20. PESTA PANEN RAYA

3K 250 8
                                    

Pria muda berjalan keluar kamar sembari mengaitkan tali overallnya dan terdiam saat melihat suaminya duduk tenang memangku buku besar seperti biasanya. Ia buang nafas kasar dan berjalan mendekat.

"kau tak pergi ke pesta panen raya?" tanya Vincent berdiri menatap suaminya.

"pergilah, aku sedang sibuk memeriksa laporan. Hati-hati dijalan." balas Tristan tanpa mengalihkan pandangan.

"mari pergi bersama meskipun sebentar, setidaknya kau terlihat hadir dan menghargai undangan pemilik ladang." ucap Vincent sembari mengancingkan lengan kemejanya.

"aku tidak dekat dengan warga kampung disini, pergilah... aku tak ingin kau ikut merasa canggung karenaku."

"ada Axel dan Chai juga, aku dengar mereka juga datang dan ku lihat kau juga mengobrol dengannya beberapa kali."

Tristan melirik tajam pada Vincent. Dadanya semakin terbakar saat mendengar suaminya menyebut dua nama itu.

"apa alasan kau datang karena ada dia?" selidik Tristan menutup buku besarnya, meletakkannya di sisi paha kanan.

"apa maksudmu?" tanya Vincent kebingungan.

"kau selalu menuntutku lebih banyak waktu, menuntut untuk ini dan itu karena kau menyukai Chai kan?" tuduh Tristan sedikit lantang.

"rendahkan suaramu, aku tak suka." ucap Vincent datar menguarkan sedikit aroma feromonnya, menahan emosi karena tak suka dengan sikap Tristan.

Tristan mencengkram sisi kursi menahan rasa intimidasi dari feromon suaminya.

"tak bisakah kau bicara dengan benar tanpa harus meninggikan suaramu?" tanya Vincent menetralkan feromonnya dan Tristan mengatur nafas beberapa kali.

"pergilah." pungkas Tristan.

"denganmu." putus Vincent.

"dan aku harus melihatmu menatap penuh kagum pada Chai?"

"apa___"

"aku tau kau menyukainya!!!" sela Tristan dan Vincent kembali melangkah, berhenti di hadapan lelaki itu.
"aku tau pernikahan kita hanya perjodohan karena orangtuamu yang berhutang pada ayahku, aku tau kau menikahiku karena merasa kasian dengan omega cacat sepertiku tapi tolong jangan tunjukkan rasa dambamu pada Chai di depanku."

Vincent menangkup pipi Tristan saat bulir beningnya jatuh begitu saja dan lelaki imut itu segera memalingkan muka menyeka airmatanya dengan lengan.
Pria tampan itu duduk diatas meja menghadap Tristan, menagkup kembali pipi berisi milik pujaannya.

"apa yang kau katakan? cacat apa? mendamba apa? aku tidak mengerti dengan semua tuduhanmu." ujar Vincent dengan mimik muka bingung.

"kau tau sendiri ayahku bersedia membayar hutang orangtuamu dengan syarat kau menikahiku, menikahi omega resesif sepertiku. Omega cacat yang banyak di tolak para alpha karena sulit mendapat keturunan dan sekarang kau jatuh cinta pada omega dominan dengan ciri khas sempurna yang melekat pada Chai."

"apa yang kau pikirkan? aku tidak menyukainya sayang, aku menyukaimu." ucap Vincent lembut.

"tapi kau selalu menatap dan berbicara dengannya dengan lembut tapi denganku? kau meninggikan suaramu bahkan menggunakan feromonmu untuk membuatku patuh." ungkap Tristan meneteskan airmata.

"maafkan aku." kata Vincent membawa Tristan ke dalam dekapannya.
"aku tidak mencintainya, aku hanya mencintaimu. Maaf belum bisa mengontrol emosiku saat kau meninggikan suara padaku." lanjut Vincent mengusap punggung Tristan.
"meskipun pernikahan kita berawal dari perjodohan tapi sungguh, aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak perduli kau bisa memberiku keturunan atau tidak tapi aku benar-benar jatuh cinta padamu, asal hidup menua denganmu, itu lebih dari cukup untukku. Tolong jangan berpikir aku berpaling hati darimu Tristan."

DESTINY || JOONGDUNK🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang