13

708 74 9
                                    

LISA POV

Kencan itu menyenangkan, sungguh. Dulu, aku tidak pernah kencan sebebas ini dengan Niki. Aku selalu bertemu dengannya secara diam-diam. Dan Niki terkadang menyelinap ke dalam kamar seperti pencuri di rumahku.

Tapi dengan Roseanne, segalanya jelas jauh berbeda. Meskipun aku tetap harus menutupi wajahku dengan masker, bahkan kepalaku dengan topi hingga tidak ada orang yang bisa mengenaliku, tampaknya Roseanne juga tidak keberatan.

Aku bebas menggenggam tangannya di bioskop, aku juga mencuri ciuman di bibirnya. Agak aneh rasanya karena aku tidak pernah melakukan hal itu. Tapi aku menyukainya. Semua yang aku lakukan dengan Roseanne terasa begitu nyaman.

Roseanne selalu menyukai sentuhanku. Entah itu hanya genggaman tangan atau berpelukan. Dia sering kali tersenyum setiap aku melakukan itu dan hal itu pun membuatku tersenyum juga. Roseanne benar-benar menggemaskan.

“Kau sangat lucu setiap kau tersenyum seperti itu.” Aku memberitahunya ketika kami berdua diam di eskalator, menunggu turun.

“Hmmm?” Roseanne menoleh dengan tatapan bingung.

“Kau selalu tersenyum hanya karena kita berpegangan tangan, atau setiap aku menyentuhmu.”

Roseanne tersenyum lagi sambil memberatkan genggaman tangannya di sekitar lenganku. Dia bersandar dan aku benar-benar menyukai cara dia merasa begitu nyaman di sekitarku. Astaga, aku ingin dia seperti ini selamanya, serius.

“Itu karena aku menyukai sentuhanmu, Lisa. Aku ingin terus seperti ini. Tidak peduli meskipun wajahmu tertutup, aku suka berjalan dengan begitu bebas denganmu.”

Itu membuatku juga tersenyum. Meskipun Roseanne tidak melihatnya, aku benar-benar senang. Menurutku, tidak ada alasan lagi untuk menunda segalanya. Roseanne membuatku bahagia, kencan singkat ini telah meyakinkanku bahwa tidak ada orang yang bisa membuatku bahagia seperti ini selain Roseanne.

“Roseanne?” Aku memanggilnya dengan suara lembut ketika kami melanjutkan jalan menyusuri setiap toko.

“Ya, Lisa?”

“Aku tidak tahu apakah ini terlalu cepat karena kita baru saja mulai berkencan. Tapi aku memiliki perasaan padamu dan... aku sangat ingin dan begitu berharap bahwa kau mau menjadi pacarku.” Aku berkata dan mendapati Roseanne melebarkan matanya.

“Kau ingin kita berpacaran?” Dia bertanya.

Tanpa ragu, aku menganggukkan kepalaku. Aku tidak menginginkan hal lain dalam hidupku. Jika aku tidak meminta Roseanne sebagai pacarku, aku merasa akan kehilangannya dan aku tidak ingin hal itu terjadi.

“Aku ingin kau jadi pacarku, Roseanne.” Kataku berkata lebih tegas. "Apa kau mau?"

Roseanne menganggukkan kepalanya dan langsung melingkarkan tangannya di sekitar tubuhku. Kami berdua berhenti berjalan sejenak ketika aku sangat ingin merasakan kehangatan tubuhnya. Aku menarik Roseanne ke arahku, memeluknya dengan lebih erat saat aku merasakan kelegaan menyerang dadaku.

“Tentu saja, aku mau menjadi pacarmu, Lisa. Aku mungkin menolak yang satu itu.” Katanya yang membuatku terkekeh.

“Aku sangat ingin menciummu tapi aku menyadari dimana kita sekarang. Jadi...”

“Kau mau pulang?” Tanya Roseanne kemudian.

“Ya, setelah kita membeli beberapa makanan.”

Tentu saja, aku menyadari makanan adalah hal utama di antara segalanya. Terutama bagi Roseanne yang cukup banyak makan, aku tidak akan membiarkan pacarku kelaparan.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang