9

832 77 15
                                    

LISA POV

Saat air hangat mengalir ke seluruh tubuhku, aku merasakan sesuatu yang menyengat dari mataku yang aku biarkan untuk menetes, membasahi pipiku begitu saja.

Dadaku sesak ketika menyadari aku telah melakukan pengkhianatan terhadap pacarku sendiri. Atau, mungkin aku bisa sebut mantan pacar meski tidak kata kata putus terlintas dalam benakku.

Apa yang telah aku lakukan? Aku menyentuh wanita lain dan Ya Tuhan, aku mengerikan sekali saat menikmati itu semua. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku menikmati saat-saat menyentuh dan berciuman dengannya.

Seluruh tubuhku kesakitan, seolah seseorang baru saja mengiris setiap inci tubuhku hingga berdarah. Aku ingin menjerit tapi tidak ada suara yang keluar.

Ya Tuhan, aku seharusnya tidak peduli mau bagaimana pun Roseanne menjalin hubungan dengan seseorang.

Tetapi sekeras kepala apapun aku menolak itu, aku tidak bisa menahan rasa cemburuku ketika membayangkan Roseanne berada dalam pelukan orang lain, dalam sentuhan orang lain dan bibirnya menyebut nama orang lain yang bukan aku.

Aku benci itu. Aku mendongkak, membiarkan air juga membasahi wajahku secara drastis. Terkadang, aku merindukan kehidupan lama sebelum aku merasakan semua kepedihan ini.

Aku merindukan dia. Aku rindu ketika aku bisa mengutarakan banyak hal dan bukannya hanya bisa memendam semua yang aku rasakan sendirian.

Sekarang, aku seperti manusia tidak bernyawa. Penuh ketakutan. Tidak tahu motivasi dalam hidup dan hanya menjalani semua kehidupanku dengan datar.

Dengan popularitas yang aku miliki, aku bahkan tidak bisa menikmati itu. Aku tidak bisa meski aku sangat ingin. Menunjukkan senyum itu sangat sulit, sungguh.

Selang 20 menit aku berada di kamar mandi, aku keluar dari kamarnya dan mendapati dia tengah berbicara dengan seseorang. Aku berjalan ke lemari untuk mengambil pakaianku ketika aku mendengar suaranya.

"Aku tidak bisa, Hyeri. Maafkan aku. Tapi, aku harus bersama Lisa. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian. Tidak lagi setelah apa yang telah terjadi."

Ekspresi Roseanne tampak tidak senang ketika mendengar jawaban seseorang yang tengah meneleponnya itu. Hyeri? Aku merasa pernah mendengar nama itu. Tapi, aku tidak begitu ingat siapa dia dan apa hubungannya dengan Roseanne.

"Iya aku tahu kita sudah lama tidak bertemu dan berkumpul bersama, Hyeri. Aku juga sangat merindukan kalian. Tapi..."

Langsung mengerti sitasi yang Roseanne hadapi, aku pun berbicara. Mengejutkan dia saat itu juga.

"Aku akan baik-baik saja tanpamu semalam. Jika kau ingin pergi, pergilah, Roseanne. Nikmati hari-harimu juga bersama teman-temanmu." Kataku membuatnya langsung menoleh.

"Tapi Lisa..." Roseanne meringis dan menjauhkan ponsel dari telinganya. Tampaknya, Hyeri sedang menjerit di seberang sana.

"Aku akan baik-baik saja, serius." Jawabku sambil memakai baju dan celanaku. "Aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi. Aku janji."

"Hyeri, kita bicara lagi nanti. Aku perlu bicara dengan Lisa dulu."

Setelah mengucap itu, Roseanne pun meletakkan ponselnya di tempat tidur dan berjalan ke arahku. Dia hanya mengenakan kaos yang besar pagi itu sehingga kakinya yang telanjang terlihat jelas.

Dan mau tak mau, momen ketika aku menyentuhnya, erangan dan rintihan Roseanne terdengar di telingaku. Membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan dari kakinya yang indah itu.

Aku menghela nafas, mencoba menyingkirkan semua pikiran itu. Tapi terlalu sulit. Suara Roseanne yang mengerang dalam ingatanku justru membuatku ereksi dan aku menyadari penisku yang membesar di balik celana yang aku kenakan.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang