16

651 80 4
                                    

Roaeanne POV

Aku tiba di restoran tempatku bertemu dengan Jaehyun dalam waktu singkat. Jaehyun sudah tiba saat aku masuk. Begitu kami dekat, Jaehyun secara tidak terduga menarikku dalam pelukan. Dia mencondongkan tubuh dan bibirnya menempel di bibirku.

Pikiranku mati sesaat sebelum kesadaranku muncul saat merasakan sebuah tangan mendarat di pantatku. Aku mendorong Jaehyun menjauh. Terengah-engah, menatap Jaehyun dengan mata melebar.

“Maaf, aku terlalu merindukanmu, Roseanne.” Dia berkata tanpa merasa bersalah sama sekali telah menciumku di tempat umum.

Aku mengabaikan perkataannya dan duduk di depanku. Tapi Jaehyun pindah hingga dia duduk di sampingku. Aku memutuskan untuk mengenakan celana jeans hari ini. Bagaimana pun, aku bertemu Jaehyun hari ini. Aku tahu dia seperti apa.

Dan benar saja. Ketika dia meletakkan tangannya di pahaku dan hampir saja menyentuh area intimku, aku mendorong tangannya menjauh lalu mengangkat tangan untuk memesan minuman.

“Tidak makan? Tidak ada anggur? Bir? Vodka? Pesananmu membosankan sekali, Roseanne.” Kata Jaehyun.

Aku menolak untuk minum sedikit pun. Aku khawatir alkohol mempengaruhi tubuhku hingga sesuatu yang tidak di inginkan terjadi. Lebih baik seperti ini. Sedikit menjauh, aku mengangguk pada pelayan setelah memesan jus strawberry padanya.

Jaehyun mencibir sebelum dia memesan steak dan anggur. Pelayan pergi untuk menyiapkan makanan. Sambil menunggu, aku melirik ponsel yang aku letakkan di atas meja.

Sampai kemudian ponselku menyala dan aku hendak melihat siapa yang mengirimku pesan tapi kemudian, tangan lain menarik ponselku. Aku menoleh pada Jaehyun yang sudah lancang mengambil ponselku. Ketika dia menatapku, matanya berkilat marah.

“Kau berpacaran dengan Lalisa Manoban?” Dia bertanya, menatap foto yang menampilkan kami sedang berbaring di sofa dengan aku yang bersandar di dada Lisa.

Kami berdua tersenyum di foto itu. Aku segera merebut ponsel dari tangan Jaehyun dan memasukkan ponsel itu ke saku celanaku.

“Ya dan itu sebabnya aku ingin bicara denganmu.” Aku berkata.

Semula aku pikir, bertemu Jaehyun bersama Lisa adalah keputusan terbaik. Tapi, aku tidak ingin Lisa harus mendengar kata-kata menyebalkan dari Jaehyun. Yang utama, aku khawatir Lisa berpikir tentang kedekatanku dan Jaehyun. Aku benci mengetahui Lisa melihatnya secara langsung hingga aku akhirnya berubah pikiran.

“Brengsek. Kupikir kau tidak suka berhubungan seperti itu, Roseanne.” Desah Jaehyun tampak kecewa.

“Kenapa kau berpikir seperti itu?”

“Karena kau selalu menegaskan bahwa hubungan kita bersifat fisik.” Dia berkata, mengingatkanku.

Setiap aku dan Jaehyun bertemu, aku memang sering menegaskan bahwa hubungan antara kami hanyalah sebatas fisik. Karena aku memiliki seseorang di hatiku. Itu sebabnya. 

Tapi setiap aku dan Jaehyun bertemu satu sama lain, kita berdua tidak pernah mengatakan apa masalah kita. Yang jelas, kita berdua tahu saat kita bertemu, kita memiliki masalah yang terlalu sulit untuk di tangani.

Seks dalam hal ini membuatku berhasil melupakan kesedihanku tentang perasaan Lisa meski untuk sementara.

“Itu memang benar. Tidak pernah ada perasaan terlibat.”

“Tapi ini apa?” Jaehyun mendesis seolah dia kesal merasa di bohongi olehku.

“Menurutmu apa? Aku selalu memanggilmu karena aku frustasi dengan perasaan yang aku miliki terhadap Lisa. Tapi jelas antara aku dan kau, itu tidak ada apapun yang terjadi, Jaehyun. Aku tidak mengerti, kenapa kau kesal?” Aku memandangnya dengan heran.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang