31.SEMI DI MUSIM GUGUR

2.3K 187 5
                                    

Sungai Aare, Bern

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungai Aare, Bern.

Sungai yang melewati berbagai desa dan kota indah di Swirzerland ini menawarkan panorama yang menakjubkan. Aliran air yang bersih dan luas memberi ketenangan untuk pengunjungnya.

Dan sepasang pengantin baru, tengah menikmati nuansa malam dingin di jembatan sungai Aare. Keduanya menatap bentangan air yang di terangi purnama, ditemani kabut tipis yang membuat suasana semakin romantis.

"refleksi bulan itu sangat indah." ujar Chai menunjuk lingkaran ditengah sungai.

Axel tersenyum. Memeluk Chai dari belakang dan Chai menggenggam satu tangan Axel di dadanya.

"refleksi kita jauh lebih indah." Chai melirik Axel dari ekor matanya sembari menahan senyum.

"kenapa kau tiba-tiba menarikku kemari?" tanya Chai dengan tatapan lurus kedepan.

"aku hanya ingin menunjukkan keindahan Aare di malam hari."

"terimakasih, Axel." Axel tersenyum mengusak pipi Chai dengan sisi wajahnya.

"festival seni akan di buka besok dan aku akan membuka lapak di dekat area masuk festival. Kau berjalan-jalanlah dengan kak Vin dan Tristan."

Chai diam. Membalikkan tubuhnya menatap Axel.

"aku ikut denganmu."

"kau akan kekurangan waktu menikmati kota Bern jika ikut bersamaku." jelas Axel lembut.

Chai diam, memajukan bibirnya tipis. Mengalungkan kedua lengannya di leher Axel dan menyembunyikan mukanya di ceruk leher suaminya.

"aku kurang akrab dengan mereka." lirih Chai dan Axel mengusap punggungnya lembut.

"karena itu kau bisa menghabiskan waktu bersama mereka agar semakin dekat." Chai diam.

"bagaimana?" tanya Axel.

"aku tidak nyaman jika tidak ada kau." Axel tersenyum tipis.

"baiklah, besok kita membuka lapak bersama. Tapi itu di tepi jalan, kau tidak apa?"

"tidak masalah."Chai diam sejenak.
"emm... Axel."

"yes, mon Ange."

"boleh aku minta sesuatu?"

"katakan."

"maukah besok bangun lebih awal untuk menikmati musim gugur dipagi hari?" Axel terkekeh merasa lucu dengan permintaan sederhana Chai.

"kau mau kemana?" tanya Axel.

"taman gedung parlement."

"mari kita pergi besok." sahut Axel tersenyum manis membuat Chai mengeratkan pelukannya dan tanpa sadar mengecup pipi Axel.

Keduanya membeku. Saling tatap dengan jantung yang beradu cepat. Chai menilik liar wajah tampan Axel dan Axel hanya terpaku pada bibir tebal pujaannya.

Axel memiringkan kepala dengan sorot yang tak lepas dari bibir incarannya. Keduanya memejam tatkala merasa bibir lembutnya bertemu.

DESTINY || JOONGDUNK🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang