17

527 70 8
                                    

Lisa POV

Kepercayaan. Itu adalah kata yang paling sederhana akan tetapi, sulit untuk di lakukan sebagian orang. Terutama, pada seseorang yang mengalami masa lalu buruk. Contohnya, aku.

Aku terkejut ketika aku mempercayai Roseanne sedalam ini. Aku kecewa Roseanne menemui Jaehyun sendirian, memang. Tapi, aku percaya pada Roseanne. Aku tahu mereka tidak melakukan sesuatu di belakangku.

Aku juga marah. Itulah alasan mengapa aku menghukum Roseanne mandi di bawah pancuran air dingin semalam. Aku tahu, itu adalah tindakan bodoh yang tidak bisa termaafkan.

Dan kini setelah pagi hari dimulai, aku tidak berani menampakkan wajahku di depan Roseanne. Aku benci memikirkan apa yang terjadi semalam. Aku merasa jahat.

Aku monster seperti orang tuaku.

Kata-kata itu terlintas dalam benakku ketika aku berada di dalam kolam renang pada jam 6 pagi. Aku menghukum diriku sendiri, membiarkan tubuhku membeku di dalam kolam renang.

Itu adalah bentuk pembalasan karena aku telah menghukum wanita yang aku cintai. Aku bahkan tidak percaya bahwa aku mengatakan aku mencintainya padahal aku kejam terhadapnya semalam. 

Aku menghela nafas dan membiarkan kepalaku masuk kembali ke dalam air. Mataku tetap terbuka, menatap lantai kolam yang terasa sangat jauh dan tiba-tiba aku memiliki keinginan untuk menggapai lantai itu. 

Aku berenang semakin bawah dan semakin bawah, berusaha untuk meraih lantai. Tapi, lantai itu semakin menjauh. Aku kesal dan terus mengejarnya. Aku merasakan paru-paruku mulai panas.

Tapi aku tidak peduli. Aku terus mencoba untuk meraih lantai sampai kemudian, sesuatu membuatku tertarik kembali ke daratan dan aku berhasil meraih udara lagi.

“Lisa, apa kau gila?! Apa yang sedang kau lakukan?!”

Aku mencoba berkedip, menatap Jisoo yang berada di rumahku. Jam berapa ini? Kenapa dia ada di rumahku?

“Dan dimana Roseanne? Kenapa dia membiarkan hal ini terjadi padamu? Dimana dia?!” Jisoo meninggikan suaranya. Aku melihat bukan hanya wajahnya yang memerah karena marah tapi aku melihat matanya yang juga memerah.

Saat itulah aku tahu dia menangis. Dia berdiri, seolah bersiap untuk mencari Roseanne tapi aku meraih pergelangan tangannya dan duduk dengan susah payah.

“Aku baik-baik saja, Jisoo. Aku baik-baik saja.” Aku mencoba untuk meyakinkannya.

“Tidak, Lisa. Kau berada cukup lama di dalam air. Kau ingin bunuh diri lagi?!” Jisoo melotot padaku. “Kenapa kau terus melakukan ini, Lisa? Kenapa?”

Air mata Jisoo jatuh lagi dan aku terdiam menatap kolam renang. Tidak, aku tidak berniat bunuh diri. Aku hanya kesal, terpancing dengan lantai kolam yang terus menjauh. Aku...

Aku memejamkan mata, menyadari bahwa aku berhalusinasi. Lantai kolam menjauh? Serius? Itulah yang aku pikirkan? Aku menggelengkan kepalaku saat menyadari aku baru saja melakukan percobaan bunuh diri lagi.

Selama ini, aku selalu menyalahkan Niki yang selalu muncul dalam benakku. Tapi aku tersadar sekarang. Bukan Niki yang menjadi masalahnya disini. Ini aku. Aku yang suka berhalusinasi.

“Aku percaya saat Roseanne bilang kau sudah baik-baik saja. Aku percaya karena melihatmu tersenyum, aku mendengarmu tertawa. Tapi—” Jisoo membawaku ke dalam dekapannya. “Aku harus memanggil Miyeon. Kau butuh bantuannya untuk menjadi lebih baik.”

“Apa?” Aku melepaskan pelukan Jisoo dengan cepat. “Kenapa... Tunggu sebentar! Apakah dia psikolog, Jisoo? Kau membawa seorang psikolog padaku? Atau dia seorang terapis?!”

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang