46
.
.
.🎼🎼🎼
Sudah lama aku di sini
Terjebak dalam kenangan manis
Sorot binar dari matamu tak akan bisa aku pandang lagi.Elvis melirik radio mobil. Suaranya memenuhi ruang kendaraan beroda empat ini. Macet begitu parah, teriknya matahari membuat wajahnya memerah dan keringatnya bercucuran tanpa henti.
Klakson kasar terulang beberapakali, para pengendara di sekeliling mobil Elvis begitu tidak sabaran. Untungnya Elvis tidak tersulut emosi. Dia begitu santai dengan pakaian simpelnya. Kaus putih polos dengan jeans yang terdapat sedikit robekan di bagian paha namun tak sampai berlubang. Tak lupa kacamata hitam dia kenakan untuk menghalau sinar matahari.
Seseorang yang bisa...
Membuat aku lemah
hanyalah dirimu.Alunan lagu berjudul 'Hanyalah Dirimu' akhirnya telah liris juga satu bulan setelah kekasihnya pergi. Setiap saat Elvis memutar lagu tersebut.
Rona yang pudar di wajahmu
Tak akan bisa merubah cantiknya rupamu.Elvis terbayang sosok Rona dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Senyumannya begitu manis. Rambutnya hitam bergelombang dengan kardigan soft pink sebagai pelengkap. Pun di tanganya terdapat buku novel sebagai alibi untuk menghindarinya. Elvis bisa mengingat ekspresi wajah Rona. Dan itu membuatnya amat tenang.
Matamu yang indah
terlalu lama terpejam
kita punya tujuan yang belum sempat kita rasakan.Elvis mengusap wajahnya, dia mengambil satu botol air mineral kemudian menegaknya hingga tandas.
Setelah kendaraan di depan akhirnya maju, Elvis menginjak pedal gas pelan. Dia membuka kaca jendela mobil untuk membiarkan angin kota membelai wajahnya.Mahkotamu tetap ada.
Rona di pipimu takkan pernah hilang
Akan aku pastikan senyuman manis di bibirmu tetap abadi.Elvis membawa mobilnya melaju lebih cepat. Macetnya sudah selesai. Sekarang dia akan ke studio Raja Musik untuk mengurus pembukaan audisi untuk drummer.
Elvis tak kenal lelah. Setiap harinya pasti selalu ada pekerjaan yang dia lakukan. Sibuk dan tak tahu istirahat. Kalau saja tidak ada Bu Arumi. Hidup Elvis sudah kacau sejak itu. Lengah sedikit saja, Elvis bisa terguncang mentalnya karena terlalu dalam merindukan sosok dirinya.
Aku di sini..
Selalu di sini..
Di sampingmu...
Menunggumu untuk bangkit kembali.Elvis memarkirkan mobilnya ke tempat yang aman. Dia pusing dan memejamkan matanya sejenak untuk menikmati setiap bait dalam lagunya.
Terlalu lama aku di sini
Menemanimu masih bergeming
Sorot binar dari matamu tak bisa aku pandang lagi.Seseorang yang bisa...
Membuat aku tak berdaya
hanyalah dirimu.Rona yang pudar di pipimu tak akan bisa merubah cantiknya rupamu.
Matamu yang indah
terlalu lama terpejam
kita punya tujuan yang belum sempat kita rasakan.Mahkotamu tetap ada.
Rona di pipimu takkan pernah hilang
Akan aku pastikan senyuman manis di bibirmu tetap abadi.Aku di sini..
Selalu di sini..
Di sampingmu...
Menunggumu untuk bangkit kembali.Ronanya memang sudah tiada. Namun, sosoknya tidak akan pernah tergantikan di hati Elvis.
....
"Bro," panggil bang Radit ketika Elvis sudah menginjakan kaki di studio.
Kening Elvis menyernyit, bang Radit sudah jarang ke sini, paling satu Minggu sekali untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
"Iya bang?" Tanyanya.
Keduanya berjalan berdampingan menuju ruangan. Hari ini ada agenda rapat untuk menentukan konsep audisi. Drummer Raja Musik sudah tidak bila lagi manggung.
Mereka butuh pengganti cepat untuk single terbaru. Namun, sayangnya tidak ada cadangan, mereka lupa untuk mempersiapkan sebelumnya.
"Aman?" Tanya bang Radit.
Elvis mengangguk kemudian duduk di sofa diikuti bang Radit yang menyandarkan punggung di sampingnya.
"Aman bang, udah ada konsep juga, cuman ya perlu di diskusikan lagi. Niatnya sih mau yang sat set aja biar gak menghalangi rilis singel baru," jawab Elvis. Dia melepaskan sepatunya karena sesak.
"Bukan Raja Musik, tapi Lo Elvis. Lo aman kan?" Tanya bang Radit lagi. Punggungnya sudah tidak merebah, dia mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke arah Elvis.
Elvis terdiam sejenak, tatapannya kosong dengan pikiran menengok ke belakang. Sudah lama terlewati, namun rasanya Elvis masih bisa merasakan kehadiran istrinya di sampingnya.
"Bohong kalau gue jawab aman, Bang." Elvis tersenyum. Kedua sudut matanya menyipit ketika bibirnya menipis.
"Udah enam tahun, Lo gak bisa move on? Jangan lupa, hidup ini terus berjalan. Gue tahu Lo cinta sama adek gue. Tapi kalau dia lihat Lo yang kayak gini, gue jamin dia bakal sedih. Lo gak usah lupanin dia, tapi coba buat tata hati Lo lagi," ucapnya membuat Elvis kembali termenung. Bang Radit harap Elvis tidak berhenti di Rona saja. Dia masih muda, perjalanannya masih panjang. Tidak lucu rasnya kalau Elvis tidak bisa membuka hatinya.
"Susah Bang. Gue belum bisa dan gak berniat untuk itu. Hati gue cuma buat Rona, Istriku," jawabnya kamudian beranjak untuk memanggil yang lain supaya berkumpul. Elvis tidak ingin siapapun menyenggol Rona lagi.
Rona sudah aman, sudah tidak merasakan sakit lagi, dia selalu aman dan ada di hatinya setiap saat.
🎼🎼🎼
Alhamdulillah
Akhirnya Novel Love In Music telah selesai aku tulis.
Terima kasih banyak buat semuanya yang nemenin aku sampai detik ini.
Gimana nih?
Sekarang Elvis nya jadi duda...
Haha
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Music (SELESAI)
Teen FictionNamanya Rona, namun tidak seperti namanya. Gadis itu memiliki kulit yang pucat, tubuh yang lemah dan kehilangan semangat. Dirinya ada diambang hidup dan mati, ini semua karena penyakit yang perlahan menggerogoti tubuhnya. Namun, dengan satu alasan R...