Seorang pria tampan barusaja keluar dari kamar dan melihat suaminya sedang memeriksa buku besar dengan bulpoin di jemari lentiknya.
Hampir 3 bulan ini dia diangkat sebagai asisten dokter dan hal itu membuat waktu kebersamaan mereka yang awalnya sedikit sekarang menjadi semakin singkat.
Sebelumnya entah sesibuk apapun pekerjaannya, Tristan akan tetap pulang. Namun setelah mendapat jabatan baru, dia memilih mengontrak studio kecil untuk menginap saat pekerjaannya cukup padat.Vincent menghampiri Tristan, duduk disampingnya menyandarkan kepala di bahu suaminya.
"kau tidak lelah bekerja?" tanya Vincent melirik keatas sekejap lalu menatap buku dipangkuan suaminya.
"tidak." singkat Tristan.
"kau tidak ingin memiliki waktu lebih banyak denganku seperti beberapa bulan lalu?"
"kenapa terus membahasnya? bukankah dari sebelum kau menikahiku, aku sudah menjelaskan lebih dulu padamu apa saja hal-hal yang ingin aku capai." ungkap Tristan.
Vincent menegakkan tubuh, menatap datar pada suaminya.
"kita sudah menikah hampir 5 tahun Tristan, tapi sedikitpun kamu tidak pernah memikirkan perasaanku. Apa kamu tidak sadar hubungan kita semakin renggang karna kurangnya waktu bersama? kurang bagaimana lagi aku mengalah padamu?"
Tristan menghela nafas kasar, menutup buku lalu beranjak dari duduknya melangkah meninggalkan Vincent dan Vincent ikut beranjak mengejar suaminya.
"Tristan berhenti." ucap Vincent berjalan cepat mengejar suaminya namun Tristan mengabaikannya.
Vincent mempercepat langkahnya, meraih pinggang Tristan memeluknya dari belakang.
"bukankah aku sudah bilang berhenti?" bisik Vincent mengecup ceruk leher Tristan.
"sampai kapan kau ingin menginjak harga diri alpha sepertiku? aku sudah cukup sabar padamu." lanjut Vincent dan Tristan memejam merasakan aroma feromon Vincent yang menggodanya."feromonmu." ucap Tristan mengerutkan alis.
"kenapa?" lirih Vincent.
Tristan menahan nafas merasakan feromon Vincent yang seolah menggelitik hasratnya dan Vincent membalik tubuh Tristan dan mereka saling pandang.
"aku sudah sering mengalah padamu." ujar Vincent mengusap pipi Tristan dan Tristan memejam mengerutkan alis.
"Vin..." lirih Tristan saat feromon milik alphanya mulai menguasai.
Vincent menunduk, menyesap leher Tristan membuat lelaki imut yang diselimuti feromon dan nafsu itu mendongak tinggi masih memejam.
Vincent mengusap punggung Tristan, mendekapnya membuat tubuh keduanya semakin rapat.
Tristan yang di kelabui feromon segera meraih kerah kemeja Vincent lalu melahap bibirnya. Keduanya memejam menikmati sensasi hasrat yang semakin melangit.
Vincent gendong Tristan memasuki kamarnya, membanting ringan diatas ranjang.Mereka saling tatap dengan mata yang sama sayunya. Vincent melepas seluruh kain yang ada di tubuhnya, memamerkan pusaka kokoh yang selalu membuat Tristan kewalahan.
Tristan bergerak duduk melipat kedua kakinya ke belakang dan Vincent mendekat meraih dagu Tristan mencengkramnya pelan. Dia arahkan pusakanya di depan mulut kecil itu dan Tristan menjulurkan lidah, menjilat ujung basah milik suaminya.
"Akh..." desah berat Vincent. Ia mendongak mengerutkan alis saat sensasi hangat sedikit kasar menyentuh ujung mulus batangnya.
Dia cengkram sedikit rambut Tristan, memaju mundurkan miliknya membuat Tristan meremas pergelangan tangan suaminya.
"uhuk uhuk uhuk huek..." Tristan terbatuk mual saat Vincent mementokkan batangnya.
Pria tampan itu memajukan badan membuat Tristan merebahkan tubuhnya perlahan dengan tatapan intens. Dia lumat lembut bibir Tristan, melepas satu persatu kancing kemejanya lalu bergerak turun melepas pengait celana Tristan.
Ia tanggalkan seluruh pakaian suaminya, meraba pelan membuat Tristan menggeliat ditengah pagutannya.Vincent membalik tubuh suaminya lalu menekan tengkuknya diatas tempat tidur dan dengan cepat memasukkan satu jari di lubang Tristan membuat pemiliknya tersentak.
"emh...ngh..." desah Tristan tertahan saat Vincent mulai memainkan jemari di lubang basahnya.
"Vinh... ah masu___ah masukkanh." ucap Tristan setelah berhasil memiringkan muka.Bukannya menurut, Vincent justru mempercepat kocokan jarinya membuat Tristan tersentak-sentak gemetar kecil.
"untuk kali ini aku tak akan membiarkanmu seenaknya denganku. Aku sudah cukup sabar kau perlakukan seperti alpha tak ada harga dirinya." ujar Vincent menambah satu jari membuat Tristan membuka bibirnya.
"Vin..ahh... stoph ngh... Vincent ngh..." desah Tristan ribut dengan tubuhnya yang semakin gemetar. Vincent percepat pun perdalam kocokannya.
"Vinh.. Vinh....ahh, yeah eemh... Vinh....." ribut Tristan mengcapai puncak.
Vincent cabut dua jarinya, mengarahkan batang kokoh ke lubang Tristan.
BLEEESS...!!!
"ngh...." lenguhan Tristan menggeliat.
Vincent mulai bergerak maju mundur perlahan membuat Tristan kelabakan karena rasa geli dan enak yang menjalar. Ia cengkram pinggul lelaki imut itu, menghentakkan miliknya menekan pinggul Tristan membuat penisnya mentok penuh dan Tristan hanya mampu menggeliat kelabakan.
Tristan meremas tangan Vincent yang ada di pinggulnya merasakan nikmatnya hujaman sang suami. Vincent memutar tubuh Tristan membuatnya terlentang, meletakkan satu kaki jenjang itu di bahunya lalu menghentakkan kuat-kuat.
"ah... Vinh... aah ngh emh... yeaaaah..." rengek Tristan tak sanggup.
"Vinh... OUH..!! YEAH..!! Vinh.... ah emh...." ribut Tristan menerima permainan suaminya.Vincent merendah berhenti tepat di samping telinga Tristan yang sedang mendongak memejam.
"Jika setelah ini kau tetap menguji kesabaranku, artinya kau siap menerima yang lebih dari ini." ucap Vincent dengan suara serak serta aura alpha yang mendominasi.
Ia sesap leher jenjang Tristan, menyondok semakin cepat dengan jemarinya yang bergerilya di dada lelaki imut itu. Dia hentak-hentakkan kuat membuat Tristan gemetar hebat.
"Viiiiinh....." erang Tristan mencengkram kuat punggung suaminya.
Tristan gemetar memeluk kuat tubuh kekar yang menindihnya ringan dan Vincent memeluk Tristan tak kalah eratnya, ia kecupi seluruh wajah imut suaminya.
~°°~
TERIMAKASIH😍JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💛
SEE YOU NEXT CHAPTER🔥
![](https://img.wattpad.com/cover/358173696-288-k267961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY || JOONGDUNK🔞
FanfictionSeorang putra bangsawan di kucilkan di sebuah paviliun area belakang mansion sejak dia berusia 12 tahun karna insiden yang tak di sangka. Sang ayah memberi kabar tuan muda akan di jodohkan dengan putri seorang bangsawan yang lebih tinggi derajatnya...