4

856 83 8
                                    

Roseanne POV

Aku duduk dengan tenang sementara di sampingku, Lisa gelisah. Lututnya memantul naik turun berulang kali. Nafasnya tidak beraturan dan untuk sesaat aku percaya dia mengalami panik.

Di bawah meja, aku meletakkan tanganku di lututnya, berupaya untuk menghentikan gerakan itu. Lisa menoleh ke arahku. Diam-diam aku mengangguk padanya dan Lisa mencoba mengatur nafasnya. Aku tetap menatapnya sampai pernafasannya menjadi stabil.

“Begini, Lisa,”

Hyunsuk memulai pembicaraan dan aku merasakan Lisa mulai menegang. Aku mulai benci melihat dia gelisah sehingga aku meraih tangannya, memijat telapak tangannya dengan lembut berupaya untuk membuatnya rileks.

“Ya, sajangnim?” Suara Lisa terdengar tenang.

“Aku baru saja mendengar laporan kesehatanmu. Dan aku rasa tahun ini kau tidak bisa melakukan comeback-mu.” Ucap pria itu tanpa basa basi sekali pun, bahkan sepertinya dia tidak merasa empati sama sekali dengan apa yang Lisa rasakan.

Meskipun aku sudah menduganya karena dengan tiba-tiba saja Hyunsuk meminta Lisa untuk datang, tetap saja. Maksudnya, bisakah dia tanyakan dulu keadaan Lisa sebelum membicarakan hal ini?

“Tidak. Kenapa? Aku baik-baik saja. Kenapa tidak bisa lakukan comeback? Aku sudah bekerja keras agar bisa melakukan comeback tahun ini. Kenapa…”

“Karena kau sakit.” Dia mengutarakan hal yang sudah jelas dengan wajah datarnya.

“Aku tidak sakit.”

“Secara fisik. Tapi mentalmu sakit, Lisa. Sekarang kau bahkan tidak bisa tenang jika tidak di bawah pengawasan managermu.” Dia berkata lagi.

Aku mengerutkan kening karena ucapannya yang sedikit jahat. Itu… tidak salah. Tapi tetap saja. Kenapa aku merasakan kebencian pada Hyunsuk karena sudah mengatakan hal-hal buruk seperti ini pada Lisa?

“Aku tidak sakit. Aku baik-baik saja.”

“Ya. Tapi faktanya, dokter mengatakan hal yang berbeda. Berdasarkan tes dan melihat perlakuanmu, kau bahkan membutuhkan terapi. Lihat separah apa keadaanmu Lisa? Kau bisa saja membahayakan dan merepotkan orang jika memaksakan diri untuk comeback.”

Tangan Lisa mengepal dan tanganku yang masih memijat telapak tangannya di cengkram erat olehnya. Sedemikian rupa hingga terasa sakit. Tapi aku membiarkannya.

Karena aku tahu, dia butuh sesuatu untuk melampiaskan emosinya.

“Jadi begitu saja? Aku tidak boleh melanjutkan karirku?” Dia bertanya sambil terkekeh hambar.

“Lisa, kau adalah bintang di agensiku. Aku dan semua orang disini jelas sangat senang jika kau melakukan comeback. Tap—”

“Ya, ya, ya! Aku sakit! Aku sudah mendengarnya berulang kali! Aku sakit dan aku butuh terapis. Baiklah, kalau begitu, aku harus istirahat bukan?” Lisa tiba-tiba saja memotong ucapan Hyunsuk.

“Lisa—” Aku berbisik lembut padanya.

“Kalau begitu, aku akan istirahat. Terima kasih sudah membicarakan ini denganku, sajangnim. Aku permisi.”

Tanpa berkata apapun lagi, Lisa berdiri dari tempat duduknya, melepaskan tanganku dan pergi dari ruangan itu. Aku bergegas berdiri, membungkuk pada Hyunsuk untuk berpamitan sebelum ikut keluar dari ruangannya.

Rupanya, Lisa sudah nyaris menaiki lift dan aku berlari mengikutinya. Saat aku berdiri di sampingnya dan kami akhirnya memasuki lift, aku bisa merasakan kemarahan di sekitarku. Kemarahan Lisa tentang apa yang terjadi.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang