LISA POV
Tidak mengejutkan ketika aku terbangun dengan Roseanne di pelukanku. Untungnya, kami masih sama-sama berpakaian lengkap. Aku tidak yakin kapan Roseanne menyelinap masuk ke kamar tamu setelah dia selesai mandi. Dan bukannya aku mengeluh karena sejujurnya, aku senang tidur sambil berpelukan.
Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Ini masih terlalu pagi untuk bangun. Tapi aku mendapati diriku duduk di sisi tempat tidur, memikirkan apa yang Roseanne bisikkan padaku semalam.
Dia bilang, dia siap untuk menghadapi apapun kerusakan yang terjadi padaku. Apakah dia benar-benar tidak peduli seberapa rusaknya aku? Aku khawatir dia tidak siap menanggungnya karena aku sendiri saja belum siap untuk melangkah maju.
Tidak ketika masa lalu masih membayangiku, membuatku ketakutan. Aku benar-benar tidak bisa melakukan ini.
Memikirkan Roseanne menjadi orang penting dalam hidupku membuatku takut. Aku telah berjanji pada dia bahwa aku tidak akan melupakannya. Bahwa sampai kapan pun, tidak ada orang yang bisa menggantikan dia dalam hidupku.
Sekarang aku takut. Bersama Roseanne, aku bisa melupakan sekaligus mengingat banyak hal. Aku juga bisa mendapatkan ketenangan yang tidak seharusnya aku rasakan. Karena dia pergi karena salahku. Aku tidak bisa menjaganya dan aku sangat takut jika aku pun tidak bisa menjaga Roseanne dengan baik.
Sebuah pelukan melingkari perutku, bersamaan dengan dagu yang menempel di pundakku. Aku tidak perlu menoleh untuk melihat siapa yang baru saja memelukku itu.
"Hei. Selamat pagi, Lisa." Sapa Roseanne. "Kenapa kau bangun pagi sekali."
Aku menoleh untuk melihat bidadari di sampingku. Matanya masih setengah mengantuk, titik-titik di pipi dan hidungnya terlihat, bibirnya yang merah muda cemberut dan aku menahan diri untuk tidak mengecupnya, sangat ingin mencicipi bagaimana rasa mulutnya sedikit saja.
Tapi alih-alih menciumnya, aku hanya menggosok hidungnya dengan hidungku membuatnya mengernyitkan kening sementara aku tersenyum kecil.
Itu adalah senyum yang sangat tipis namun aku melihat Roseanne membuka mata. Kecerahan di matanya tidak salah lagi dan dia menangkup rahangku.
"Kau memiliki senyum yang sangat indah, Lisa." Ucapnya, menghangatkan hatiku.
"Terima kasih. Kau memang pembicara yang manis." Aku memutar mataku main-main dan berhenti menggodanya. "Jam berapa orang tuamu biasanya bangun?"
Seolah tersadar dimana dia berada, Roseanne terperanjat dari tempat tidur dan bergegas bangun. Aku memperhatikan dengan senyum geli saat dia merapikan rambutnya yang berantakan. Sial, dia bahkan sangat cantik meskipun bangun tidur.
"Uh, baiklah. Aku harus kembali ke kamarku sebelum orang tuaku bangun. Tapi, selamat pagi, Lisa." Roseanne berjalan ke arahku dan mencium pipiku dengan manis. Pipinya memerah dan dia sangat lucu. "Kita bertemu di meja makan untuk sarapan, ya? Bersiaplah. Kita mungkin harus pulang."
Aku hanya menganggukkan kepalaku dan menatap kepergiannya. Setelah Roseanne pergi, aku melihat pintu yang menghubungkan dengan balkon. Memutuskan untuk menghirup udara segar sejenak, aku pun pergi ke balkon.
Udaranya cukup dingin pagi ini. Tapi berkat pakaian hangat yang di berikan Roseanne, aku merasa cukup hangat. Memeluk tubuhku sendiri, aku membayangkan masa-masa ketika aku masih sering tersenyum dan tertawa lepas di masa lalu.
Aku menatap awan cerah di atas dan bergumam.
"Niki, maafkan aku. Apakah... kau marah jika aku... aku... jatuh cinta pada wanita lain?" Aku berbisik, memejamkan mata dan membiarkan satu tetes air mata membasahi pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅
أدب الهواة[21+] Di balik sikap angkuhnya, Roseanne menyadari jika itu hanyalah topeng bagi Lisa untuk membangun perlindungannya sendiri. Maka, dia akan menawarkan diri untuk melindungi Lisa dan menyadarkan Lisa bahwa dunia tidaklah menakutkan. MATURE CONTEN❗...