"lelah?" tanya Axel mengunci pintu rumah sembari menatap Chai yang lebih dulu melangkah menuju kamar.
"lelah tapi menyenangkan."
"ganti pakaianmu, aku akan menyiapkan air hangat untukmu."
Axel melangkah menuju dapur untuk merebus air yang akan digunakan Chai.
"Axel."
"yes, mon Ange."
"jangan menjawab seperti itu." protes Chai polos.
"permintaan ditolak, biasakan mulai sekarang, karena aku akan terus manjawab begitu."
"Axel."
"yes, mon Ange."
"Axel." ulang Chai menahan senyum.
"yes, mon Ange." jawab Axel mulai melangkah mendekat.
"Axel."
"yes, mon Ange. Kau menggodaku?" Chai mengangguk.
"aku akan terus memanggilmu sampai kau lelah memanggil mon Ange." jelas Chai dengan bangga.
"Axel."
"yes, mon Ange."
"aaaahahahahahaha" Chai berlari dengan tertawa lepas saat Axel mengejarnya.
"ampun, Axel. Aaaaaaaa"
BRUK!!!!!
Chai memekik saat Axel menangkapnya dan langsung menerjang tubuhnya hingga terhempas diatas ranjang.
"Axeeeeel... Hahahahaha ampun." Chai tertawa saat Axel terus menciumi seluruh wajahnya.
"masih mau menggodaku, um?"
"masih hahahaha."
"baiklah."
Axel mencium pipi Chai dan menahan satu sisi dengan tangannya membuat bibir lelaki cantik mengerucut karena terhimpit.
"iiiiiii pipikiiiiii." pekik Chai tertahan dan Axel menahan tawa lalu melepas ciumannya.
"sakit Axel." geram Chai menggigit bahu suaminya.
"maaf, aku terlalu gemas." ucap Axel mencengkram ringan pipi Chai untuk memeriksanya sedangkan Chai menyisir liar wajah Axel.
"kenapa menatapku seperti itu?" Chai menggeleng.
"Axel. Yes, mon Ange." Axel tertawa kecil saat Chai memanggil namanya namun juga menjawabnya sendiri.
"kau tidak nyaman dengan itu?"
"aku baik-baik saja, hanya sedikit aneh." Axel tersenyum mengusap rambut Chai.
"emm... Axel, apa festival yang di bicarakan kak Vin itu sangat ramai?""kau tidak sabar, um?"
"tentu, dan aku juga penasaran." Axel tersenyum.
"disana sangat ramai, kau bisa melihat ratusan lampion, ribuan lampu, orang-orang berlalu lalang, dan beberapa pedagang lukisan ataupun barang antik."
"kau juga akan berdagang?" tanya chai dengan semangat dan Axel terkekeh.
"kita kesana untuk menikmati hadiah pernikahan dari kak Vin."
"bukankah itu kesempatan untuk menambah tabunganmu, kau pernah mengatakan ingin membuat galeri kan?"
"aku tidak ingin serakah. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu." balas Axel mengecup singkat pipi Chai.
"tapi aku ingin menemanimu berdagang dan kita bisa menghabiskan waktu di malam harinya."
"malam hari?" tanya Axel menautkan alis dan Chai mengangguk kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/358173696-288-k267961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY || JOONGDUNK🔞
FanficSeorang putra bangsawan di kucilkan di sebuah paviliun area belakang mansion sejak dia berusia 12 tahun karna insiden yang tak di sangka. Sang ayah memberi kabar tuan muda akan di jodohkan dengan putri seorang bangsawan yang lebih tinggi derajatnya...