Author POV
Ketika Jennie dan Jisoo memberitahunya bahwa mungkin saja ada sesuatu yang terjadi pada Lisa, Roseanne langsung kalang kabut. Ingin melakukan sesuatu daripada berdiam diri di rumahnya tapi dia tidak tahu apa yang bisa dia lakukan.
Alice mencoba untuk menenangkannya akan tetapi, tidak ada yang bisa membuat dirinya tenang. Ketakutan membuat dia merasa tercekik saat ini.
“Roseanne...”
“Tidak, Alice! Jangan!” Kata Roseanne, menunjuk kakaknya yang baru saja bersuara. “Jangan suruh aku untuk tenang, oke? Jangan!”
"Kau seperti ini tidak akan mengubah fakta bahwa kita tidak bisa pergi kemana pun! Tolong diam, jangan mondar mandir! Lebih baik kau berpikir saja!" Peringat Alice cukup keras.
Roseanne tahu Alice benar. Tapi ketika dia mengingat Jennie dan Jisoo bicara dengan nada yang mengkhawatirkan, apalagi ini menyangkut Lisa, dia benar-benar tidak bisa tenang.
Sesuatu pasti terjadi pada Lisa. Dan mengingat Lisa, sekarang Roseanne khawatir jika pacarnya itu melakukan hal yang bodoh secara diam-diam.
“Alice, kau mungkin bisa mengalihkan perhatian ibu?” Tanya Roseanne, ragu-ragu dengan idenya sendiri.
“Apa yang akan kau lakukan?” Alice menyipitkan mata, menatapnya penuh curiga.
“Saat kau sibuk dengan ibu, aku akan menyelinap pergi, membawa mobil dan saat ibu menyadari aku pergi membawa mobil, tahan dia selama yang kau mampu. Bisakah kau melakukan itu?”
Alice menatapnya dengan mata terkejut. Dia menggelengkan kepala, jelas menolak ide tersebut.
“Ini berbahaya, Roseanne. Dan, aku tidak akan pernah membiarkan kau pergi sendirian. Tidak akan pernah.” Jawab Alice penuh penegasan.
“Alice, Lisa sangat membutuhkanku.” Kata Roseanne. Putus asa dan berlutut di depan Alice yang membuat mata Alice melebar. “Aku mohon, kali ini saja. Bantu aku...”
“Aku takut sekali. Rasanya, kita sedang menyambut bahaya.” Gumam Alice.
“Dan bagaimana jika Lisa memang dalam bahaya dan kita terlambat menyelamatkannya?” Tanya Roseanne.
Mata Alice bergerak ke dua arah, berulang kali karena perasaan yang semakin takut. Roseanne mengerti dan jika ada yang bertanya apakah Roseanne berani?
Jawabannya adalah tidak.
Dia juga takut. Tetapi, rasa takut itu lenyap karena dia merasa begitu khawatir dengan Lisa. Setidaknya, dia harus pastikan Lisa baik-baik saja saat ini.
Alice menghela nafas dan menarik Roseanne untuk berdiri. Dia kemudian pergi ke kamarnya dan kembali ke kamar Roseanne dalam waktu singkat.
Kakaknya itu kemudian memberikan dompet, kunci mobil serta ponsel yang sangat Roseanne butuhkan.
“Aku akan meminta ponselmu dari ibu. Jadi, hubungi aku ke nomormu jika sesuatu terjadi, oke? Aku akan menyusulmu menggunakan mobil ibu.” Kata Alice.
“Terima kasih, Alice.” Kata Roseanne. Senang, menerima semua barang itu secepat mungkin.
“Roseanne,” Kata Alice, menghela nafas dan kemudian meraih kedua tangan adiknya itu untuk di genggam. “Satu permintaanku. Tolong jaga dirimu baik-baik. Aku mengerti kau peduli pada Lisa tapi keselamatanmu tetap prioritas utama. Jadi, tolong jangan bertindak gegabah. Kau mengerti kan?”
Roseanne mengangguk, meski dia tidak yakin apakah dia sungguh memikirkan keselamatannya jika ada yang mengancam nyawanya.
Karena menyangkut Lisa, dia akan melakukan apa saja. Itu yang Roseanne tahu dan dia pikir, Alice juga tahu hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅
Fanfiction[21+] Di balik sikap angkuhnya, Roseanne menyadari jika itu hanyalah topeng bagi Lisa untuk membangun perlindungannya sendiri. Maka, dia akan menawarkan diri untuk melindungi Lisa dan menyadarkan Lisa bahwa dunia tidaklah menakutkan. MATURE CONTEN❗...