26

407 54 7
                                    

Roseanne POV

Sebagian dari diriku menolak akan sentuhan Jaehyun, sebagian lagi aku tahu, itu adalah sebuah perjanjian yang kami berdua tetapkan.

Aku terdiam ketika Jaehyun mencium setiap inci tubuhku. Aku membiarkan dia menelanjangiku, ketika dia memasang kondom di penisnya hingga dia membasahi vaginaku dengan ludahnya.

Menurutku, dia juga tidak peduli apakah aku menikmatinya. Aku perlu menahan nafas ketika dia memasukiku. Aku bahkan tidak terangsang, Jaehyun hanya mendesakku agar kami melakukannya sejak Lisa pergi.

“Jae, sebentar, tahan.” Aku menghela nafas. “Agak sakit.”

“Tidak apa-apa. Nanti kau akan menikmatinya.” Gumam Jaehyun di leherku.

Aku membiarkan dia melakukannya. Ketika dia akhirnya menghantam tubuhku, seluruh tubuhku tersentak. Aku memejamkan mata, menahan sedikit rasa sakit karena kurangnya licin yang dia sebabkan.

Aku teringat kembali akan ciuman yang Lisa bagikan sebelum dia pergi. Aku merindukannya. Aku sempat mengikutinya ketika dia pergi namun aku di paksa kembali begitu aku tahu dimana rumah Lisa berada.

Jaehyun menemukanku di rumah itu. Dia memarahiku sepanjang perjalanan, mengatakan bahwa aku sudah melangkah terlalu jauh dengan mengikuti Lisa ke rumahnya.

“Lisa,” Aku mengerang namanya.

Jaehyun berhenti detik itu juga. Dia menjauh dariku. Dia melepaskan penisnya dan melemparkan kondomnya ke tempat sampah.

Aku bergegas menarik selimut ke tubuhku, menutupi tubuhku, tidak nyaman telanjang di hadapannya.

“Aku mengerti kita hanya melakukan kesepakatan, tapi bukanlah ini terlalu berlebihan?” Tanya Jaehyun sambil mengenakan kembali pakaiannya. Aku bersyukur dia melakukannya.

“Apa?”

“Sudah cukup lama kau tidak tanpa dia tapi kau masih mengingatnya, bahkan saat kita melakukan seks, Roseanne. Dulu kau masih bisa menikmati saat melakukan seks denganku. Kenapa sekarang seperti ini?”

Jaehyun benar.

Sebelum aku bersama Lisa, aku masih bisa menikmati kebersamaan dengan Jaehyun. Namun sepertinya sekarang segalanya berubah.

Pikiran dan tubuhku hanya mengingat Lisa. Aku bahkan tidak menyadari bahwa aku mengerang namanya.

“Maafkan aku, Jaehyun. Tapi...”

“Setidaknya, buat dirimu menyukai apa yang kita lakukan. Bukan ini yang aku inginkan saat kita melakukan seks. Kita membuat kesepakatan, aku berhasil menemukan Lisa, yang kau lakukan hanyalah pasrah? Aku tidak menyukai ini.”

Dia mendesis, wajahnya tampak frustasi. Tentu saja, aku telah menghentikan seks kami. Dia pasti frustasi karena nafsunya tidak tersalurkan.

“Apa yang kau harapkan? Kau tahu apa aku rasakan, Jaehyun. Aku bahkan berulang kali mengatakan bahwa... aku tidak menginginkan ini lagi.” Aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, berharap aku bisa bertemu Lisa lagi.

Kapan aku bisa bertemu lagi dengannya? Apakah dia akan berada di pantai lagi besok? Aku ingin pergi ke pantai untuk sekedar melihat apakah Lisa berada di sana.

Apakah orang tuanya setidaknya membiarkan dia istirahat dengan baik? Sepertinya, Lisa memiliki luka yang sangat parah.

Aku menyentuhnya hari ini. Aku bisa merasakan luka di perut Lisa. Aku ingin tahu seberapa jauh mereka menyakiti Lisa.

Namun disisi lain, aku pengecut. Aku takut untuk mencari tahu. Aku berharap aku bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya.

“Jangan pernah pergi ke rumah itu lagi. Aku serius, Roseanne.” Jaehyun memperingatkanku dengan tajam.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang