🎼 45. I Love You (END)

3.7K 155 10
                                    

45
.
.
.

🎼🎼🎼

Keluarga Elvis tidak main-main dengan ucapannya. Pagi ini ibu Arumi dan ayah Rio sudah berdandan rapi dan membawa seserahan sederhana ke rumah sakit.

"Semuanya sudah aman kan?" tanya ibu Arumi kembali memastikan.

Ayah Rio mengangguk mantap, semuanya sudah siap. Mas kawin dan juga penghulu serta saksi sudah terlebih dahulu berangkat. Semuanya sudah aman.

Kini yang tidak aman hanya diri Elvis. Pikiran Elvis sering kosong. Sekarang pun demikian.  Di dalam mobil menuju rumah sakit, perasaannya semakin resah.

Rumah sakit sudah memberikan ijin pernikahan sederhana ini akan dilakukan di sana. Namun, semuanya harus mematuhi syarat yang berlaku. Kondisi Rona juga tidak memungkinkan untuk di bawa pulang atau ke KUA. Rona masih perlu penanganan dokter.

Elvis ingin cepat-cepat ke rumah sakit dan bertemu dengan Rona. Harusnya Elvis sekarang merasa senang. Harusnya dia merasa lega dan siap membawa Rona dalam hidupnya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Kilas balik masa lalu dan juga mimpi di masa depannya terbesit begitu saja. Elvis sempat ragu. Jantungnya semakin berdegup kencang. Tidak! Elvis bukan ragu dengan keputusannya untuk menikahi Rona. Dia begitu mantap. Hanya saja kegelisahan dalam dirinya membuat Elvis bertanya-tanya, ada apa sebenarnya?

"Elvis, fokus," ucap ayah Rio menyadarkan lamunannya.

Elvis mengangguk, pakainya sudah rapi mengenakan kameja berwarna putih dengan jas yang membalut tubuhnya.

Begitu mobil mendarat di parkiran rumah sakit, Elvis tidak dapat menahannya lagi. Langkahnya terburu-buru sampai Ibu Arumi dan ayah Rio kewalahan mengejarnya.

Langkah Elvis kian cepat, matanya fokus ke depan tanpa memperhatikan sekitar. Telinganya seolah tuli. Elvis tidak mendengar panggilan ibu Arumi di belakangnya.

"Na," gumam Elvis pelan, tanpa menghentikan langkahnya. Dalam hati Elvis berkata, "Lagu kamu udah jadi, tadi malam aku begadang buat beresin itu. Kamu harus dengerin nanti ya."

Kedua kaki Elvis lantas berhenti ketika berdiri di depan ruangan Rona. Tungkainya mendadak kaku. Elvis terdiam kemudian menunduk memandangi sepatu hitam mengkilat yang dia kenakan.

Tangannya naik menyentuh dada kirinya yang berdebar. Mencoba merapatkan do'a dan menguatkan diri sendiri. Beberapa kali menghela napas berat, Elvis menegakkan tubuhnya. Dia siapa untuk melangkah.

"Aku datang Na."

Elvis membuka pintu itu pelan. Semua sudah siap, mereka menunggu kedatangan Elvis dan keluarga untuk akad. Ruangan ini lebih ramai dari biasanya, bang Radit mematung di ujung ruangan dengan leher terkalung kamera, di sisinya ada Nazira yang siap menemani. Nazira tidak seceria dulu, dia murung dan tidak berani mendekati Rona sedikitpun. Nazira tidak kuat dengan semua ini.

Elvis terpaku pada sosok Rona dengan gaun berwarna putih polos, Mama Laras sengaja mencarikan gaun simpel dan nyaman untuk di kenakan. Wajahnya juga tidak sepucat biasanya, Rona begitu cantik meskipun tubuhnya merebah.

"Sudah datang? Kita akan akad sekarang, tidak boleh ditunda lagi." Bersama dengan kalimat Papa Aria. Ibu dan ayah Elvis datang terburu-buru.

Mama Laras menyambut hangat calon besannya kemudian membingbing mereka untuk duduk dan bersiap.

"Saya boleh bicara sama Rona dulu?" Pinta Elvis.

Karena tidak ada yang menjawab, Elvis berjalan begitu saja mendekati Rona. Keadaan Rona memburuk kembali. Elvis tahu dari cara Rona mengambil napas. Terasa sesak dan berat.

Love In Music (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang