15

766 69 5
                                    

LISA POV

Aku terbangun ketika merasakan sesuatu di antara kedua kakiku. Mengerutkan kening pada kenikmatan yang tengah kurasakan, aku menghela nafas puas dan tanpa sadar meraih rambutnya.

Rambut.

Tersadar dengan apa yang terjadi, aku membuka mata dan menatap Roseanne yang tengah berkedip polos ke arahku. Mulutnya sibuk memberi kecupan ke penisku yang setengah ereksi. Tubuhnya yang sudah telanjang tampak menggoda dan aku menggeram sambil meraih tangannya hingga dia duduk di pangkuanku.

“Apa yang merasukimu, Roseanne? Kenapa kau melakukan ini?" Tanyaku menggeram.

“Beberapa hari ini, kita sangat sibuk dengan kehadiran Jisoo dan Jennie. Aku sangat merindukanmu, Lisa.” Roseanne merengek.

Vaginanya yang rupanya sudah basah itu menempel di pahaku dan aku menggeram, melihat betapa semangatnya Roseanne ketika memutar pinggulnya ke pahaku, mencari tekanan yang membuatnya mengerang kenikmatan.

“Kau nakal sekali, Roseanne. Di sebelah kamar ada Jennie dan Jisoo dan kau ingin kita melakukan seks?” Aku bertanya dengan alis terangkat, menantangnya.

Roseanne mencondongkan tubuh dan menggigit lembut leherku. Aku merasakan penisku bergerak karena gigitan itu dan aku mencengkram pantatnya dengan kuat.

“Apakah kau mengeluh? Tidak mau menyentuhku lagi hanya karena teman-temanmu ada di sebelah kita?” Dia balas menantangnya.

Jika orang mengatakan Roseanne adalah wanita yang polos, mereka sepenuhnya tidak tahu seperti apa Roseanne sebenarnya. Karena tidak. Aku menjamin seratus persen, dia adalah gadis ternakal yang pernah aku lihat.

Tangannya mengusap ujung penisku yang membuatku melengkungkan punggung. Sial, dia tahu titik lemahku.

“Roseanne...” Aku mengerang pelan, tidak bisa menahan perasaan nikmat yang Roseanne berikan.

“Ayolah, Lis... Mereka juga akan mengerti kalaupun mereka tidak sengaja mendengar suara kita. Aku merindukanmu.” Roseanne mendesak dan memutar pinggulnya lebih cepat.

Aku segera memutar Roseanne hingga kini tubuhnya terlempar ke tempat tidur. Dia memekik sebelum dia menyadari apa yang aku lakukan. Kini, dia menyeringai senang sambil melingkarkan kakinya di pinggangku.

Aku menyingkirkan kaki itu dan berlutut tepat di depannya. Menatap vaginanya yang merah muda dan begitu basah. Saking basahnya, cairannya menetes dan aku menjilat bibir bawahku.

Tatapan yang aku berikan membuat Roseanne gelisah hingga dia bergerak tak menentu di tempat tidur. Tangannya melebarkan bibir vaginanya dan aku menyipitkan mata pada Roseanne.

“Kau benar-benar nakal, Roseanne.” Aku menggeram.

“Berhenti menatapku dan lakukanlah.” Roseanne memohon dan sial, suaranya yang penuh nafsu hanya membuatku bersemangat.

“Buka kakimu lebar-lebar.” Kataku memerintah. Roseanne tidak membuang waktu dan membuka kedua kakinya begitu lebar.

Aku mengocok penisku sesaat sebelum menggosok ujung penisku ke pintu masuknya. Roseanne langsung mengerang. Aku bisa merasakan vaginanya yang berdenyut sebagai reaksi.

Mata Roseanne memperhatikan apa yang sedang aku lakukan. Tapi aku tahu dia tidak sabar menunggu hingga aku memutuskan untuk menembus dirinya dengan satu langkah keras.

Roseanne melengkungkan tubuhnya, mengerang tanpa malu-malu hingga aku sepenuhnya yakin Jennie dan Jisoo akan terbangun karena suara pacarku.

“Brengsek, Lisa... Enak sekali. Aku merasa sangat penuh saat ini.” Katanya dengan mata berkobar.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang