kematian

15 1 0
                                    

Mereka saling berhadapan dengan arkano yang berada di pihak lion dengan wujudnya yang mengerikan

"Apa kau yakin dapat mengatasinya?" Mona berbisik

"Menurutmu?" balas Renzu

Mona menghela nafas "persetan dengan sikapmu itu" kesal Mona "aku yang akan mengatasi lion" ia melesat ke arah lion

Arkano hendak menghampiri namun di cegat oleh Renzu "aku lawanmu bukan dia" ucapnya, matanya bersinar berwarna merah

Arkano menyeringai "baiklah" jawabnya lalu ia menjentikan jarinya

Dua boneka beton terbentuk dengan bilah tajam sebagai tangan mereka dan dengan arahan tangan dari arkano dua boneka itu menyerang Renzu secara bergiliran

Renzu menghadapinya dengan cukup santai namun serius, ia menggunakan sedikit kecepatan dan kekuatannya untuk mengurangi resiko kelelahan

"Cih, kau masih seperti anak kecil yang suka bermain boneka" sindir Renzu

Arkano terkikik geli "terimakasih pujiannya" suaranya seperti anak kecil lalu ia mengarahkan dua gelombang kekuatan yang menghantam Renzu secara langsung setelah dua boneka itu menyerang

Renzu dengan gesit menghindar walaupun ia masih mendapatkan luka kecil pada bagian wajahnya

"Setidaknya kau harus menghancurkan bonekaku sebelum menyindir" suara arkano kembali berat

Renzu tertawa dengan tubuh yang masih sibuk bertarung, di sisi lain Mona tengah berhadapan dengan Lion

"Kau gila? Kenapa kau membangunkan iblis yang telah lama tertidur hah!!!?" bentak Mona

Lion menyunggingkan senyumnya "apa hubungannya dengan mu? Seharusnya kau sebagai hantu senang dengan kebangkitannya yang berada di pihak kita!" tegas lion, tatapannya memicing tajam "oh aku lupa kalau kau adalah seorang penghianat" sarkasnya

Mona terkekeh kecil "dasar bodoh" ia menyeringai "kau tau aku memang penghianat tapi aku tidak seidiot kamu yang menjerumuskan seluruh penghuni neraka dalam kehancuran"

Lion tampak sangat kesal "cih, hantu tua sepertimu tidak akan mengerti jalan pikirku" ejeknya, lalu ia melesat ke arah Mona

"Ah... Hantu tua ya?" Mona juga ikut melesat

Mereka beradu di tengah-tengah sambil melemparkan tinjauan dan tendangan, aksi mereka sangat cepat dan bahkan hanya dapat terlihat saat mereka beradu saja

"Kita lihat sampai kapan kau akan berlaga" lion menyeringai mendengarnya

"Kau akan tau nanti"

Sebuah kekuatan besar berdentum hebat sampai mempengaruhi pertempuran Mona dan lion, Mona menyeka darah yang mengalir dari bibirnya "apa yang Lo rencanain hah?" Geramnya saat instingnya menyatakan sesuatu yang besar akan terjadi

"Ini masih awal atau lebih tepatnya pembukaan" seringai lion

Tiba-tiba raungan kencang terdengar, itu berada dari Arkano. Mona menoleh dengan cemas "apa yang terjadi" dengan cepat ia berlari ke arah Arkano dan Renzu yang seharusnya tengah bertarung

Lion tidak mencegahnya ia malah tertawa terbahak-bahak saat melihat Mona dengan cepat berlari menjauhinya

Mona mengabaikan hantu gila di belakangnya dan memilih fokus dengan tujuannya, saat ia sampai dapat ia lihat jika ranzu tengah bertekuk lutut dengan tubuh yang babak belur dan darah mengalir dari mulutnya

Di depannya berdiri sesosok makhluk dengan tubuh hancur itu adalah arkano, sosok manusianya hampir sepenuhnya berubah menjadi iblis

"Tidak, ini.." Mona mengepalkan tangannya "apa yang harusku lakukan?"

5 Legenda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang