkano turun dengan rambut yang masih basah. "Pagi" sapa Mona dengan senyuman cerah

Arkano membalasnya "pagi" lalu ia duduk di samping Mona, "hei, kenapa kau tidak mengeringkan rambutmu terlebih dahulu jadinya bajuku basah" keluh Mona

Arkano tertawa kecil "maaf tapi aku sedang malas" ucapnya, Mona tersenyum gemas lalu dengan handuk yang entah ia dapat dari mana ia langsung menerkam kepala arkano dan menggosoknya dengan cepat

Merasa kesakitan arkano memberontak kuat "hei berhenti itu sakit" ucapnya sambil tertawa kecil, Mona juga ikut tertawa dan terus melakukan aksinya membuat arkano kembali meronta

Kegiatan yang indah di hari yang damai namun hal itu terganggu saat sebuah dering telepon mengganggu mereka "siapa sih yang nelpon pagi-pagi" Mona kesal ia meletakkan handuk basa itu dan membiarkan arkano untuk mengakat telpon

"Halo?" Arkano berucap

Setelah mendengar jawaban dari pihak lain ekspresi senang menyelimuti wajah arakno "sungguh?" ucapnya semangat lalu ia mematikan telpon nya

Mona menatapnya aneh "ada apa dengan mu?"

Arkano tidak menggubris "ayo ke dapur aku akan memasak sesuatu yang enak" ucapnya riang lalu berjalan menuju dapur

Mona tampak malas namun ia tetap mengikuti dan duduk di meja makan "apa mereka akan kembali?" Mona kembali berucap, sekilas arkano mengangguk lalu ia mulai fokus dengan masakannya

Moan hanya perlu duduk di sana sambil menemani arkano yang tengah sibuk dengan masakannya, itu cukup membosankan jadi perlahan Mona mulai tertidur. Saat sadar di dalamnya telah tersusun rapih berbagai jenis makanan, itu semua adalah makanan favorit orang-orang yang tinggal di mansion

"Kau ingin melayani restoran atau menyambut tamu undangan dengan makanan sebanyak ini?" Mona ternganga

Arkano memiringkan kepalanya, menurutnya ini semua adalah porsi biasa karena semua orang di mansion ini adalah para makhluk yang memiliki nafsu makan tinggi jadi memasak banyak makanan bukanlah hal yang aneh baginya

"Apa ini terlalu banyak?" Arkano bertanya dengan polos

Di situ lah Mona baru menyadari, ia menepuk kepalanya atas ke salah nya dalam mengingat. Jelas ia tau bagaimana para makhluk itu hidup ribuan tahun jadi ia tersenyum menatap arkano "kau sangat hebat" ia mengacungkan jempolnya

Arkano tersenyum, tidak lama sebuah suara mobil datang lalu beberapa orang masuk ke dalam mansion dengan ke adaan yang tidak dapat di bilang baik-baik saja. Apa lagi saat melihat kondisi Renzu yang tengah di papah oleh Dion dan Azrial

"Ada ala dengan kalian" seharusnya arkano yang bertanya namun Mona lah yang terlibat dahulu berucap jadi dengan kasar arkano menelan kembali ucapnya

"Hanya mengurusi kelinci kecil" ucap Dion lalu ia bersama Azrial membawa Renzu naik ke kamarnya, dapat di lihat raut sedih sekaligus bingung di wajah arkano

"Kau tidak perlu khawatir" Gabriel memberitahu arkano membuatnya tersenyum tipis "kalian makanlah aku telah memasak di dapur" ucap arkano

Xenu dan Xeno yang baru saja masuk ke dalam rumah langsung menerjang arkano membuatnya hampir terjatuh untungnya Mona sigap menopang tubuhnya, "hei nak berhati-hati lah" Mona berucap

Dua anak kembar itu tidak memperdulikannya dan terus memeluk erat arkano, sampai suara bariton Gabriel menginterupsi mereka "berhenti lah main-main!", sektika keduanya langsung melepaskan pelukan mereka dari arkano membuat arkano bernafas lega

Mereka kecuali Renzu sudah berkumpul di meja makan, mereka makan dengan tenang dan lahap bahkan Xenu terus menambah nasinya lagi dan lagi sampai ia di tergur oleh Gabriel karena terlalu rakus

"Berhenti memarahinya ia akan masih anak-anak" arkano mengomentari sikap tegas Gabriel, ia melupakan satu fakat jika si kembar bukanlah anak kecil biasa malinkan mahkluk berusia ratusan tahun

Tentu hal itu tak lepas dari pendengaran Dion dan Mona yang notabenenya adalah orang-orang humoris, sektika mereka tertawa "apa kau lupa jika mereka telah berumur ratusan tahun?" Dion berucap setelah tawanya reda namun karena ia berbicara tiba-tiba ia tertawa lagi di ikuti dengan Mona tentunya

"Aku tau itu tapi tetap saja, mereka masuk berusia ratusan bukan ribuan seperti kalian" ucap arkano sambil menynyir usia mereka yang terlihat sangat tua

Dian dan Mona sektika terdiam kesal, "berhenti lah mengobrol aku lelah" Azrial berucap dengan nada malas bahkan ia hanya memakan beberapa suap makanya dan sisanya ia hanya mengaduk-aduknya saja

Arkano meliriknya "baikah², segera selesaikan" ia bangkit membawa piring kotor miliknya dan langsung mencucinya setelahnya ia pergi ke kamra Renzu dengan nampan berisi bubur yang telah ia buta sambil memakan sarapannya

Ia mengetuk pintu tega kali setelah renzu menyuruhnya masuk dengan senah hati ia membuka pintu dan melihat Renzu yang terlihat sangat pucat tengah duduk bersandar di ranjangnya, arkano mendekat dan memberikan bubur itu kepada Renzu "makan lah sebelum dingin" ucapnya

Namun Renzu tidak mau bahkan hanya untuk memegang nya saja tidak, dengan terpaksa ia mengambil bubur itu dan menyendok nya lalu mengarahkannya ke Renzu "ayo aaaaa" ungkapnya, secara perlahan Renzu membuka mulutnya dan memakan bubur itu

"Apa kau telah mendapatkan bukunya?" Renzu berucap sambil menatap lekat arkano

Arkano meletakkan sendoknya lalu pandangan mereka bertemu satu sama lain "apa itu yang kau khawatirkan hm?"

Renzu terdiam mematikan obrolan, hening menyelimuti sesisi kamar sampai akhirnya arkano kembali berucap "aku telah mendapatkannya lalu apa? tidak ada yang istimewa selain aku memilih banyak tugas setelahnya" ungkapnya sambil mendesah pelan

Membayangkan hidupnya yang dulu damai kini tenacam oleh kematian dan musuh-musuh adalah para penghuni neraka menurutmu siapa yang tidak akan deprsi? Lagi-lagi fazrin menghela nafas lalu mengambil sendok dan menyuapi Renzu yang hanya diam termenung

"Akan ada banyak hal yang terjadi setelahnya, jangan mengabaikanku lagi" arkano bergumam lirih membuat Renzu menatapnya, sekilas rasa terlintas di pandang Renzi namun Arkano tidak yakin apa itu jadi ia hanya diam membuat keheningan kembali menyelimuti mereka

Setelah Renzu menolak untuk makan lagi akhirnya arkano berjalan keluar tanpa ia sadari Renzu menatapinya terus sampai menghilang di balik pintu, tatapan kosong yang tersirat banyak hal yang tidak ia ungkapkan, perasaan aneh yang sulit untuk di diungkapkan namun telah lama terbendung


5 Legenda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang