28

373 49 3
                                    

Lisa POV

Aku berjalan, menyeret kakiku begitu Roseanne masuk ke dalam kamar mandi. Aku agak kesulitan berjalan. Aku agak tidak mengerti karena sebelumnya, aku tidak merasakan sakit itu.

Tapi pagi ini sejak bangun tidur, aku merasakan lubang pantatku sangat perih. Aku tidak ingin Roseanne mengetahui hal ini.

Setelah memakai celana longgar dan baju yang dipinjam Roseanne, aku duduk di tempat tidur. Aku meringis saat bagian dalamnya terasa berdenyut.

“Lisa?” Panggil Roseanne, keluar dari kamar mandi.

Aku berkedip. Dia sudah selesai mandi? Kenapa cepat sekali?

Dengan cepat, aku kembali duduk, menahan rasa sakit yang tidak terkendali. Roseanne berjalan ke arahku, memeriksa inci wajahku.

Dia menangkup rahangku, memeriksa pipiku, hidung, mulut dan bahkan telingaku saat ini. Aku menatapnya dengan heran. Lalu, dia mulai memeriksa tanganku, memutar tanganku seolah dia mencari sesuatu.

“Rosie, ada apa?” Tanyaku, bingung.

“Aku menemukan darah di kamar mandi. Aku tidak tahu itu milik siapa. Jadi...”

“Darah?” Tanyaku, mataku sedikit melebar. Astaga, jangan bilang pantatku berdarah lagi?

Aku bergegas berdiri dan tanpa mempedulikan kemungkinan Roseanne akan melihatnya, aku melepaskan celanaku, menatap celana Roseanne yang di pinjam. Benar saja, aku berdarah.

Mata Roseanne tampak ketakutan menyadari apa yang baru saja terjadi. Dia menatapku, meminta penjelasan.

Astaga, aku berharap aku tidak perlu menjelaskan bagian ini karena sungguh memalukan bagiku untuk menjelaskan hal ini pada Roseanne.

Aku sudah membiarkan Roseanne tahu bahwa tubuhku tidak sempurna, sekarang Roseanne harus mengetahui bagian terburuknya?

“Lisa, tolong beritahu aku, apa yang terjadi? Mengapa... kau berdarah?” Tanya Roseanne, suaranya terdengar bergetar.

Darahnya memang tidak banyak tapi inilah alasan mengapa aku merasakan sakit. Aku menghela nafas, menjatuhkan celana itu.

“Bolehkah aku meminjam celana baru? Aku... akan menjelaskannya nanti setelah aku membersihkan ini.” Kataku.

Roseanne mengangguk ragu. Meskipun aku tahu banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan, dia tetap pergi ke kopernya, mengambil celana baru untukku.

Kembali padaku, Roseanne memberikan celananya padaku. Aku pergi tapi Roseanne menghentikan langkahku.

Aku mencondongkan tubuh, mencium bibirnya, berharap ciuman itu akan membuatnya tenang. Belakangan ini, aku selalu membuat dia memasang ekspresi seperti ini, kekhawatiran.

“Aku baik-baik saja, sayang. Ini hanya... nanti aku jelaskan, oke?”

Roseanne mengangguk lalu melepaskanku, membiarkan aku membersihkan diri.

Syukurlah sekarang pendarahannya sudah berhenti. Aku membersihkannya dengan air hangat, memastikan semuanya bersih. Lalu aku memakai celana Rosie lalu kembali ke kamar.

Roseanne duduk di sisi tempat tidur. Pandangannya tertuju pada celana yang aku kotori. Aku mungkin juga mengotori seprainya. Memikirkan itu, aku meringis. Jika orang melihat, orang mungkin berpikir bahwa itu adalah darah yang berbeda.

Aku mengambil celana kotor itu, berlutut di hadapan Roseanne dan meletakkan celana itu ke pangkuanku.

“Hei, ini tidak seburuk itu, aku bersungguh-sungguh. Ini hanya, sesuatu yang Aaroon lakukan untuk menyakitiku.” Kataku memberitahu.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang