44

406 57 6
                                    

Lisa baru saja masuk ke dalam kantor barunya ketika dia mendengar tiupan terompet yang memenuhi ruangan. Mata Lisa melebar dan dia menatap kedua sahabatnya, Jisoo dan Jennie yang tampak berseri-seri.

“Apa-apaan ini? Apa yang sedang kalian lakukan?” Tanya Lisa sambil menatap tulisan balon.

Ekspresi pengertian terlihat jelas di wajah Lisa, menyadari kenapa kedua temannya itu tiba-tiba saja sedang merayakan sesuatu saat ini.

“Selamat lamaran, Lisa!” Seru Jisoo, tak menyadari perubahan dalam ekspresi Lisa.

“Lisa, kau baik-baik saja? Apakah... lamaranmu... oh, sial! Apakah dia menolakmu, Lisa? Terlalu cepat baginya?” Jennie mulai terlihat panik dan Lisa menggelengkan kepalanya.

Lisa menatap kue dimana terdapat foto antara dirinya dan Roseanne. Miris rasanya karena dia akan bahagia melihat foto itu jika lamaran semalam terjadi.

Dia berjalan lebih dalam menuju kantor dan duduk di sofa, menatap banyak balon serta kue, dinding berubah menjadi hiasan yang sangat cantik.

Wah, meriah sekali.

“Aku tidak melakukan lamaran itu.” Kata Lisa datar.

“Apa? Tidak! Tidak mungkin! Kau membeli cincin! Buket bunga! Sial, kau bahkan belajar untuk memasak steak, bukan? Tidak mungkin...”

Lisa hanya memaksakan senyumnya saat mendengar setiap celotehan Jennie yang tampak panik saat ini.

Menyadari keseriusan di wajah Lisa, Jennie dan Jisoo pun duduk di samping Lisa.

“Lisa,” Panggil Jisoo lembut. “Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa...”

Lisa menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pacarnya pergi dari rumah, tidak bisa di hubungi selama berjam-jam dan pulang dengan bau alkohol.

Wanita itu pergi ke bar dengan teman-temannya dan itu sama sekali bukan salah Roseanne.

Tapi...

Roseanne tidak pernah mengatakan apapun tentang itu. Dia pergi begitu saja dan Lisa mendapati dirinya kecewa karena sikap itu.

“Lisa,” Jennie memanggil tak kalah lembutnya. “Kau bisa membicarakan hal ini jika kau mau. Aku dan Jisoo siap mendengarkan. Kau tahu itu kan?”

Lisa hanya menggigit bibir bawahnya. Dia tidak tahu apakah langkah yang baik atau tidak membicarakan masalah dengan pasangan ini.

“Aku akan baik-baik saja. Menurutku, aku hanya perlu menenangkan diri sejenak. Tapi maaf mengecewakan kalian. Aku belum bisa melakukan itu.”

Dan mungkin tidak dalam waktu dekat karena kekecewaan yang dia hadapi semalam benar-benar membuatnya takut.

Mungkin dia akan melakukannya suatu hari nanti. Ya, mungkin. Nanti, pikirnya.

“Baiklah.” Kata Jisoo meskipun dia tampak ragu.

Lisa memaksakan senyum dan akhirnya mereka kembali bekerja. Setidaknya, ada sesuatu yang bisa dia lakukan untuk melupakan sejenak kekecewaannya.

***

Tidak ada cincin yang keluar setiap mereka makan malam bersama dan itu sudah satu minggu berlalu.

Terkadang setiap Lisa mengajaknya untuk makan malam, Roseanne menjadi sangat bersemangat. Tapi akhirnya, hal itu berubah menjadi kekecewaan.

Karena Lisa tidak pernah mengajukan apapun tentang lamaran ini.

Sore ini, Alice datang ke rumah Lisa, tanpa Lisa karena tentu saja wanita itu masih sibuk bekerja pada sore hari.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang