🎼 38. Dekapan

1.6K 92 0
                                    

38
.
.
.

🎼🎼🎼

Penampilan band ini cukup menghibur, buktinya banyak anak-anak yang ikut terhanyut suasana. Di mulai dari lagu-lagu masa SMA dan berakhir di lagu DJ sambil berjoget bersama membuat sebagian orang lupa dengan waktu, termasuk Rona.

Dia sangat menikmati momen sampai lupa tidak mengecek hpnya sama sekali. Rona sibuk memandang Elvis di panggung sana. Berharap hanya melihatnya saja bisa membuat Rona lebih tenang dan nantinya akan fokus menyembuhkan diri lagi setelah keinginannya terpenuhi.

Setelah penampilan band selesai barulah Rona sadar. Kalau sekarang sudah terlalu malam dari perkiraan. Nazira juga entah kemana, anak itu terseret banyak orang dan ikut berjoget.

Rona membuka ponselnya hendak menelpon papa. Namun, dari arah berlawanan, Adipati menghampiri Rona. Di tanganya ada satu botol air mineral.

"Na, ini buat kamu. Harusnya langsung pulang habis ini kan? Istirahat, gak boleh sampai drop oke?" Adipati mengulurkan airnya.

"Makasih, tapi aku gak haus." Rona menolaknya.

Adipati tidak memaksa, dia tekuk lagi tanganya yang menjulur. Kemudian satu tanganya reflek menyentuh pipi Rona. Dengan cepat Rona menghindar.

Bisa gawat kalau Amora lihat. Rona bukan takut, dia malas saja berhubungan dengan orang itu.

Dan firasatnya benar, Amora datang di balik tubuh Adipati dengan menggebu-gebu. Tanganya menarik Rona dan menyeret Rona ke tengah lapangan.

"Amora!!" Teriak Adipati.

Amora buta. Hukuman skors tidak membuatnya jera. Melihat Adipati kembali mendekati Rona, amarahnya menggunung begitu saja.

Setelah Rona di bawa ke tengah lapangan sampai menjadi pusat perhatian, Rona membenci hal ini. Lihatlah, berdiri bersama Amora yang mengintimidasi di hadapannya dengan sekelilingnya penuh siswa-siswi. Bahkan musik di atas panggung juga sudah padam.

"Lihat guys, cewek botak ini masih berani deketin cowok gue. Enaknya kita apain yaa?"  Amora memilin ujung rambutnya. Kemudian satu ide muncul di kepalanya.

"Ada yang bisa kasih gue satu ember air? Kalau ada nanti gue kasih hadiah."

Tak berselang lama saat Amora berucap. satu ember air sudah tersedia di sampingnya. Bukan hal sulit membuat orang-orang patuh ke Amora. Siapa juga yang tidak kenal dia?

Rona malas, dia ingin pulang, papa pasti lagi di ajlan menuju sini. Rona membalikan tubuhnya, melangkah sedikit Amora langsung mengguyur tubuhnya hingga basah kuyup. Beberapa tetes air putih dari rambut palsunya.

Adipati muncul di sana. Berdiri mematung di kerumunan orang. Melihat Rona seperti itu membuat Adipati sadar, kalau dia mendekati Rona lagi. Maka Rona akan habis di tangan Amora.

"Lo itu emang jala-"

Suara musik yang menggelegar di atas panggung membuat atensi semuanya berubah. Di sana Beto dengan semangat bercampur kesal memukul drumnya. Alfa juga sama dia memetik senar begitu lincah. Tapi berbeda dengan Elvis, dia malah menyimpan gitarnya dan turun membelah kerumunan.

Tanganya bergerak melapaskan jaket kulit yang membungkus tubuhnya saat berjalan.

Elvis mengampiri punggung Rona yang tak sedikitpun menoleh ke arah panggung. Gadis itu masih diam dan bahkan tak berniat bergerak.

Elvis membungkus tubuh Rena dengan jaketnya. Kemudian  dia merangkul bahu kaku Rona. Membawa Rona berjalan, kaki Elvis sempat berhenti di dekat Adipati.

Love In Music (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang