45. KESEPAKATAN

1.7K 125 5
                                    

Pria tua yang memiliki garis tegas di wajah tampannya sedang duduk memangku kaki disebuah restaurant mewah menunggu sang calon cucu menantu yang selalu di agung-agungkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria tua yang memiliki garis tegas di wajah tampannya sedang duduk memangku kaki disebuah restaurant mewah menunggu sang calon cucu menantu yang selalu di agung-agungkan.

Mereka telah membuat janji temu untuk membahas sesuatu yang penting dan setelah 5 menit menunggu datanglah wanita cantik yang mengenakan gaun hitam dengan punggung mulus yang terekspos bebas.

Mereka telah membuat janji temu untuk membahas sesuatu yang penting dan setelah 5 menit menunggu datanglah wanita cantik yang mengenakan gaun hitam dengan punggung mulus yang terekspos bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia angkat dagunya kecil, membawa langkah gontainya menuju meja kepala keluarga Balderic. Semua mata menyorot kagum pada keindahan tubuhnya serta aura dominan yang ia pancarkan.

"selamat malam kakek." sapa Norine dan Hendri segera berdiri menjabat tangan putri bangsawan tersebut.

"selamat malam, silahkan duduk nak... bagaimana kabarmu?" tanya Hendri saat Norine telah duduk dihadapannya.

"sangat baik, bagaimana pekerjaan kakek? Apakah ada masalah setelah kabar tersebar?" tanya Norine mengandung maksud lain.

"ti...tidak." jawab Hendri terkekeh penuh arti.
"hanya beberapa staff kerajaan yang masih menggunjing namun untuk dilingkungan masyarakat tidak begitu ramai. Semua berkat kebaikanmu yang tidak memperluas berita memalukan ini nak... kakek benar-benar berterimakasih." Norine tersenyum tipis.

"semua ku lakukan untuk keamanan calon tunanganku di luar sana kek." ucap Norine bersamaan datangnya pelayan restaurant.

"rare steak dan anggur merah tahun 80an, kakek?" ujar Norine.

"samakan denganmu."

"dua rare steak dan anggur merah." ulang Norine.

"baik nona." balas pelayan.

"ada maksud apa kakek ingin bertemu diluar manor? Tidak masuk akal rasanya jika hanya karena ingin meminta maaf dan berterimakasih." tanya Norine terus terang.

"aku sangat bangga memiliki calon cucu menantu yang begitu kritis." Hendri terkekeh ringan.
"kakek tau betul kekuasan bangsawan Volkov tidak diragukan lagi apalagi kekuasaan calon pewarisnya. Jadi, maksud kakek mengundangmu karena kakek ingin meminta bantuanmu untuk memasukkan kakek ke pemerintahan Prancis, kakek tau keluarga Volkov memiliki jalur untuk bernegosiasi dengan raja Prancis terlebih setelah Chai ditemukan kita akan menjadi keluarga. Sangat etis bukan jika satu keluarga saling membantu?" jelas Hendri tanpa sungkan dan Norine menarik ujung bibirnya tipis.

"dibagian manakah trah kita saling membantu? Karena setau Norine sampai detik ini pun tidak ada kontribusi dari keluarga Balderic selain membuat trah Volkov menyandang malu dan merasa di remehkan. Dan aku juga baru tau kakek lebih tertarik dengan pemerintahan yang tengah gencar perseteruan antar saudara daripada pemerintahan yang damai seperti Laksemburg. Atau karena raja tengah terbaring sakit?" cibir Norine.

"ak...aku tidak menyukai suami raja, aku hanya tertarik dengan ketatanegaraannya yang begitu apik." jawab Hendri sedikit panik dan Norine terkekeh kecil.

"sepertinya aku tidak menanyakan kakek menyukai suami raja Prancis atau tidak, tapi Norine sudah cukup jelas." putus Norine.

"bukan begitu____" Hendri tak melanjutkan ucapannya saat melihat waiter mengantar pesanan mereka.

"terimakasih." ucap Norine setelah waiter menghidangkan makanannya.

Dua orang yang terpaut usia cukup jauh itu nampak menikmati makanannya dengan tenang tanpa membawa pembahasan sebelumnya. Benar-benar disiplin dengan table manner yang telah paten bagi para bangsawan.

~~~

Setelah menikmati makanannya, kini dua orang itu sedang menyesap anggur merah sesuai pesanan, minuman beralkohol yang memiliki tahun produksi yang cukup lama sehingga menghasilkan aroma serta rasa anggur yang lebih pekat dan nikmat.

Norine goyangkan gelas ditangannya lalu menghirup aroma manis segar dari anggur merah tersebut.

"aku akan mengusahakannya namun ada syaratnya." ucap Norine.

"katakan nak."

"Chai harus benar-benar menjadi milikku. Dan saat ditemukan nanti, jangan ada yang melontarkan perkataan kasar bahkan sampai menyentuhnya." Hendri nampak diam menimang syarat dari Norine.
"dia milikku, dan hanya aku yang berhak menghukumnya. Meskipun dia bagian dari trah Balderic tapi kakek telah menukarnya dengan kekuasaan."

"setuju." putus Hendri.

"baiklah, kalau begitu Norine pergi lebih dulu, ada urusan yang harus diselesaikan. Terimakasih atas undangan makan malamnya kek, Norine sangat menikmatinya dan maaf jika ada kata-kata Norine yang menyinggung. Norine permisi." pamit Norine.

"hati-hati dijalan nak..." balas Hendri dan Norine mengangguk kecil lalu mulai melangkah menjauh sedangkan Hendri menatap datar pada wanita alpha yang telah pergi tersebut.

"sekarang kau boleh begitu sombong dan merendahkanku nak... tapi lihatlah saat aku berhasil mengambil hati suami raja Prancis, ku pastikan kau akan bersujud di kakiku untuk memohon ampun." ucap Hendri penuh sorot dendam.
Ia bangkit dan beranjak kembali ke manor.








~¤¤~
TERIMAKASIH😍

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💛

SEE YOU NEXT CHAPTER🐣

DESTINY || JOONGDUNK🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang