17. PENGALAMAN PERTAMA

2.1K 176 9
                                    

Lelaki cantik barusaja menyelesaikan makannya, namun ia merasa aneh sebab timbul ruam merah yang terasa gatal di tangan dan lehernya.
Ia panik, berjalan kesana kemari sembari menggaruk tubuhnya bergantian.

"kau kenapa?" tanya Axel berjalan cepat menghampiri Chai. Ia melotot kaget saat melihat tubuh Chai penuh ruam dan nampak matanya memerah menahan tangis.

"Axel...." ucap Chai dengan bibir melengkung ke bawah.

"tunggu disini." Axel kembali berlari keluar menuju rumah Vincent.
"jangan garuk tanganmu Chai..." teriaknya yang telah sampai diambang pintu dan Chai hanya mencengkram pergelangan tangannya menahan rasa gatal yang teramat sangat.

Beberapa menit kemudian Axel kembali bersama Vincent dan Tristan yang masih mengenakan seragam perawatnya, mereka berjalan cepat menghampiri Chai yang duduk membatu dimeja makan.

"boleh ku periksa tanganmu?" tanya Tristan dan Chai mengangguk serta mengulurkan tangan.

"kau baru makan sesuatu?" tanya Tristan melirik Chai sekilas.

"carbonara dan susu." lirih Chai.
"Axel ini gatal sekali..." adunya pada Axel dan pria itu segera mendekat memeluk kepala Chai dan mengusapnya.

"tahanlah sebentar." ujar Axel lembut.

"ini ruam alergi, apa kau alergi susu?" tanya Tristan.

"dia setiap hari minum susu dan baik-baik saja dengan itu." jelas Axel.

"keju?"

"tidak." singkat Axel.

"bacon?"

"kurasa tidak." jawab Axel.

"telur?"

Axel diam. Kali ini dia tak tau sebab Chai tak pernah meminta telur selama tinggal dirumahnya.

"Anna tidak pernah memberiku telur." celetuk Chai dan Axel menunduk menatapnya.

"sepertinya kau alergi telur. Kakak punya madu? aku tidak punya persediaan obat alergi makanan dirumah." tanya Tristan pada Axel dan Axel mengangguk.

"aku butuh madu, sebaskom air dingin dan beberapa handuk kecil."
"dan kak Vin..." Tristan beralih pada suaminya.
"tolong ambilkan minyak pappermint."

Dua pria itu bergegas mengambil barang yang di minta Tristan dan Tristan menarik kursi duduk disamping Chai sembari mengusap tangan lelaki cantik itu.

"apa ini akan sembuh?"

"akan sembuh setelah ini." ucap Tristan menenangkan.

"kau akan bekerja?" tanya Chai sembari mengusap tangannya.

"tidak, aku barusaja pulang. Aku dinas malam hari ini."

"maaf mengganggu waktu istirahatmu." ucap Chai merasa bersalah.

"tidak masalah." Tristan tersenyum ramah pada Chai.

"ini..." ucap Axel meletakkan sebaskom air es dan madu diatas meja.

Tristan segera memeras beberapa handuk lalu melilitkannya di tangan dan leher Chai.

"nyaman?" tanya Tristan dan Chai mengangguk membuat Axel bernafas lega.

"beri dia sesendok madu."

Axel segera menuangkan madu ke sendok lalu menyodorkannya di depan mulut Chai dan Chai membuka mulutnya menerima suapan Axel.

"ini yang kau minta." ucap Vincent meletakkan barang permintaan Tristan di meja.

"setelah ini oleskan minyak ini kak." ujar Tristan dan Axel mengangguk.

DESTINY || JOONGDUNK🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang