20

572 69 1
                                    

ROSEANNE POV

Anggaplah aku gila karena sepertinya, kewarasanku sudah tidak ada lagi. Aku terlalu putus asa. Satu minggu putus hubungan dengan Lisa, aku merasa seperti hidup di neraka.

Orang tuaku tidak bisa melakukan apapun terhadapku. Alice menyebutku bodoh ketika aku menceritakan apa masalahnya. Dia bilang, aku seharusnya tidak meninggalkan Lisa disaat Lisa sedang terpuruk seperti itu meskipun Lisa memaksaku untuk pergi.

Dan bahkan sebelum Alice memberitahuku hal itu, aku sudah tahu jika aku memang bodoh. Aku menyadari itu sebelum dia mengatakannya.

Sekarang, aku berada di rumahnya lagi dan aku merasa lega, seolah aku sudah membuat keputusan yang tepat. Aku mendesak diriku sendiri untuk telanjang, melebarkan kedua kakiku sementara kedua tanganku terangkat di atas kepala.

“Ikat aku, Lisa. Jangan sungkan. Sekeras apapun kau mengikatku, aku tidak peduli. Hanya, ikat aku...” Aku memohon dengan putus asa.

Daripada putus hubungan, aku lebih baik seperti ini. Aku masih bisa merasakan nafasnya, kehadirannya, pelukannya, meskipun aku tidak bisa bebas menyentuhnya. Aku tidak peduli.

“Roseanne...” Lisa masih terlihat tidak yakin, matanya tampak lelah dan ada sedikit ketakutan.

“Aku akan baik-baik saja, sayang.” Aku berkata, mata Lisa tertuju pada mataku ketika aku menyebut kata sayang untuknya. Aku tersenyum, berusaha meyakinkan Lisa lagi. “Selagi aku  bersamamu, aku akan baik-baik saja. Kau tidak akan menyakitiku kan, Lisa?”

“Tentu saja tidak!” Lisa melotot seolah aku baru saja menghinanya.

Aku tertawa kecil dan jujur saja, ini mungkin tawa pertama yang aku lakukan sejak satu minggu terakhir. Aku biasanya hanya berkubang di tempat tidur, menangis di kamar, tidak mau makan dan mandi.

Ini pertama kalinya aku keluar dari rumah dan si bodoh Jaehyun dengan kebetulan muncul disaat yang tidak tepat, persis saat aku sedang mabuk.

Tapi untungnya, aku masih cukup sadar ketika Jaehyun mencoba untuk  menyentuhku dan melakukan hal lebih. Aku menamparnya dan ya, itulah ganjarannya karena dia bersikap tidak sopan.

Jangan karena aku wanita, mereka para pria berpikir mereka bisa melakukan seenaknya. Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi padaku. Mereka menyentuhku tanpa izin, aku akan menamparnya, memukulnya atau perlu, aku akan menendangnya. 

Kembali ke Lisa, aku menatap Lisa lagi, memperhatikan betapa pasrahnya aku saat ini. Aku membuka kedua kakiku lebih lebar, memutar pinggulku dan memperlihatkan vaginaku yang berdenyut. Aku yakin, Lisa bisa melihatnya dengan jelas. 

Aku bisa merasakan tatapan mata Lisa membakar tubuhku. Perlahan, aku mendengar Lisa menggeram sebelum wanita itu berjalan ke arah lemari, mencari sesuatu. 

Aku menyadari dia mengeluarkan tiga dasi dari lemarinya. Dan mataku berkobar, aku tersenyum penuh kemenangan karena dia akhirnya mengalah padaku.

“Aku berpikir untuk mengikat dengan ikat pinggang tapi aku tahu itu akan menyakitkan.” Kata Lisa dan begitu saja, dia duduk di atas perutku. Dia mencondongkan tubuh, mengikat kedua tanganku dan menyatukan dasi dengan kepala tempat tidur.

Mata Lisa berkobar dan aku menyadari dia mengikatku cukup keras. Tangan Lisa menyentuh payudaraku dan meremasnya dengan lembut. Aku mengerang, memejamkan mata saat akhirnya aku merasakan sentuhannya lagi.

Lisa kemudian bangkit dari perutku, meraih kedua kakiku dan menyatukannya, mengikatnya dengan kuat tapi aku merasakan Lisa masih berhati-hati mengikatku, seolah dia takut untuk menyakitiku.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang