4 Hari kemudian
Sore hariSeorang lelaki cantik dengan pakaian lusuh dan setengah basah barusaja keluar dari area hutan.
Lebih dari 3 hari ia bermalam ditengah hutan belantara yang hanya mengandalkan penerangan purnama.Wajahnya nampak pucat dan lemas sebab kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh bahkan terdapat beberapa tanda merah dan bentolan kecil di kulit putih susunya sebab gigitan serangga.
"aku tidak sanggup lagi." gumamnya lirih menitikan airmata.
Ia susuri jalanan setapak yang beraspal dengan langkah lunglai dan tenggorokan yang mulai kering.
"aku pasrah jika mati sekarang." ucapnya mulai putus-asa.
Chai terduduk diatas aspal lalu memejam merasa kepalanya begitu pening. Ia bersandar dipagar untuk menopang tubuh.
Di sisa kesadarannya, samar-samar ia mendengar gemerincing dan tapak kuda membuatnya menengok cepat kearah kanan.
Chai melambaikan tangan saat melihat sebuah delman barang yang di kendarai 2 pria muda dan mereka berhenti didekat lelaki cantik itu.
"tuan boleh aku menumpang?" lirih Chai dan seorang berkaos hitam menengok pada temannya yang memegangi kendali delman.
Pria kaos hitam itu turun berjongkok didekat Chai.
"kau darimana? kau sakit?" tanya nya pada Chai.
"boleh ak____" ucapan Chai terputus saat merasa aroma feromon alpha mencoba menguasainya.
"kau tak apa?" tanya pria itu memegang lengan Chai dan Chai mencoba menepisnya dengan sisa tenaga.
Chai merasa lehernya semakin tercekat dan hasratnya yang mulai tak bisa ditahan, ia berniat berdiri namun tubuhnya terlalu lemas. Chai memutuskan merangkak menjauhi orang tersebut.
"Akh..." teriak Chai saat merasa kakinya di cengkram dan satu orang yang berada diatas delman melompat turun menghampirinya.
"naikkan ke atas." ucap pemilik delman dan pria berkaos hitam mengangguk.
"tid__dak saya mohon..." ucap Chai sedikit kesulitan sebab menahan perasaan aneh dalam dirinya.
Pria kaos hitam itu menarik paksa Chai untuk berdiri namun Chai memberatkan tubuh membuat pria itu sedikit kesulitan.
PLAK!!!
"JANGAN MELAWAN!!!!" teriak pemilik delman setelah menampar Chai.
"leppaskan saya... to__long.." ucap Chai mulai menangis.
"baiklah, berarti kau ingin melakukannya disini." ucap pemilik delman dan Chai menggeleng cepat.
"pegangi kakinya." titahnya pada pria berkaos hitam dan pria itu menurut."jangan, saya mohon lepaskan saya." ucap Chai memberontak namun perlawanannya tak berarti apapun untuk kedua alpha tersebut.
Pemilik delman itu melangkahi tubuh indah Chai lalu berjongkok diatasnya, mencengkram pipi mulusnya kuat-kuat dan Chai hanya bisa menangis.
Tangannya mulai menelusup masuk ke kemeja Chai dan terdengar tawa besar pemilik delman saat Chai terlihat menahan sakit.
"omega bodoh!!! harusnya kau nikmati saja daripada melawannya dan merasakan kesakitan." ucap pria kaos hitam.
Chai hanya mampu terisak saat dadanya di gerayangi tangan kasar pemilik delman, ia ingin melawan namun feromon dua alpha itu membuatnya tidak berdaya.
"jangan hiks..." lirih Chai ditengah isakannya namun dua pria itu tak perduli, mereka tetap melancarkan aksinya meraba tubuh indah Chai.
"HEI...!!!!"
Chai mendongak dan melihat seorang nenek tua menggendong keranjang kosong sedang mengacungkan tongkat kearah mereka.
"TOLONG...!!!" teriak Chai dengan sisa tenaganya dan nenek tua itu berjalan menghampirinya.
"KURANG AJAR KAU..!!!" teriak nenek tersebut sembari memukulkan tongkatnya kearah dua pria yang mengganggu Chai.
"JANGAN IKUT CAMPUR...!!!" teriak pemilik delman menjauh dari Chai untuk melindungi diri.
"KAU INI SUDAH BERULANG KALI KU PUKULI TAPI TIDAK KAPOK JUGA.!!!" teriak nenek tua.
"DASAR BAJINGAN KECIL KAU INI...!!!" ucap nenek tua terus memukuli dua alpha itu dengan tongkatnya."KAU BANGUNLAH CEPAT...!!!" teriak nenek tua menatap Chai sekilas.
"LARI KEDALAM HUTAN, DISEBRANG HUTAN ADA BEBERAPA RUMAH."Chai menuruti perintah nenek tua itu, dia berusaha sekuat tenaga untuk bangkit dan berlari kedalam hutan.
"KEJAR DIA.!!! AKU AKAN MENAHAN NENEK TUA INI...!!!" teriak pemilik delman lalu berusaha menangkap tongkat nenek tua untuk membiarkan temannya mengejar Chai.
"CEPAT...!!!!" teriak nenek tua dan Chai berlari memasuki hutan dengan perasaan panik.
Dia masuk lebih dalam ke area hutan dan sesekali melihat pria berkaos hitam yang masih mengejarnya. Chai takut, panik dan juga mulai kehabisan nafas membuatnya jatuh terjungkal sebab sendalnya yang putus.
"Dapat....!!!" ucap pria berkaos hitam saat berhasil meraih kaki Chai yang berusaha bangkit.
Chai terus menendang-nendangkan kakinya untuk melepaskan diri namun cengkramannya begitu kuat membuat pergelangan kakinya sedikit nyeri.
Chai menyisiri sekitar dan melihat sebuah kayu yang berada tak jauh darinya.
Pria itu mulai menyeret kaki Chai dan Chai ikut menarik tubuhnya untuk meraih kayu tersebut.
BUGH!!!!
"ARGH...."
Suara benturan disusul raungan cukup keras menggema ditengah hutan saat Chai berhasil meraih sebuah kayu dan menghantamkannya ke kepala pria tersebut membuatnya melepaskan kaki Chai.Chai kembali bangkit, berlari dengan terpincang-pincang tanpa alas kaki, ia tak lagi perduli jika kakinya berdarah terkena batu ataupun ranting tajam.
Lelaki cantik itu berlari cukup jauh ke dalam hutan namun tak ada tanda-tanda sebuah pemukiman penduduk, ia diam merasa sangat pening dan tenaganya benar-benar habis.
"aku tidak sanggup lagi." lirihnya lalu jatuh tersungkur diatas tanah, Ia pingsan ditengah hutan belantara seorang diri.
~°°~
TERIMAKASIH😍JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💛
SEE YOU NEXT CHAPTER🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY || JOONGDUNK🔞
ФанфикSeorang putra bangsawan di kucilkan di sebuah paviliun area belakang mansion sejak dia berusia 12 tahun karna insiden yang tak di sangka. Sang ayah memberi kabar tuan muda akan di jodohkan dengan putri seorang bangsawan yang lebih tinggi derajatnya...