32

352 53 1
                                    

Lisa POV

Ada yang terasa tidak benar dan kecemasan meningkat.

Kedua orang tua Roseanne memang tidak mengatakan apapun, begitu juga dengan Alice. Mereka hanya duduk di ruang tamu, tapi tatapan mereka menunjukkan sesuatu yang tidak baik.

Aku cemas. Ketakutanku meningkat dan tanpa sadar, kakiku memantul di lantai. Roseanne meraih tanganku tepat di depan kedua orang tuanya.

Aku menoleh padanya dan Roseanne hanya tersenyum, menggenggam tanganku lebih erat.

Tapi tetap saja, ada yang berbeda. Senyum itu berbeda. Itu tidak seperti senyum yang biasanya Roseanne perlihatkan padaku.

“Lisa?” Panggil nyonya Park.

“Eh... Iya?”

“Kau belum kembali aktif menjadi seorang idol sejak... kapan? Sejak terakhir kau manggung di konser Jisoo. Benar, kan?” Kali ini, tuan Park-lah yang berbicara.

Aku mengangguk, tidak yakin kemana percakapan ini akan berlanjut.

“Ya. Aku... agak bermasalah dengan kesehatanku. Jadi, agensiku bilang, aku harus beristirahat.” Kataku hati-hati.

“Kesehatan? Masalah kesehatan apa yang kau alami?” Tanya nyonya Park, menelusuri setiap inci tubuhku.

Dan, aku mulai merasa di telanjangi, seolah dia bisa menembusku melalui tatapannya.

“Eh, bukan secara fisik. Tapi, mentalku. Aku memiliki kesehatan mental sejak dulu. Tapi aku mulai membaik saat ini.”

Setidaknya, aku harap.

Aku tidak pernah lagi memiliki keinginan untuk bunuh diri. Itu saja peningkatan yang begitu baik, kan?

Aku sangat jarang minum alkohol. Kalaupun aku minum, aku tahu kadarku. Terkadang aku mabuk, tapi tidak sampai nyaris mati.

Setidaknya, tidak seperti dulu.

Kehadiran Roseanne dan hubungan kami yang kian dekat membuatku mengubah pemikiranku. Dia menangisi keadaanku dan untuk pertama kalinya, aku merasa di cintai.

Itu membuatku ingin berubah. Meskipun rasa takut sempat muncul, tapi sekarang aku tidak merasa seperti itu lagi.

“Apa kau bisa menjelaskan secara spesifik bagaimana mentalmu terganggu?” Tanya tuan Park.

“Ayah, ibu, hentikan. Aku datang kesini bukan untuk kalian bisa menanyai Lisa hal-hal pribadi seperti ini.” Roseanne berkata dengan nada datar, matanya tajam, persis seperti ibunya.

“Diam, Roseanne Park. Aku sedang menanyai Lisa. Bukankah sebaiknya kau pergi saja? Alice, bagaimana jika kau membawa adikmu masuk ke dalam kamar?”

Suara tuan Park yang keseringan diam kini menunjukkan wibawanya, membuatku sendiri pun cukup takut.

“Baik, ayah.” Alice mengangguk sambil berdiri.

“Tidak. Aku tidak mau. Lisa,” Roseanne tampak panik.

“Tidak apa-apa, Rosie. Setelah selesai bicara, kita bertemu lagi.” Aku meyakinkannya, lalu melepaskan tangan Roseanne sehingga Alice bisa membawanya.

Roseanne menggelengkan kepala. Namun, Alice sudah mendesaknya untuk pergi. Aku menatap matanya yang berkaca-kaca ketika Alice menariknya menaiki anak tangga.

Kembali menatap kedua orang tua Roseanne yang menatapku, aku menegakkan tubuh.

Ada hal buruk yang mereka ketahui, aku bisa merasakan hal itu. Kedua orang tua Roseanne adalah orang tua yang sangat manis, begitu juga Alice.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang